Vaksin Gila

Oleh Sugeng Waras, Purnawirawan TNI AD

Bisa jadi program vaksinasi terhadap anak usia 6 - 11 tahun sebagai upaya untuk memperoleh keuntungan sebagai alternatif solusi mencari cekeran atau tambahan bayar bunga hutang atau menutupi lubang yang sudah menganga lebar guna menopang cadangan devisa negara, meskipun sudah terseok-seok tapi masih mampu membemper rupiah agar terhindar dari gilasan dolar!

Aneh bin ajaib negeri ini, bekerja tidak berdasarkan ilmu, tapi dibebani tanggung jawab yang begitu besar bahkan beresiko luar biasa terhadap masa depan dan kehidupan manusia.

Contoh gamblang adalah Luhut Binsar Panjaitan alias LBP !

Sepanjang sejarah hidupnya tidak pernah berkecimpung dengan ilmu kedokteran dan kesehatan, namun faktanya diserahi tugas dan tanggung jawab jabatan koordinator mengatasi Pandemi Covid - 19.

Bagaimana dan nalar apa yang digunakan? Pakai ilmu apa yang diandalkan !

Lebih aneh lagi kenapa kita percaya? Kenapa kita diam tak berkutik?

Yang jelas LBP tidak berkemampuan apa-apa, berotak ompong momplong dalam hal pengetahuan pandemi dan sejenisnya.

Dia tidak lebih dari boneka dungu, yang bicara semaunya, seenaknya, sekenanya, yang penting orang lain harus tunduk, patuh, taat, mengikuti dan ketakutan dengan apa yang diucapkan.

Saya secara pribadi juga gak paham, ini sebenarnya siapa yang salah, apakah yang nunjuk atau yang ditunjuk!

Memang jabatan menteri merupakan hak prerogrativ presiden, namun sejauh mana dan sebatas apa itu bisa diterapkan.

Maaf, saya memaknai ini vaksin gila, karena ditentukan oleh orang yang tidak profesional jika kurang layak dikatakan orang gila! 

Menjadi lucu ketika ada yang menobatkan LBP sebagai menteri terbaik di tahun 2021. Dari pandangan apa? Dinilai dari segi apa?

Secara normatif sudah tidak sepantasnya dan bukan pada tempatnya, seorang LBP yang berlatar belakang mantan militer dan tidak pernah melalui pendidikan kedokteran atau kesehatan tiba tiba siap menerima tugas dan tanggung jawab sebagai koordinator mengatasi pandemi Covid --19.

Mudah diprediksi ketidak akuratanya dan ketidak layakanya, karena mau tidak mau, suka tidak suka apa yang diputuskan oleh LBP hanyalah berdasarkan bisikan, katanya, kendali, data atau arahan orang lain !

Saya memahami leadership atau kepemimpinan yang mengdepankan K3 I ( Komando, Kendali, Komunikasi /Kordinasi / Konsultasi dan Informasi ), namun semuanya tetap harus paham dan menguasai masalah masalah tehnis yang benar dan tepat guna.

Saya anjurkan dan saya peringatkan, agar LBP segera sadar dan secepatnya bertobat, bahwa selama ini anda telah banyak membuat rakyat menderita, cemas harap dan ketakutan.

Saya yakin, apapun agamamu  jika anda meyakini ajaranya, pasti takut berbuat dosa.

Dan kepada anda, selayaknya malu, telah memanfaatkan jabatan untuk suatu keburukan bahkan sangat mungkin berbuat kebohongan  kepada bangsamu.

Akhirnya kepada seluruh bangsaku, saya menghimbau, untuk segera sadar, bangun dan bangkit dari hipnotis, kekhilapan dan kealpaan, guna meluruskan kembali carut marut negara ini kearah yang benar dan lebih baik.

Semoga Allah swt segera menunjukkan yang salah menerima akibat kesalahanya, serta memberi kekuatan dan ketabahan bagi para pejuang pembela kebenaran dan keadilan di negeri ini. 

422

Related Post