Hersubeno: Usung Anies dan Ganjar, Surya Paloh Siap Hadapi Jokowi

Surya Paloh dan Anies Baswedan.

Jakarta, FNN – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengumumkan tiga nama yang akan menjadi Bakal Calon Presiden (Bacapres) dalam Pilpres 2024 pada Jumat (16/6/22) malam. Pertama, Anies Rasyid Baswedan Gubernur DKI Jakarta, kedua Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, ketiga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Tiga nama itu diumumkan Surya Paloh berasal dari peserta Rakernas yang melalui proses dari bawah. Seleksi diawali dengan rapat paripurna yang dihadiri oleh 32 DPW dan selanjutnya diseleksi oleh Steering Committee.

Pada saat pengusulan, Anies mendapat 32 dukungan dan menduduki peringkat pertama. Kemudian diikuti Ganjar Pranowo dengan 29 suara. Erick Thohir dengan 16 suara, dan Andika Perkasa jauh tertinggal dengan 13 suara. Namun, nama Erick yang masuk usulan tereliminasi dalam rapat pleno.

Setelah itu, Ketua Umum NasDem akan mempersempit tiga nama menjadi satu nama untuk diusung sebagai capres definitif. Nama yang satu ini diprediksi baru akan ditentukan Surya Paloh pada akhir tahun.

Diusungnya ketiga nama tersebut oleh Partai NasDem ternyata mengundang banyak komentar tokoh. Salah satunya adalah jurnalis senior Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief dalam kanal Youtube Hersubeno Point, Ahad, 19 Juni 2022.

Hersubeno Arief berspekulasi sebelumnya bahwa pengusungan nama Bacapres 2024 oleh Partai Nasdem merupakan bentuk tukar tambah politik antara Surya Paloh dengan Presiden Jokowi, dan salah satu agendanya adalah agar nama Anies tidak muncul dalam daftar calon Presiden dari Partai Nasdem.

Akan tetapi tetap munculnya nama Anies sebagai Bacapres mengisyaratkan bahwa partai NasDem siap untuk tetap mengusung Anies meskipun hubungan Jokowi dengan Gubernur DKI Jakarta tersebut panas dingin.

Hersu menilai Jokowi akan berjuang mati-matian agar Anies tidak muncul dalam Bacapres 2024. Dalam reshuffle kabinet Jokowi menarik Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pimpinannya dengan menjadi Menteri Perdagangan. Hal ini membuat pintu Anies tertutup rapat untuk memperoleh tiket dari Partai Amanat Nasional.

Selain Zulkifli Hasan, menteri baru lainnya adalah mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang, menggantikan Sofyan Djalil.

Pertemuan yang dilakukan antara Ketua Umum NasDem dengan Presiden Jokowi pada hari sebelumnya pun memicu ada isu kesepakatan antara keduanya, namun isu tersebut langsung dibantah oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali kalau tidak ada pembicaraan mengenai jatah kursi menteri NasDem di kabinet, antara Surya Paloh dan Presiden Jokowi.

Isu tersebut datang karena saat pengumuman reshuffle, tiga menteri dari Partai Nasdem tidak terkena reshuffle Kabinet Indonesia Maju kali ini.

Ketua Umum NasDem menuturkan bahwa NasDem merdeka dalam menentukan arah politik. Paloh juga meyatakan Pemilu merupakan mekanisme agar kekuasaan tidak dimonopoli oleh satu kelompok saja. Menurut Hersu, pernyataan Paloh tersebut menyinggung kepeda Pemerintahan Jokowi yang mana sangat berkuasa saat ini.

“Sinyalnya jelas sekali kalau dimonopoli oleh satu kelompok saja, siapa yang sekarang berkuasa,” tegas Hesubeno Arief. (mth/sws)

295

Related Post