Ironis, Ekonomi Rakyat Makin Ambruk, Harga BBM Dipaksa Naik

Jakarta, FNN – Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dalam kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Minggu (21/08), mengatakan Presiden Joko Widodo akan menaikkan harga BBM.

Jika Luhut berkata benar, maka bahan bakar minyak  (BBM) akan naik pada 1 September 2022. Harga pertalite akan naik menjadi Rp. 10.000 per liter dan solar menjadi Rp. 8.500 per liter.

Hal ini diungkap oleh pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi. Dirinya mengaku mendapat informasi bahwa pemerintah akan menaikkan harga pertalite dan solar.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kenaikan harga pertalite dan solar pada 1 September 2022.

"Bilang saja, Jokowi terpaksa menaikkan harga BBM per 1 September, dengan memberikan bantuan sosial sebelum harga BBM subsidi dinaikkan," kata Fahmy dikutip dari Tribunnews.com.

Kenaikan harga BBM menjadi kabar buruk bagi rakyat, khususnya rakyat kelas menengah ke bawah karena membuat yang bersangkutan semakin terpuruk. Sebab jika BBM naik, maka dapat mengakibatkan kenaikan harga-harga barang. Hal tersebut berdampak pada ekonomi rakyat yang tadinya sudah sulit, menjadi semakin sulit. 

Pasalnya, ekonomi yang masih belum stabil dan pendapatan masyarakat yang belum kembali normal menjadi salah satu faktor permasalahan yang masih belum hilang usai menjalani masa pandemi covid.

Ada kesaksian dari salah satu orang yang bekerja sebagai sopir, ia mengaku tidak setuju dan keberatan dengan wacana kenaikan BBM tersebut.

“Saya mendengar pertalite naik jadi Rp. 10.000 per liter. Itu jika beli di POM, belum lagi eceran. Tentu saya sangat keberatan karena saya narik angkot saja sudah sepi sekali. Harus mencari kemana lagi uangnya jika BBM naik," kata Teges, salah seorang sopir angkot.

Selain berdampak pada penghasilan, dikhawatirkan kenaikan BBM ini juga berdampak pada naiknya harga komoditi lain seperti sembako. Pengeluaran yang harus digunakan untuk ongkos bensin saat belanja barang dagangan oleh para pedagang sembako, jadi semakin besar karena kenaikan harga BBM. Dan membuat para pedagang pun terpaksa menaikkan harga jual dagangannya.

Hal ini membuktikan bahwa kenaikan harga BBM dapat menambah beban bagi masyarakat, karena pengeluaran yang bertambah tanpa diiringi kenaikan pendapatan. 

Pada akhirnya berimbas terhadap angka kemiskinan dan pengangguran yang meningkat tajam dalam masyarakat, khususnya masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. (Teg)

391

Related Post