Benarkah Presiden Xi Jinping Dikudeta?

Jakarta, FNN - Sejumlah laporan media menyebutkan Presiden China Xi Jinping saat ini dikenai tahanan rumah. Ditambahkan bahwa ibukota, Beijing, berada di bawah kendali tentara. Laporan-laporan itu belum dikonfirmasikan oleh media terpercaya di China.

Sejauh ini, FNN memantau laporan tentang kudeta atau penggilingan Presiden Xi itu disiarkan oleh berbagai media online di India termasuk Indiadotcom, India Today, Hindu Times, India Weekly, dll.

Laporan-laporan media tersebut mengatakan bahwa penerbangan internasional dan domestik dihentikan dari dan ke Beijing. Disebutkan, ibukota China ini diputuskan komunikasinya dengan bagian dunia lainnya.

Presiden Xi sekarang dicopot dari jabatan sebagai panglima Tentara Pembebasan China (People Liberation Army atau PLA).

Jagad internet China dihebohkan oleh berita tentang tahanan rumah Xi Jinping. Berbagai platform media sosial China mengatakan Presiden Xi dikenai tahanan rumah setelah para senior Partai Komunis China mencopot dia dari jabatan sebagai panglima PLA.

Belum terlihat media Barat yang melaporkan rumor tentang penggulingan Presiden Xi.

Presiden China itu sedang menghadiri pertemuan puncak SCO di Samarkand, ibukota Uzbekistan. Disebutkan, Xi Jinping ditahan di bandara Beijing ketika dia mendarat dari Samarkand.

Postingan di media sosial yang belum dipastikan kebenarannya menunjukan video tentang kendaraan militer PLA yang bergerak menuju Beijing sejak 22 September 2022. Berbagai laporan mengatakan konvoi kendaraan militer mencapai panjang 80 kilometer. Konvoi itu dikabarkan dimulai dari Kabupaten Huanlai, tak jauh dari Beijing.

Netizen China mengatakan Beijing berada di bawah kekuasaan militer. Laporan lain yang disiarkan oleh News Hingland Vision menyebutkan mantan Presiden Hu Jintao dan mantan PM Wen Jibao membujuk Song Ping – mantan anggota Komite Pengarah (Standing Committee) - untuk menguasai kembali Biro Pengawal Pusat (Central Guard Bureau atau CGB) yang bertugas menjaga keselamatan dan keamanan presiden.

Dikabarkan, selama 10 hari belakangan ini para anggota CGB melakukan beberapa kali pertemuan tertutup. Pertemuan tertutup ini diduga dilaksanakan dengan tujuan untuk merebut kekuasaan dari Presiden Xi.

Kudeta ini, kata laporan-laporan tanpa verifikasi itu, disulut oleh kemungkinan Presiden Xi Jinping dipilih kembali untuk masa jabatan ketiga.[]

1156

Related Post