Rocky Gerung: Cianjur Hancur, Sinyal Pemahaman tentang Arah Pembangunan

Jakarta, FNN - Acara Rocky Gerung Official tak lupa menyampaikan ungkapan duka cita yang mendalam untuk  saudara-saudara kita di Cianjur yang kemarin mengalami gempa. Meskipun skalanya tidak terlampau besar, tapi karena gempanya berpusat di daratan maka dampaknya luar biasa, seperti dapat dilihat di video-video di dunia maya serta berita-beritanya. Saat inii jumlah korbannya sudah mencapai ratusan dan mungkin masih akan terus bertambah, karena masih banyak yang terjebak di bawah reruntuhan.

“Kita memang tinggal di atas ring of fire yang secara geologis selalu potensi gempa itu terjadi," kata Rocky Gerung kepada Hersubeno Arief wartawan senior FNN dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official edisi Selasa (22/11/22).

Saat itu kebetulan Rocky Gerung sedang berada di dekat Cianjur, tepatnya di sekitar Ciawi. Dia betul-betul kaget karena gempa yang terjadi cukup lama dan cukup keras. Ternyata memang episentrumnya 10 km di bawah Cianjur. Memang, keadaan gempa tidak bisa kita antisipasi. Ilmu pengetahuan hanya bisa memprediksi gempanya datang dan dengan kekuatan sekian skala richter.

“Tetapi, daya tahan infrastruktur kita yang bermasalah sebetulnya. Dan itu yang juga menunjukkan betapa kemiskinan itu potensial untuk mengalami penderitaan ketika ada bencana. Kalau orang rumahnya mewah pasti konstruksinya bagus. Tapi ini kan penduduk yang rumahnya dari bata dengan campuran semen yang mungkin sangat sedikit dan potensi untuk runtuh. Jadi,sekaligus kita lakukan evaluasi terhadap keadaan bangsa kita. Kita betul-betul ingin bangun Ibukota yang kokoh padahal rakyat kita itu rumahnya rawan gempa,” ujar Rocky. 

Musibah gempa ini sekaligus semacam refleksi bahwa ada jalan yang dicor semen, tetapi rumah penduduknya reot sehingga potensi menderitanya besar. Kalau kita berpikir bahwa negeri ini didudukkan oleh Tuhan di atas bara gempa dalam sesar yang patahan-patahan itu, mestinya pemerintah berpikir untuk memperkuat infrastruktur di desa-desa.

“Bukan Ibukota yang dia bikin bagus, dibikin kuat, bahkan dipindahkan dengan beton 30 meter ditanam,” ujarnya lagi. 

Sebetulnya, dengan mudah public policy mulai sekarang dibayangkan. Jepang punya pengalaman yang banyak dan teknologi anti-gempa di Jepang itu yang paling bagus. Tetapi, tetap dalam keadaan tertentu ada juga yang jadi korban. Ini sebetulnya yang kita sebut sebagai refleksi terhadap arah pembangunan. Kalau keuangan rakyat atau daya beli rakyat bagus, pasti dia akan membeli semen yang kuat. Pasti pondasinya dia akan tanam dua kali dari yang biasa, mungkin 3 meter ke dalam sehingga tahan gempa. Pasti dia akan beli atap baja ringan atau apa yang memungkinkan dia hidup aman.

“Jadi, rasa aman rakyat sekarang mulai juga tergerus. Orang mulai berpikir potensi gempanya bisa muncul lagi nggak, karena selama sehari kemarin itu gempa susulannya banyak,” lanjutnya.  

“Jadi, satu paket kita mau terangkan bahwa ini negeri selalu ada dalam waspada bencana karena sifat geologis dari bangsa ini. Sifat geologis itu mustinya diterjemahkan menjadi sifat sosiologis, yaitu pemahaman kita tentang arah pembangunan. Jadi, sekali lagi, saya menginginkan infrastruktur itu dibangun di desa untuk memperkuat wilayah-wilayah yang rentan kemiskinan atau rentan gempa atau rentan bencana alam yang lain. Ada banyak bendungan-bendungan kecil yang sering sekali diterjang, selesai.

Banyak jembatan di Jawa Barat, terutama kalau saya sedang muter-muter Jawa Barat itu sudah rentan semua. Sementara, Pak Jokowi tetap menganggap bahwa itu semua selesai bila IKN pindahkan. Itu soalnya. Tapi, sambil berduka cita, kita ingatkan arah kebijakan selalu membuat penderitaan lebih banyak pada mereka yang rentan di akar rumput.” (sof)

699

Related Post