ALL CATEGORY

Bekas Capres 2014 dan 2019 Ngotot Beli Pesawat Bekas, Andika Perkasa Beberkan Bahaya Yang Mengintainya

Jakarta | FNN – Debat Capres Pemilu 2024 telah membuka mata publik bahwa banyak kejanggalan yang dilakukan oleh pemerintah selama berkuasa. Prabowo Subianto, capres yang diyakini sebagai perpanjangan penguasa dalam debat terbuka diminta menjelaskan penggunaan uang rakyat sebesar Rp 12 triliun, namun tak bersedia menjelaskan dengan berkilah waktunya terbatas. Seperti diketahui dalam Debat Capres 2024 putaran ketiga Minggu (7/1/2024), Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal pembelian pesawat bekas. Menurut Anies, tidak seharusnya Kementerian Pertahanan membeli alutsista bekas, sebab berdasarkan data yang disampaikan Anies, terdapat lebih dari separuh tentara yang tidak memiliki rumah dinas. Kementerian Pertahanan dianggap tidak tepat menggunakan anggaran negara.\"700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu. Justru, (dana itu) digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas di saat tentara kita, lebih dari separuh, tidak memiliki rumah dinas,\" terang Anies dalam segmen pertama Debat Capres 2024 putaran ketiga.Alutsista yang dimaksud Anies adalah pesawat tempur Mirage 2000-5, berjumlah 12 unit, dibeli dari Qatar. Pesawat ini bauta Prancis. Pembelian itu dilakukan pada pertengahan 2023. Menurut laporan CNBC Indonesia berjudul \"Alasan Prabowo Borong Jet Tempur Bekas Qatar Rp12 Triliun\", Prabowo beli alutsista bekas dengan total menghabiskan USD 792 juta, atau nyaris Rp12 triliun. Adapun pengadaan pesawat perang jenis Mirage 2000-5 diatur dalam Surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01/05/2023 tanggal 17 Mei 2023 tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan dan Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 tanggal 20 September 2022. Kontrak pembelian 12 unit Mirage 2000-5 beserta perangkat pendukungnya dari Qatar dalam Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU yang diteken pada 31 Januari 2023.  \"Adapun alasan Kemhan RI melaksanakan pengadaan pesawat Mirage 2000-5 eks Angkatan Udara Qatar adalah karena Indonesia membutuhkan alutsista pesawat tempur yang bisa melaksanakan delivery (pengiriman) secara cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU yang disebabkan oleh banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakainya, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul/repair dan masih lamanya delivery pesawat pesanan pengadaan baru,\" kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, dalam siaran tertulisnya di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023.  Dalam debat tersebut, Prabowo menjelaskan alasan membeli alutsista bekas karena militer Indonesia saat ini tidak memiliki pesawat tempur dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Karenanya, pesawat tempur Mirage 2000-5, yang baru saja dibeli dari Qatar, tersebut bakal mengisi kekosongan pesawat tempur di dapur alutsista RI. Menurut Prabowo, Kemenhan sejatinya telah memesan pesawat tempur jenis Rafale dari Prancis. Akan tetapi, alutsista tersebut baru dikirim ke Indonesia tiga tahun lagi, yakni pada 2027. Rafale adalah pesawat tempur berteknologi tinggi asal Prancis generasi 4,5. Lantaran pesawat baru itu baru tiba di Indonesia pada 2027, menurut Prabowo, harus ada yang mengisi kekosongan. Dengan begitu, pesawat tempur bekas yang dibeli dari Qatar itu bisa langsung dipakai. Prabowo sebenarnya mengakui bahwa spesifikasi pesawat perang Mirage 2000-5 tidak sama dengan Rafale. Kecanggihannya tidak setara dengan pesawat anyar yang telah dipesan oleh Kemenhan. Namun, dua jenis pesawat perang tersebut sama-sama buatan Dassault, perusahaan dirgantara Prancis spesialisasi pesawat militer, jet regional, jet bisnis, dan pesawat jet. Dengan begitu, Prabowo berharap, pasukan TNI bisa membiasakan diri mengoperasikan pesawat perang produksi Prancis, sebelum Rafale datang. Prabowo berdalih, tidak ada salahnya membeli pesawat tempur bekas. Toh, menurutnya, jam terbangnya masih cukup bagus. Mirage 2000-5 diyakini masih bisa dipakai hingga 15 tahun kemudian. Pembelian pesawat bekas yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan, di bawah pimpinan Prabowo Subianto, telah diresmikan pada Mei 2023. Pesawat Bekas Itu Sudah Tidak DiproduksiMantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa mengkritik rencana pembelian pesawat Mirage 2000-5 ex Angkatan Udara Qatar. Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memahami jika alasan pembelian pesawat bekas ini untuk mensuplai kebutuhan di saat pesawat baru yang sebenarnya belum tiba sehingga digunakan selama menunggu. Namun demikian, kata Andika, masalah akan muncul apabila pesawat baru yang nanti dibeli pemerintah tidak compatible atau berbeda versi dengan Mirage 2000-5. \"Karena kalau berbeda dengan versi Mirage 2000-5 maka akan terjadi pelambatan adaptasi para pilot maupun teknisi yang melayani servis ini dalam memastikan operasional pesawat yang baru nanti siap, karena belum terbiasa jadi dari nol lagi,\" paparnya. Andika menegaskan bahwa dirinya pernah hadir di Paris untuk menerima bintang tanda jasa dari Prancis, kemudian berbincang dengan otoritas Prancis pembuat pesawat Mirage.  Prancis sebagai pembuat Mirage, tambah Andika, menyatakan sudah tidak membuat Mirage 2000-5. Dengan tidak membuat lagi pesawat tersebut, maka akan sulit mendapat spare part untuk keperluan perawatan pesawat. \"Jadi servis pasti rutin akan dilakukan. Jadi tidak mudah karena pembuatnya sudah tidak membuat, akibatnya kita cari spare part-nya untuk servis melalui black market atau negara-negara memang memiliki Mirage, dan harganya pasti lebih mahal. Negara pemilik Mirage juga belum tentu punya spare part lebih. Ini akan menyulitkan karena kita tak selalu mendapat spare part tepat pada waktunya, dan ini menyebabkan kita akan terbebani dalam hal anggaran, khususnya dalam hal pemeliharaan, karena itu yang disampaikan Prancis sendiri,\" tegasnya. Bongkar-bongkar alutsita di arena debat membuat Prabowo meradang. Ia menyatakan keberatan atas apa yang dbongkar Anies.  Prabowo bersedia duduk bareng untuk membicarakan semuanya, termasuk soal food estate maupun PT Teknologi Militer Indonesia. \"Jadi di mana masalahnya. Saudara bicara etik-etik. Saya tuh keberatan karena saya menilai, maaf ya, karena Anda desak saya, saya terus terang saja, Anda tidak pantas bicara soal etik. Itu saja,\" kata dia. Prabowo menilai Anies sebagai sosok yang menyesatkan. Sebab, kata dia, Anies sendiri tidak memberi contoh yang baik terkait etika. \"Saya merasa bahwa Anda itu posturing, Anda itu menyesatkan. Itu saja. Saya boleh berpendapat kan? Saya menilai Anda tidak berhak berbicara soal etik, karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik,\" ucap Prabowo.Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Prabowo tidak bisa memanfaatkan situasi debat itu dengan cara santai. Padahal, pihak Anies dan Ganjar dari awal sudah siap-siap untuk mengeksploitasi sisi negatif dari panggung kampanye, terutama pada kepribadian Prabowo yang cepat emosi. Karena itu, dari awal kita sudah prediksi bahwa Anies akan mengulangi lagi,” ujar Rocky Gerung di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Senin (8/1). Tetapi, lanjut Rocky, harusnya ada tim dari Prabowo yang menduga kuat, mengukur dengan cara yang masuk akal, bahwa Prabowo akan dilemahkan dalam soal penampilan virtualnya di publik, bukan pada soal esensi pertahanan. Karena, bagaimanapun, apa pun yang dikritik orang pada Prabowo, Prabowo sudah menjalankan itu. Harusnya dia pertanggungjawabkan dengan membela diri, bukan dengan menyerang balik, karena ini cuma taktik debat. “Jadi, Anies dan Ganjar kira-kira bersepakat untuk mengeksploitasi watak Prabowo, bukan tentang kebijakannya. Soal kebijakan cuma ditempelkan untuk memperlihatkan Prabowo pasti ngamuk dan ngamuk ini yang pasti ditunggu publik,” ujar Rocky. (ida)

Watak Emosiannya Dikilik-kilik Anies, Prabowo pun Ngamuk Lagi

Jakarta, FNN – Suasana debat capres yang diselenggarakan oleh KPU tadi malam harus diaku semakin seru dan semakin panas. Bahkan, suasana panas sudah dimulai dari awal debat ketika capres nomor urut 2 Anies Baswedan langsung menyerang capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Seolah tak mau kalah dengan Anies, capres nomor urut 2 pun menyerang Prabowo, meski di bagian akhir. Sudah bisa ditebak apa reaksi Prabowo. Watak aslinya yang mudah terbakar emosi pun terpancing. Seperti sudah dianalisis oleh Rocky sebelumnya bahwa debat itu akan fight antara Anies dan Parbowo, terutama dalam dua soal, yaitu bahwa Prabowo mengerti secara detail keadaan pertahanan kita. Bahkan, dia mampu menyelundupkan semacam kecemasan bahwa kalau tidak ada persiapan kita bisa jadi bulan-bulanan asing. “Tetapi, masalahnya, di dalam debat itu apa yang kita ketahui secara faktual bisa berbeda secara virtual. Karena kelihatannya Prabowo tidak bisa memanfaatkan situasi debat itu dengan cara yang sangat santai. Padahal, pihak Anies dan Ganjar dari awal sudah siap-siap untuk mengeksploitasi sisi negatif dari panggung kampanye, terutama pada kepribadian Prabowo yang cepat emosi. Karena itu, dari awal kita sudah prediksi bahwa Anies akan mengulangi lagi,” ujar Rocky Gerung di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Senin (8/1). Tetapi, lanjut Rocky, harusnya ada tim dari Prabowo yang menduga kuat, mengukur dengan cara yang masuk akal, bahwa Prabowo akan dilemahkan dalam soal penampilan virtualnya di publik, bukan pada soal esensi pertahanan. Karena, bagaimanapun, apa pun yang dikritik orang pada Prabowo, Prabowo sudah menjalankan itu. Harusnya dia pertanggungjawabkan dengan membela diri, bukan dengan menyerang balik, karena ini cuma taktik debat. “Jadi, Anies dan Ganjar kira-kira bersepakat untuk mengeksploitasi watak Prabowo, bukan tentang kebijakannya. Soal kebijakan cuma ditempelkan untuk memperlihatkan Prabowo pasti ngamuk dan ngamuk ini yang pasti ditunggu publik,” ujar Rocky. (ida)

Gemoy Hancur Berantakan dalam Semalam, Citra Prabowo Nyungsep

Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan DEBAT Capres malam tadi menarik. Ada adu pandangan, adu tampilan, bahkan adu data. Nampak Prabowo menjadi musuh bersama Capres lain Anies dan Ganjar. Prabowo menjadi tidak fokus menghadapi \"serangan\" dari dua kubu. Tergambar Prabowo merepresentasi \"status quo\" sedang Anies Baswedan \"perubahan\" dan Ganjar Pranowo mencoba menjadi \"penyeimbang\". Namun fakta dari debat adalah Anies dan Ganjar \"bersekutu\" menyerang Prabowo.  Masing-masing melakukan konperensi pers sebelum pulang. Ganjar-Mahfud mengawali tanpa pengantar menjawab beberapa pertanyaan wartawan dengan menekankan pada tantangan data atas Prabowo. Menolak ajakan \"buka-buka\" untuk waktu lain. Bagi Ganjar data harus tuntas saat debat.  Anies-Muhaimin setelah memberi pernyataan pengantar lalu menjawab pertanyaan. Menekankan etik, pergaulan global, dan efisiensi penjelasan. Sebagaimana Ganjar, Anies menolak ajakan \"ngopi-ngopi\" Prabowo. \"Ini bukan persoalan pribadi, tetapi keselamatan bangsa\", serunya.  Prabowo-Gibran terakhir melakukan konperensi pers. Diawali dengan kalimat \"Saya kecewa\". Menyoroti kedua lawan debatnya. Sadar dirinya diserang oleh Ganjar dan Anies. Ia berkilah pada bidang pertahanan yang harus \"rahasia\", mengulang makna \"barang bekas\" serta tetap menyalahkan data lawan.  Prabowo tidak membuka ruang pertanyaan kepada wartawan, sederet tim inti turut menyertai dan tepat di belakang Prabowo ada Yusril Ihza Mahendra yang berwajah \"muram\". Rombongan tampak mengantar Prabowo ke mobil. Gibran merunduk mencium tangan Prabowo. Pasangan gemoy porak poranda dan tidak ceria. Tanpa memberi penilaian siapa pemenang atau unggul, yang jelas dalam debat kali ini yang kalah adalah Prabowo. Kalah telak. Di tema yang menjadi bidang kerja kesehariannya, Prabowo gagal tampil meyakinkan. Tetap emosional dan kurang komunikatif. Dua isu \" food estate\" dan \"kesejahteraan tentara\" tidak terjawab. Tidak ada gagasan solutif untuk konflik Laut China Selatan.  Sebagai pasangan \"status quo\" dan kepanjangan tangan Jokowi, Prabowo-Gibran pantas menjadi musuh bersama. Istana yang mendukung secara vulgar membuat rakyat muak. Kompetisi dipastikan tidak akan sehat akibat rekayasa kecurangan. Bukti bermunculan dari penggelembungan DPT hingga surat suara luar negeri yang sudah tercoblos. Pengerahan aparat hingga desa menjadi berita biasa.  Anies dan Ganjar harus \"berkoalisi\" melawan Prabowo. Kecurangan harus dilawan bersama. Debat semalam adalah peta mini dari pertunjukan tragedi Prabowo yang \"nelongso\". Ganjar memberi nilai 5 untuk kinerja Menhan. Anies lebih parah 11 dari 100. Prabowo Gibran yang berkoar menang satu putaran sedang berada di dunia fantasi. Dukungan istana jadi andalan. Mungkin istana kebohongan.  Berlindung di jaringan Jokowi sama dengan berlindung pada sarang laba-laba, seperti kuat padahal lemah. Agama menyebut \"selemah-lemah rumah adalah sarang laba-laba\". Prabowo-Gibran seolah menjadi pasangan terkuat padahal terlemah. Kebohongan memang bisa dibayar dengan mahal tapi kebenaran yang akan menang.  Sebagaimana semalam ada ungkapan Prabowo \"Saya kecewa\", maka kelak kekecewaan akan berkelanjutan. Bukan semata karena \"diserang\" oleh Anies dan Ganjar akan tetapi akibat hukuman rakyat.  Rakyat yang akan memberi sanksi kepada pemimpin yang curang, culas, culun dan cuplis.  (*)

Semakin Tampak Karakter Aslinya, Prabowo Kalah Debat Lagi, Baper Lagi, dan Emosi Lagi

Jakarta, FNN – Setelah selesai acara debat capres kedua tadi malam, bisa dipastikan bahwa  percakapan-percakapan di media sosial dan obrolan di warung kopi masih membahas seputar debat antara para kandidat calon presiden yang diselenggarakan oleh KPU. Apalagi acara debat capres yang terjadi tadi malam lebih seru dari debat sebelumnya. Kandidat yang sabar tetap sabar, yang baper tetap baper. Seperti sudah diprediksi sebelumnya bahwa Anies akan kembali memenangkan debat dalam debat capres kedua. Namun, yang di luar dugaan adalah Prabowo yang kali ini kembali benar-benar tidak berkutik dan kembali lagi terpancing emosinya. “Jadi, kalah debat lagi, emosi lagi. Oleh karena itu, tidak heran bila netizen memberi sentimen negatif yang sangat tinggi terhadap Prabowo,” ujar Hersubeno Arief dalam kanal You Tube Hersubeno Point edisi Senin (8/1). Lain halnya dengan Anies yang mendapat sentimen positif tertinggi dan Ganjar Pranowo yang berada di urutan kedua. Jadi sentimen positifnya Anies sangat tinggi dan negatifnya sangat rendah; sentimien positif Ganjar cukup tinggi dan negatifnya cukup rendah; sedangkan sentimen negatif  Prabowo sangat tinggi dan sentimen positifnya sangat rendah. Harusnya, sebagai Menteri Pertahanan Prabowo bisa mendominasi perdebatan atau setidaknya bisa mengimbangi Anies karena tema debat sudah menjadi makanan sehari-hari Prabowo. Ada soal pertahanan keamanan, soal politik luar negeri, dan soal geopolitik global. Namun, justru soal pertahanan inilah yang menjadi titik lemah Prabowo. “Ini yang menjadi amunisi mematikan bagi Anies dan Ganjar untuk menyerang Prabowo,” ujar Hersu. Selain baper saat acara debat, setelah selesai debat Prabowo juga tidak bersalaman dengan Anies. Dia hanya bersalaman dengan Ganjar Pranowo. Ketika ditanya oleh wartawan mengapa tidak bersalaman dengan Anies, dia menyatakan kan bahwa dirinya lebih tua, lebih senior, dan Anies tidak mendatanginya sehingga dia tidak bersalaman dengan Anies. “Aduh ini baper banget ya, kenapa mesti dibawa-bawa tua dan dan muda. Salaman salaman saja, dan harusnya soal debat ya selesai di panggung perdebatan,” ujar Hersu gemas. (ida)  

Gemoy Semakin Letoy

Oleh Yusuf Blegur | Ketua Umum BroNies  Dua kali debat capres, hanya mengumbar amarah  dan penjelasan yang tak berdasar data dan fakta di lapangan.  Terperosok kubangan sejarah hitam, ia sedang mempermalukan dirinya sendiri sembari mengumumkan ke publik, bahwa kegagalan dan mungkin penyimpangan kewenangan telah menjadi kesehariannya. Debat Capres ke-2 seperti menampilkan seorang pemimpin yang sarat kecerdasan sedang berhadapan dengan orang yang identik dengan kemarahan. Ditonton ratusan juta rakyat, untuk kali kedua ada capres yang begitu emosional. Merasa dipermalukan di hadapan publik, sikap temperamen ditunjukkan sebagai kontemplasi dari ketidakmampuan berdebat. Bukan karena tidak punya kemapuan bicara di depan banyak orang, tapi memang tak lagi bisa membantah fakta-fakta yang ada hanya dengan sekedar retorika. Rekam jejak yang buruk, menempatkan sosoknya sebagai capres yang dianggap tidak punya kapasitas dan integritas. Terlebih ketika terpojok saat capres lainnya mengangkat soal nilai-nilai dan etika kepemimpinan. Alhasil, rasa malu, serba salah dan akhirnya perilaku reaksioner yang muncul. Menahan kegeraman dan rasa kesal hingga terkesan ada murka di wajahnya. Seketika branding gemoy yang susah payah dibangun dan dipaksakan akhirnya runtuh dalam panggung debat capres. Tak ada lagi  joget-joget, tak ada lagi pasang kuda-kuda dan tak ada lagi ajakan sorak-sorai yang provokatif. Boleh jadi sudah kehilangan semangat dan perlahan mulai muncul  sikap optimis yang  kian tipis. Capres itu justru malah terlihat semakin tak terkendali, hanya emosi dan sekali lagi emosi dalam jiwanya. Kasihan capres yang lanjut usia dan kesehatannya semakin terus menurun. Keadaan mental dan fisiknya tak lagi mampu mengikuti ritme dinamika pilpres 2024. Konstelasi dan konfigurasi politik yang begitu tinggi  dalam kontestasi capres, sungguh sangat menyiksa pikiran dan jiwa  capres langganan gagal itu. Tekanan dan ambisi saling menyalip seiring syahwat kekuasaan, namun sayang yang terjadi justru figurnya semakin hancur saat usia  menjelang uzur. Gemoy tal lagi ceria, Gemoy tak lagi gembira dan bahkan gemoy tak tahu harus berbuat apalagi. Tua dan renta  yang didesain menggunakan tagline Milenial, kini telah berhadapan dengan situasi yang aral. Tak bisa lepas dari perilaku emosional, performansnya di debat capres terlanjur didapuk khalayak seperti seorang pembual dan pandai memainkan  peran antagonis dalam sebuah panggung politik teatrikal. Kasihan, ia tersiksa diperbudak ambisinya sendiri. Membidik suara potensial gen-z hingga rela memainkan peran Gemoy, namun apadaya kontradiksi yang didapat. Si Gemoy energinya terkuras habis oleh  cengkeraman kejahatan HAM dan kejahatan lingkungan melalui proyek tanam singkong panen jagung. Lebih miris lagi langganan capres ini  terus diterjang pelbagai proyek pembelian barang bekas , kepemilikan ratusan ribu hektar tanah serta penghianatan terhadap pengorbanan rakyat karena tak tahan menjadi oposisi, seperti pernah diungkit capres lainnya.  Gemoy kini hanya bisa pasrah, hanya bisa berharap beruntung mendapat kompensasi kegagalan capresnya. Entah jabatan, entah fasilitas atau bahkan gelontoran uang panas hasil berjudi capres. Ya hanya capres itu dan Tuhan yang tahu. Rakyat hanya bisa tertawa dan tersenyum tersipu, menyaksikan Gemoy penampilannya kini semakin letoy. (*)

Anies Kembali Menjadi Pemenang Debat Capres 2024 Versi Netizen

Jakarta, FNN -  Debat ketiga capres – cawapres 2024 telah berlangsung tadi malam (7/1). Ini menjadi acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk para netizen. Bahkan, netizen selalu memberikan penilaian langsung terhadap jalannya debat dan performance masing-masing kandidat melalui akun media sosialnya. Penilain juga banyak dilakukan oleh para pengamat dan ahli politik. Di antaranya Rustika Herlambang, Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, yang menyaksikan secara live jalannya debat dalam kanal You Tube Liputan6 live (7/1). Usai acara debat capres, ketika ditanya soal siapa pemenang debat ketiga capres-cawapres, jawabannya adalah Anies Baswedan. “Ini kemenangan versi netizen,” kata Rustika. Menurut Rustika, netizen menilai Anies menang karena dia dianggap paling menguasai panggung dan paling menguasai data, meski kita/netizen tidak tahu manakah data yang benar. Selain itu, netizen juga menilai secara performance Anies paling bagus, dia menyerang kemudian serangannya membuat orang yang diserang keder. Serangan tersebut terlihat dari ekspresi yang ditunjukkan oleh Anies hingga tampak sepertinya niatan untuk menyerang langsung diluncurkan sejak awal. “Sepertinya serangan itu memang sudah direncanakan awal oleh tim Anies. Dan ternyata serangan itu betul-betul dimunculkan saat debat, sejak awal sampai akhir,” ujar Rustika. Bahkan, lanjut Rustika, Ganjar yang semula tidak menyerang secara langsung pun, akhirnya ikut-ikutan menyerang di sesi terakhir hingga membuat suasana debat sangat dinamis. Menurut Rustika, panggung debat menjadi sesuatu yang sangat penting,  terutama bagi netizen, karena netizen bisa melihat  secara langsung performance ketiga kandidat. Netizen bisa melihat bagaimana respons para kandidat ketika harus berhadapan langsung, ketika mereka menghadapi masalah, dan ketika mereka menghadapi situasi terjepit. “Akhirnya, netizen tidak hanya fokus pada kata-kata yang disampaikan pada narasi, tapi juga pada gestur tubuh dan bahkan ekspresinya,” ujat Rustika. Netizen juga sangat antusias memperhatikan apa yang disampaikan para kandidat hingga di antaranya menjadi salah satu trending topik, seperti kata “omon-omon” yang diucapkan kandidat capres nomor 2 Prabowo Subianto kepada kandidat nomor Anies Baswedan.(ida)  

Debat Capres Kedua, Apa yang Akan Menjadi Burning Issue?

Jakarta, FNN – Beberapa saat lagi, debat capres kedua akan berlangsung. Kalau melihat kembali hasil debat capres pertama beberapa waktu lalu, hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh sejumlah media, poling, dan lainnya, Prabowo berada di posis paling rendah dulu ya paling buncit posisinya, sementara Anies paling unggul. Sementara Ganjar berada di tengah-tengah. Tetapi, debat capres malam ini sebagian adalah soal pertahanan dan keamanan sehingga merupakan pekerjaan sehari-hari Prabowo. Jadi, kemungkinan orang akan berharap bahwa Prabowo akan tampil lebih baik dibandingkan debat sebelumnya. “Saya juga menduga begitu, tergantung pertanyaan dari panelis. Panelis pasti berharap Prabowo menjawab hal-hal yang sifatnya konkret. Kalau itu yang ditanyakan pasti Prabowo di luar kepala, dia tahu berapa rasio senjata yang diperlukan, apa sebetulnya tendensi politik di Asia Pasifik, bagaimana globalisasi memengaruhi postur pertahanan Indonesia, itu semua sudah ada di kepala Prabowo,” ujar Rocky Gerung di kanal You Tubenya, Minggu (7/1). Hal ini berbeda dengan Anis. Menurut Rocky, kalau ditanya apa pun, dia tidak mungkin menjawab secara konkret, karena statusnya masih paradigma. Jadi, Anies akan membuat analisis akademis tentang potensi gangguan berdasarkan prinsip demokrasi peaceful coexistence. Sedangkan Ganjar, menurut Rocky, dia mau bicara data dia tapi tidak punya pengalaman, jika bicara ide maka satu-satunya ide yang harusnya dia ucapkan adalah ide Soekarno tentang internasionalisme, tentang status Indonesia di antara dua karang, kira-kira cuma muter-muter di situ. Lain halnya kalau panelis diberi kesempatan untuk mengulas. Panelis tentu akan mempertanyakan postur pertahanan Prabowo butuh berapa persen dari APBN dan kalau sekian persen dipakai itu artinya IKN tidak perlu dibangun lagi, demi pertahanan. Itulah pentingnya panelis mengolah. “Jangan sampai panelis cuman sebagai pemungut pertanyaan di fish bowl,” ujar Rocky. Menurut Rocky, mungkin hal akan menjadi burning isu atau isu yang akan membakan perdebatan adalah isu mengenai pembelian pesawat bekas yang dilakukan di era Prabowo sehingga Prabowo mesti duel argumen habis-habisan. Dia mesti membuktikan bahwa ada keperluan pertahanan Indonesia 5 sampai 6 tahun ke depan.  Karena, asumsinya kalau kita membeli senjata tapi tidak bisa membeli senjata yang baru sehingga membeli senjata bekas, artinya ada kedaruratan.(ida)

Tiga Konsep Akan Kita Lihat Dalam Panggung Perdebatan Capres

Jakarta, FNN – Debat capres kedua yang akan dilaksanan nanti malam pasti akan menjadi acara yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia. Apalagi debat capres dijadikan ajang penilaian rakyat Indonesia tentang kapasitas calon presidennya, dan akan menjadi bahan pertimbangan untuk menggunakan hak suara atau tidak dalam Pemilu 14 Februari 2024 nanti. Inilah prediksi dari Rocky Gerung yang pasti juga ditunggu-tunggu oleh semuanya. “Sejak awal kita bisa membayangkan Anies akan bicara secara konseptual dan pasti akan pakai pendekatan peaceful coexistence ‘duduk bersama dalam kedamaian’, karena hal itu inline dengan cara berpikir Anies tentang globalisasi,” ujar Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Minggu (7/1). Ganjar, lanjut Rocky, harusnya bicara dari perspektif Soekarnoisme. Kalau dia bicara dengan cara yang lain, orang anggap agak aneh. Jadi kita mau tunggu Ganjar mengucapkan kembali prinsip-prinsip berdiri di atas kaki sendiri versi Soekarno, tetapi dalam konteks perubahan internasional, terutama kondisi di Asia Pasifik. Sedangkan Prabowo, kata Rocky,  pasti akan bicara hal yang lebih policy, lebih kebijakan, karena dia sudah ditawan sebetulnya oleh kebijakan yang dia buat di era Jokowi. Jadi, Prabowo mungkin akan bicara tentang berapa banyak senjata yang diperlukan untuk mempertahankan negeri, apa yang mesti diyatakan sebagai alat diplomasi dunia. Jadi, tambah Rocky, kalau pakai istilah yang sedikit akademis, Prabowo akan bicara di dalam pengertian-pengertian politik yang sifatnya civis pacem para bellum ‘bila ingin damai, bersiap-siap untuk perang’. Beda dengan Anies, Anies akan mengambil konsep perdamaian adalah inti dari demokrasi global. Sementara, Ganjar harusnya bicara tentang paradigma internasional yang basisnya adalah Asia Afrika, persatuan nasional, dan sebagainya. “Jadi, saya kira idenya ada di situ tuh, tiga konsep yang akan kita lihat dalam panggung perdebatan,” ujar Rocky.(ida)

Berbagai Blunder dari Kubu Prabowo-Gibran Membuat Pemilu 2024 Makin Menarik

Jakarta, FNN - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Pemilu menjadi menarik karena banyak blunder di Pilpres 2024 dari kubu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka beserta partai koalisinya. Rocky mengatakan saat ini sudah terlalu banyak blunder terjadi di atas panggung Pilpres 2024 maupun di dalam koalisi capres nomor urut 02. Fokus publik makin lama makin ingin melihat blunder. “Pemilu ini menarik karena blunder itu makin banyak,” kata Rocky di kanal  YouTube Rocky Gerung Official. Blunder tersebut di antaranya dilakukan oleh politisi Ade Armando yang menyebut politik dinasti di Yogyakarta, asam sulfat dari Gibran, ucapan ‘ndasmu etik’ dari Prabowo, dan dugaan penistaan agama oleh Zulkifli Hasan. Rocky juga mengatakan akan semakin banyak orang yang menjadikan Debat Pilpres sebagai panduan untuk memutuskan menggunakan hak suaranya atau tidak pada pemilu 2024. Publik juga akan sangat menunggu apa yang diucapkan oleh Prabowo Subianto ketika elektabilitasnya mengalami penurunan secara drastis. Publik menduga kuat bahwa Gibran akan terus membebani Prabowo ke manap pun. Berbagai blunder tersebut semuanya berasal dari kubu Prabowo. Sebaliknya, kubu Anies selalu mencetak prestasi. Beberapa waktu lalu ada upaya gemoisasi dari kubu Prabowo, tapi ternyata tidak berhasil. Di sisi lain, Anies muncul dengan program Desak Anies dan bahkan Abah Anies dan Park Anies yang luar biasa viral hingga Anies dijuluki Abah Online. Anies pun menjadi Abah bagi kita semua. “Ini perkembangan yang menarik bagi 01, sementara 02 belunder melulu, sedangkan 03 mati angin; 01 dapat angin, 02 dapat blunder, 03 mati angin,” ujar Refly Harun dalam kanal you Tubenya (5/1).

Gatot Nurmantyo: Kita Tunggu Proses Hukum Siapa Sesungguhnya Pelaku Knalpot Brong

Jakarta | FNN - Kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md oleh prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah, terus menjadi sorotan publik. Peristiwa pengeroyokan yang sempat viral di media sosial itu disebut terjadi karena suara bising knalpot brong. Berdasarkan video yang beredar, relawan itu dinarasikan baru selesai mengikuti acara di Boyolali. Mereka lantas dicegat beberapa orang oknum TNI dari Batalyon 408 dan langsung mengeroyok korban. Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo, membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. Mereka yang terlibat merupakan anggota Yonif 408/Suhbrastha. Wiweko menjelaskan pengeroyokan terjadi setelah para anggota TNI yang sedang berkegiatan terganggu suara knalpot brong para peserta kampanye yang melintas. Mereka lantas mencegat pengendara yang menggunakan knalpot brong hingga terjadilah pengeroyokan di jalan raya. \"Kemudian, beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju ke jalan di depan asrama. Guna mencari sumber suara knalpot brong pengendara motor tersebut, untuk mengingatkan kepada pengendara dengan cara menghentikan dan membubarkan. Hingga terjadi penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor knalpot brong tersebut,\" imbuh Wiweko. Menurut Wiweko, jumlah korban penganiayaan tersebut sebanyak tujuh orang. Adapun, dua orang saat ini masih menjalani rawat inap di RSUD Pandan Arang dan lima orang lainnya rawat jalan. \"Semoga kondisinya cepat pulih, sembuh sedia kala,\" jelas dia. Wiweko mengatakan saat ini kasus tersebut sudah dalam penanganan Denpom IV/4 Surakarta. Denpom telah memintai keterangan para prajurit yang diduga terlibat penganiayaan itu untuk kepentingan proses hukum. Menyikapi peristiwa itu, mantan Panglima TNI Jend. Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh aparat hukum.   “Mari kita sama-sama melihat - seperti yang dikatakan KASAD yang memerintahkan kepada kesatuan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan, itulah niat baik dari TNI,” katanya dalam wawancara dengan Metro TV yang diupload di kanal YouTube, Minggu, (07/01/2024). Gatot juga menegaskan bahwa knalpot yang digunakan pemotor tersebut tak sekadar modifikasi biasa, namun sudah dipotong hingga leher angsa, istilah lazim di kalangan pemotor. “Itu ternyata bukan sekadar brong, bukan modifikasi, tetapi knalpot yang dipotong hingga leher angsa. Jadi suaranya dua kali lipat dari knalpot brong,” paparnya. Yang kedua menurut Gatot, TNI adalah sebuah organisasi negara, bukan gerombolan, dan bukan orang yang mudah marah. Kejadian itu mulai pukul 06.30 dan bolak-balik. “Tolong kita sama-sama jangan mempolitisasi, kalau di tempat lain ada hubungan dan lain sebagainya. Kalau ini terjadi, maka kita semua terkena proxy,” paparnya. Gatot juga tidak yakin prajurit TNI memukul pakai benda tajam atau bahkan batu. Ia menyarankan agar masyarakat menunggu hasil visum dan tidak berspekulasi. “Yang dikatakan korban dipukul pakai batu, kita tunggu saja, pasti ada visum, apakah benar TNI memukul orang pakai batu, keterlaluan kalau benar. Tetapi saya tidak yakin itu dilakukan TNI dengan pakai batu. Pasti pakai tangan atau benda tumpul, itu keyakinan saya. Biarkan visum yang berbicara dan membuka semuanya,” paparnya. Gatot juga mengingatkan bahwa menjaga ketertiban umum itu dijamin oleh undang-undang, sehingga peran serta seluruh warga - tak hanya TNI - sangat diharapkan untuk menjaga kedamaian.   “Ingat bahwa Undang-undang Pemilu pasal 280, dilarang mengganggu ketertiban umum, sedangkan knalpot seperti itu mengganggu ketertiban umum, belum lagi kita lihat knalpot itu menyebabkan polusi udara. Jadi, mari kita lihat itu semuanya dengan kacamata hukum yang jernih, sehingga kita bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi,” tegasnya. Gatot menambahkan, siapapun masyarakat, tak hanya TNI - kalau melihat ketertiban umum terganggu oleh pengendara motor, apalagi dengan menenggak minuman keras seperti itu yang bisa membahayakan ketertiban umum dan keselamatan umum, apakah hal itu kita biarkan. “Jangankan TNI, masyarakat umum pun boleh menghentikan siapapun yang mengganggu ketertiban umum. Naik motor dengan minuman keras, silahkan tanya kepolisian. Masyarakat punya hak untuk menghentikan perilaku yang membahayakan ketertiban umum. Orang mengendarai sepeda motor dengan minuman keras, berbahaya atau tidak,” paparnya. Gatot menegaskan bahwa dirinya tidak mau terlibat dalam tuduhan siapa yang benar atau salah. Ia menyarankan biar proses hukum yang menjawab semuanya. “Saya tidak mau mengatakan siapa yang salah. Saat diwawancara, KASAD diminta komentar atas pertanyaan apakah TNI salah, itu sama saja menggiring KASAD untuk menyatakan bersalah. Itu bisa kena hukum, karena belum ada proses hukum sudah bisa menyatakan bersalah. Jadi apa yang dikatakan Pak Andika Perkasa (Ketua TKN-red) sudah benar, tunggu saja proses hukum dan Dandim Boyolali menceritakan kejadian, bukan membela anah buahnya. Nanti proses hukum yang akan menjadi kejelasan,” jelasnya. Dalam sebuah wawancara Andika mengatakan bahwa itu penganiayaan. Atas pernyataan itu Gatot mengatakan bahwa kalau penganiayaan hanya didasarkan pada penglihatan saja, hal itu bisa bias. Menurut Gatot, justru komandan Kodim memberikan informasi awal, Dimana hasil lengkapnya adalah penyelidikan hukum. “Siapapun yang memberi informasi sebelum putusan hukum, itu adalah informasi awal yang bisa benar bisa salah. Nanti pengadilan yang memutuskan, hukum yang berbicara. Kalau tidak ada informasi awal, bisa bias. Itu itikad baik dari Dandim. Seharusnya Pak Andika paham karena dia mantan Panglima TNI,” paparnya. Gatot menegaskan, bahwa ada atau tidak unsur politik, semua bisa terjadi. “Oleh karena itu kita tunggu proses pengadilan, semua akan terbuka, siapa pelakunya, apa motifnya, apakah ada unsur-unsur luar, adakah unsur yang dibuat-buat, politisasi, saya katakana di sini saya tidak akan mendahului apa yang akan diputuskan oleh hukum,” paparnya. (sws).