LINGKUNGAN

Menteri LHK: AS Dukung Indonesia Implementasikan Net Sink FOLU 2030

Jakarta, FNN - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyambut baik dukungan Amerika Serikat (AS) dalam upaya Indonesia untuk mengimplementasikan rencana operasional penyerapan bersih (net sink) emisi gas rumah kaca sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain (FOLU) 2030. \"Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia secara konsisten telah berhasil mengurangi deforestasi secara signifikan. Selama tahun 2019 ke 2020 deforestasi Indonesia telah lebih rendah dari masa-masa sebelumnya,\" katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahadrikat untuk Iklim (The US Special Presidential Envoy for Climate, SPEC) John Kerry yang dipimpin oleh Penasehat Senior Robert O. Blake Jr. Ia menambahkan penurunan deforestasi secara simultan ini mencerminkan upaya serius Indonesia dalam mewujudkan FOLU Net Sink 2030. Pada awal pertemuan, Robert O. Blake Jr., yang juga mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, menyatakan penghargaan atas upaya Indonesia dalam merehabilitasi hutan mangrove. Blake berpendapat bahwa jutaan hektar hutan mangrove di Indonesia merupakan salah satu kekuatan Indonesia dalam memerangi krisis perubahan iklim. Pada awal bulan Maret tahun 2020, Menteri Siti merinci, deforestasi Indonesia 2019-2020 tercatat sekitar 115 ribu hektar, lebih rendah 75 persen dari periode sebelumnya tahun 2018-2019. Dari data ini tampak bahwa Indonesia telah menurunkan tren penurunan deforestasi selama dua periode terakhir. Dan prakiraan data yang masih diperiksa angka finalnya bahwa deforestasi 2020-2021 bisa lebih rendah lagi. Terkait isu soal nilai ekonomi dan pasar karbon Indonesia, Menteri LHK Siti Nurbaya menekankan, Indonesia akan terus memprioritaskan nilai ekonomi karbon Indonesia dapat memenuhi komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia sesuai penegasan Presiden RI dalam KTT COP 26 bulan November 2021. Ia menambahkan peluang Indonesia akan berperan serta dalam pasar karbon internasional telah disampaikan dalam Peraturan Presiden tentang Nilai Ekonomi Karbon Nonor 98 Tahun 2021. Turunan dari Peraturan Presiden tersebut segera akan diterbitkan dalam bentuk Peraturan Menteri. \"Tidak ada bagian dari nilai ekonomi karbon Indonesia yang terlepas dari Peraturan Presiden tersebut. Semuanya sejalan dengan tata kelola karbon yang kuat melalui sistem pemantauan tunggal Sistem Registrasi Nasional (National System Registry/SRN). Tindakan perdagangan karbon di luar sistem tersebut akan menghadapi tindakan penegakan hukum,\" demikian Siti Nurbaya. (mth/Antara)

Monolog Tentang Jakarta Bersama Angie

Oleh : Yarifai Mappeaty, Pemerhati Masalah-masalah Sosial “Ih, sekarang kayak luar  negeri loh yah,” ucap Anggelina Sondakh, lirih, saat menyaksikan Jakarta untuk pertama kalinya, setelah keluar dari Lapas Pondok Bambu, seperti dikutip Pikiran Rakyat.com, 6 Maret 2022. Anggie, begitu ia disapa, tak kuasa sembunyikan rasa takjubnya terhadap apa yang dilihatnya. Ucapan Anggie itu adalah sebuah ekspresi yang jujur, apa adanya, tanpa pretensi apa-apa.  Anggie tak berlebihan, sebab wajah Jakarta memang banyak berubah secara radikal, terutama dalam lima tahun terakhir, semenjak dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan. Mba Anggie, apa yang kamu lihat, sebenarnya belum seberapa. Misalnya, cobalah berkendara di malam hari melintasi Jalan Jend. Sudirman – MH. Thamrin dari arah Blok M. Di depan FX Senayan, berhentilah, sebentar saja. Kusarankan engkau turun dari mobil lalu tengok sekitar.  Engkau boleh berkacak pinggang, sembari menghirup hirup udara pelan dan dalam, hingga memenuhi rongga dadamu. Tidak perlu sungkan dilihat orang, tapi nikmati saja suasana malammu di situ, sepuasmu.  Rasakan bedanya dengan sepuluh tahun lalu, saat engkau melintasi jalan itu, nyaris setiap hari. Tetapi jangan berlama-lama, segera saja lanjutkan perjalannmu, sebab masih banyak yang perlu engkau saksikan. Misalnya, sebelum melintasi Jembatan Semanggi, engkau akan melihat fly over melingkar. Jalan itu disebut “Simpang Susun Semanggi”, peninggalan Ahok, Gubernur Jakarta, sebelum Anies Baswedan. Mba Anggie suka taman, bukan? Nah, selepas itu, engkau akan menyaksikan Jalan Jend. Sudirman bagaikan taman terpanjang di dunia dengan trotoar yang lebar pada kedua sisinya. Trotoar itu tidak hanya memanjakan para pejalan kaki dan pecinta sepeda, tetap juga membuat gedung pencakar langit yang berderet di sepanjang jalan itu, tampak lebih ramah. Usai melewati fly over Karet, pelankan mobilmu, lebih pelan lagi. Sebab saya ingin engkau melihat dan bertanya, “Ih, ada perahu pinisi di atas  jembatan?” Itu namanya JPOS Tematik Pinisi Karet Sudirman, ikon baru Jakarta.  JPOS itu akronim dari Jembatan Penyeberangan  Orang dan Sepeda. Disebut begitu karena peruntukannya, tidak hanya bagi para pejalan kaki, tetapi juga bagi para pengendara sepeda. Begitulah cara Gubernur Anies Baswedan memanjakan warga Jakarta. Dari atas jembatan itu, panorama Jakarta di malam hari, begitu memesona, sehingga sangat diminati, terutama oleh para muda-mudi.  Berada di atas jembatan itu, ada yang menyebut serasa bukan berada di Jakarta, melainkan di Singapura, di Hong Kong, bahkan ada yang menyebut serasa berada di Korea Selatan. Apa benar begitu? Entah, soalnya saya belum pernah berkunjung di negeri-negeri itu. Tetapi yang pasti, berada di atas jembatan itu pada malam hari, ada perasaan sensasional yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Tidak heran jika orang bilang serasa berada di negeri lain. Mba Anggie, penasaran, kan? Tentu saja. Namun sayang sekali, engkau tidak bisa menikmatinya malam ini. Soalnya, tidak ada tempat untuk parkir, sementara engkau menyetir sendiri. Maka kusarankan engkau datang di lain waktu dengan sopir pribadi.  Apa? Masih mau berhenti juga? Oh, sebaiknya jangan coba-coba. Sebab, jika engkau tetap memaksa berhenti karena melihat tidak ada petugas, maka, tunggu surat tilang akan datang menyapamu di rumah. Ha...! Engkau mau bilang Anies tidak adil karena tak menyediakan tempat parkir? Eit, tunggu dulu. Jangan latah menuntut keadilan. Sebab JPOS itu memang didedikasikan Anies untuk para pejalan kaki dan pecinta sepeda  di Jakarta yang selama ini kurang mendapat perhatian. JPOS itu adalah bukti perhatian Anies pada mereka.  Ayo, jalan lagi. Di depan sana, engkau akan menjumpai suasana yang membuatmu makin takjub. Bunderan HI, misalnya, suasananya sudah sangat jauh berbeda. Ah, lihat saja sendiri. Namun, perlu kuceritakan padamu bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, Bunderan HI, nyaris setiap tahun menjadi langganan banjir.  Banjir parah yang pernah melanda Bunderan HI terjadi pada 2013, 2015, dan 2017. Bahkan kala itu, istana negara pun ikut terendam. Bagaimana di masa Gubernur Anies? Tercatat pada 2020, juga terjadi banjir. Namun, selain tidak separah tahun-tahun sebelumnya, juga cepat surut, sehingga tidak banyak yang menyaksikannya.  Padahal, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, curah hujan pada Januari 2020 itu, 377 mm/hari, adalah yang paling ekstrim dalam 20 tahun terakhir.  Bandingkan curah hujan pada 2013 dan 2015, jauh lebih rendah, masing-masing hanya 100 mm dan 277 mm/hari, namun banjirnya lebih parah. Artinya, penanganan banjir Jakarta di era Anies, jauh lebih baik. Oh yah, Mba, tidak terasa, engkau sudah sampai di Patung Kuda, ujung Jalan MH. Thamrin. Sedikit lagi hari akan segera berganti, sehingga cukup sampai di sini. Tapi sebelum berpisah, saya ingin tahu pendapatmu mengenai apa yang engkau lihat dan saksikan. Apa?! Jakarta beruntung memiliki Anies? Oh, tampaknya saya harus mengingatkanmu untuk berhati-hati mengucapkan itu. Sebab, jika sampai mereka mendengarnya, engkau akan dibully sampai hancur berkeping-keping. Semoga Allah menjagamu selalu. (*)

KLHK Mendorong Warga Meningkatkan Peran Dalam Pengelolaan Sampah

Jakarta, FNN - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong warga meningkatkan peran dalam pengelolaan sampah serta mendukung upaya pengendalian perubahan iklim pada Hari Peduli Sampah Nasional 2022.\"Kini sudah saatnya platform HPSN dapat bergeser kepada aktualisasi produktivitas masyarakat melalui upaya-upaya pencegahan, pengendalian, penanganan sampah yang memberikan kontribusi nyata di dalam mengembangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,\" kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong di Jakarta, Senin, pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).Dia juga mengemukakan bahwa pengelolaan sampah berperan penting dalam upaya pengendalian perubahan iklim dan dampaknya.Proses penguraian sampah dan pembakaran sampah menimbulkan emisi gas rumah kaca, yang akan menjebak panas dari sinar matahari di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi menghangat.Tanpa pengelolaan yang baik, gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana yang dihasilkan oleh sampah akan menguap ke atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu bumi.Guna mengurangi emisi gas rumah kaca, metana yang dihasilkan dari proses penguraian sampah bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.Wakil Menteri Lingkungan Hidup menekankan pentingnya pengelolaan sampah secara sistematis untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.Dalam hal ini, pemerintah mengampanyekan praktik menggunakan ulang, mengurangi, dan mendaur ulang dalam pengelolaan sampah.Pada HPSN 2022, KLHK menyinergikan tiga program utama dalam upaya pengendalian perubahan iklim, yakni pengelolaan sampah, pengurangan emisi, dan pembentukan kampung iklim.Melalui Program Kampung Iklim (Proklim), pemerintah berupaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam upaya-upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang mencakup pengelolaan sampah serta limbah padat dan cair. (mth)

Anggota DPD RI Tanam Ratusan Bakau di Pantai Pulau Pramuka

Jakarta, FNN - Anggota DPD RI subwilayah Timur II menanam ratusan bibit pohon bakau (mangrove) di pantai Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu sebagai bagian dari gerakan rehabilitasi lingkungan dengan membangun \'benteng hijau\' untuk memitigasi ancaman tsunami di kawasan pesisir.\"Kita harus menjaga lingkungan dengan menanam \'mangrove\' di sekitar pantai. Lingkungan akan terlindungi, termasuk habitat sekitar pantai,” ujar Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono dalam keterangan tertulis, saat bersama rombongan anggota DPD RI subwilayah Timur II menggelar rapat konsolidasi lingkungan di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, Sabtu.Menurut Nono, pohon bakau ditanam karena memiliki berbagai fungsi yang didapatkan seperti dapat menahan abrasi, menahan kecepatan angin karena memiliki akar yang kuat serta fungsi penghijauan yang dapat meningkatkan oksigen.\"\'Mangrove\' ini adalah salah satu tanaman yang mengeluarkan penghasil oksigen cukup tinggi dibanding tanaman lain. Itu sangat berpengaruh pada kualitas oksigen kita,\" kata Nono.Dia menambahkan, gerakan penanaman itu juga untuk mendukung program pembangunan rendah karbon (PRK) yang diusung oleh pemerintah dan Pemerintah Provinsi Banten. Nono berharap gerakan rehabilitasi penghijauan pohon bakau dapat menjaga kelestarian lingkungan dan memitigasi kebencanaan tsunami, serta dapat memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir melalui pembukaan kawasan ekowisata.Di ekowisata itu, masyarakat setempat nantinya bisa membuka usaha aneka makanan dan juga kerajinan yang berbasis pohon bakau, seperti kaos menggunakan yang pewarna alami memanfaatkan pohon bakau.\"Ke depannya, program ini dapat memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir dengan membuka kawasan ekowisata,\" kata Nono.Selain penanaman pohon bakau, kegiatan konsolidasi diisi dengan kegiatan pelepasan bibit penyu untuk kelestarian lingkungan.Penanaman pohon bakau itu menjadi salah satu solusi penting untuk mengatasi masalah lingkungan yang terjadi dengan harapan habitat makhluk hidup dalamnya akan berangsur membaik sehingga ekosistem lingkungan area tersebut akan pulih. \"Kami optimistis penanaman \'mangrove\' dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir,\" ujar Nono. (mth)   

Risma Ikut Tanam Bibit Pohon di Badung

Badung, FNN - Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini ikut menanam bibit pohon dalam kegiatan penanaman bibit pohon mangrove dan cemara udang di Pantai Telaga Waja, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Minggu.\"Senang sekali. Pagi ini, kita akan berusaha menyelamatkan bumi...,\" katanya pada acara penanaman bibit pohon dalam rangkaian acara perayaan HUT PDI Perjuangan dan hari lahir Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh anggota DPR Ketut Karyasa, Sekretaris DPC PDIP Badung Putu Parwata, dan kader partai itu Risma meminta para kader partai turut aktif menjaga kelestarian lingkungan.\"Yakinlah apa yang kita lakukan ini adalah sudah benar, karena dengan merawat bumi, maka keberlangsungan kehidupan manusia akan semakin terjaga,\" kata Risma, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial.Dia juga menyampaikan pengalamannya belajar menanam mangrove di Badung dan Denpasar semasa menjadi pejabat pemerintah kota di Surabaya.\"Lalu kami menanam mangrove di Surabaya,\" kata Risma, yang dalam kegiatan itu juga banyak bertanya tentang teknis penanaman dan perawatan pohon mangrove kepada petugas.Selain di Badung, penanaman bibit pohon dilakukan di Pantai Banyuwedang, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng; Pantai Tuwed, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana; Pantai Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung; dan Pantai Bukit Muntig Siokan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. (mth)   

Menteri LHK: Rehabilitasi Mangrove Dilakukan Lewat Kebijakan Majemuk

Jakarta, FNN - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, usaha pencapaian rehabilitasi mangrove perlu dilihat lewat kebijakan majemuk yang mencakup berbagai aspek termasuk pembayaran berdasarkan hasil (result based payment) terkait karbon.\"Memang melihatnya kita harus dari, istilah saya, kebijakan yang majemuk, dari segala aspek. Dari kebijakan tentang karbon, kebijakan tentang kewajiban rehabilitasi dari para pemegang izin tambang,\" kata Menteri LHK Siti ketika ditemui media usai menghadiri acara Workshop Rangkaian Hari Pers Nasional bertema \"Peran Insan Pers Dalam Membangun Inisiatif Kolaborasi Percepatan Rehabilitasi Mangrove Berkelanjutan\" di Jakarta, Kamis.Menteri LHK menyampaikan rasa optimistis untuk mencapai target rehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektare pada 2024 karena terdapat ruang-ruang potensial untuk memacu penanaman dan pemeliharaan mangrove dengan sistem result based payment. Artinya, jelas Siti, kalau dipelihara dengan baik dan bernilai karbon maka masyarakat yang melakukan penanaman, kebijakan pemerintah daerah yang baik dan pelaku swasta bisa mendapatkan nilai jasa untuk memenuhi target karbon nasional.\"Ruangnya besar, tinggal memang memperluas dan mempercepat gerakannya. Saya kira Indonesia yang dibutuhkan itu, dan sebetulnya kita punya modal nilai-nilai gotong royong,\" ujar Siti.Dia menyebut juga peran generasi muda yang cukup besar dalam mencapai target rehabilitasi mangrove, yang disebut Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono sebagai salah satu yang terbesar di dunia.Indonesia memiliki ekosistem mangrove seluas 3.364.080 hektare yang terdiri dari 2.661.281 hektare dalam kawasan dan 702.799 hektare di luar kawasan, berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2021.Sebagian dari ekosistem tersebut mengalami degradasi akibat konversi lahan, pembalakan liar, pencemaran dan perluasan tambak serta budi daya yang tidak berkelanjutan. Untuk itu BRGM ditugaskan melakukan rehabilitasi di sembilan provinsi prioritas dengan target 600.000 hektare. (mth)       

BMKG Prakirakan Hujan Guyur Sebagian Wilayah Indonesia

Jakarta, FNN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan situasi cuaca secara umum di Indonesia mengalami hujan dengan intensitas beragam pada Kamis.Dilansir dari laman www.bmkg.go.id, situasi hujan di sebagian wilayah disebabkan adanya siklon tropis Tiffany di bagian Utara Australia dengan kecepatan angin maksimal 40 knot bergerak ke arah barat. Sistem ini diprakirakan mengalami penurunan intensitas dalam 24 jam ke depan.Sebagai dampaknya wilayah Jambi dan Palembang berkabut dan Sumatera bagian Selatan diperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Sementara Sumatera bagian utara diprakirakan cerah berawan.Beralih ke wilayah Kalimantan secara umum diprakirakan terjadi hujan khususnya di wilayah Pontianak, Tanjung Selor. Samarinda diperkirakan terjadi hujan disertai dengan petir.Situasi cuaca di wilayah Jawa umumnya diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang hampir di seluruh wilayah. Masyarakat di Yogyakarta perlu mewaspadai adanya potensi hujan yang disertai dengan petir.Kondisi cuaca di Sulawesi juga diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Wilayah Palu diperkirakan hujan disertai petir.Selanjutnya wilayah Bali dan Nusa Tenggara diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan khususnya pada wilayah Denpasar tapi perlu diwaspadai potensi hujan yang dapat disertai dengan petir.Wilayah Indonesia Timur diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan di wilayah Ternate dan Ambon sedangkan pada wilayah Manokwari dan Jayapura diperkirakan hujan deras. (mth)   

BMKG: Sebagian Wilayah Jatim Potensi Angin Kencang

Sidoarjo, FNN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait dengan potensi terjadinya hujan deras disertai angin kencang di sebagian wilayah Jawa Timur pada siang dan sore hari.Koordinator Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo, Kamis mengatakan, hujan desar disertai dengan angin kencang tersebut berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo dan juga Bondowoso.\"Waspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada pagi hari di wilayah Kabupaten Probolinggo dan Bondowoso. Siang dan sore hari di wilayah Kabupatenu Pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Bondowoso,\" katanya.Ia mengatakan, masyarakat diminta lebih waspada terhadap potensi terjadinya bencana alam yang mungkin ditimbulkan akibat peristiwa alam tersebut.\"Salah satunya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan juga angin kencang,\" katanya.Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan yang ada di kabupaten dan kota seperti BPBD, Basarnas dan juga jasa penerbangan di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.\"Masyarakat juga bisa memantau akses informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan secara resmi oleh BMKG Juanda melalui kanal yang sudah disediakan di https://juanda.jatim.bmkg.go.id/webkantor/prakicu.php,\" ujarnya.Dari pantauan citra satelit, terlihat suhu udara antara 14 - 33 derajat celsius, kelembapan udara antara 60 - 100 persen. Kemudian kecepatan angin dominan dari Barat Daya - Barat dengan kecepatan 05 - 30 kilometer per jam.\"Sekali lagi harap diwaspadai potensi terjadinya angin kencang di wilayah yang sudah disebutkan tadi. Termasuk kemungkinan bisa meluas ke wilayah-wilayah sekitarnya,\" ujarnya. (mth)

PT Timah Reklamasi 400,51 Hektare Bekas Tambang Babel Selama 2021

Pangkalpinang, FNN - PT Timah Tbk selama 2021 telah mereklamasi 400,51 hektare lahan bekas penambangan bijih timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai konsistensi perusahaan dalam mengelola lingkungan yang berkelanjutan di daerah itu.\"Pengelolaan lingkungan ini menjadi perhatian serius PT Timah Tbk dengan melakukan reklamasi lahan bekas tambang baik di darat maupun laut,\" kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Rabu.Ia mengatakan melaksanakan reklamasi secara konsisten sesuai dengan rencana reklamasi 2021 terealisasi 400,51 hektare dari rencana 400 hektare tersebar di wilayah Bangka Barat, Bangka, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung, Belitung Timur dan lintas kabupaten.\"Kita bersyukur realisasi reklamasi revegetasi tahun lalu mencapai 100 persen lebih dari target awal yang ditetapkan,\" katanya.Menurut dia reklamasi revegetasi dilakukan dengan menanam tanaman seperti sengon, cemara laut, jambu mete, kelapa sawit dan tanaman buah-buahan seperti jeruk, kelapa hibrida, durian, alpukat dan sirsak.Sementara itu untuk reklamasi bentuk lainnya yang dilakukan antara lain pemanfaatan lahan bekas tambang untuk sirkuit grasstrack di Air Nyatoh, Belinyu Kabupaten Bangka seluas 5,7 hektare dan tempat pemakaman umum (TPU) di Air Koba, Desa Rindik Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan seluas 4,23 hektare.“Reklamasi darat yang dilakukan PT Timah Tbk ini juga dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lahan, sehingga dapat meningkatkan perekonomiaan masyarakat,\" ujarnya.Selain itu, reklamasi juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, sehingga tidak hanya mengembalikan fungsi lingkungan tapi juga bisa memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.\"Kita berharap masyarakat untuk menjaga dan tidak lagi melakukan penambangan bijih timah secara ilegal di kawasan reklamasi ini,\" katanya.  (mth)

BMKG: Anomali Cuaca Picu Embun Upas di Dieng Saat Musim Hujan

Semarang, FNN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat anomali cuaca menjadi pemicu munculnya fenomena embun upas di dataran tinggi Dieng di wilayah Wonosobo dan Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah saat musim hujan.\"Fenomena embun upas pada umumnya terjadi saat puncak kemarau pada periode Juni sampai Agustus,\" kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Sutikno, dalam siaran pers di Semarang, Selasa.Dia menjelaskan massa udara saat musim hujan pada umumnya lembab dan basah, serta dipengaruhi Monsym Asia yang cukup besar.Berdasarkan data Automatic Weather Station (AWS) yang terpasang di Kawasan Candi Arjuna di Dieng, kata dia, kondisi cuaca di sekitar dataran tinggi itu sejak awal 2022 memang didominasi dengan kondisi cerah berawan dengan pemanasan yang cukup maksimal.\"Curah hujan rendah dengan perbedaan kelembapan udara yang signifikan antara siang dan malam hari,\" katanya.Ia menjelaskan wilayah dengan vegetasi yang bagus serta tutupan tanaman rendah memiliki potensi besar terjadi embun upas.Ia menambahkan cuaca cerah berawan mendominasi sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk kawasan dataran tinggi Dieng.Dinamika atmosfer di sekitar dataran tinggi Dieng pada periode 1 hingga 4 Januari 2022 mendukung terjadinya embun upas karena hampir serupa dengan musim kemarau.\"Dengan dinamika atmosfer seperti ini, potensi terjadinya kabut yang bisa meningkat menjadi embun upas sangat besar terjadi,\" katanya. (mth)