Jerita Hati Nakes, Covid Datang Kami Lawan, Covid Hilang Kami Dilupakan

Jakarta, FNN - Dewan Pengurus Nasional Forum Komunikasi Honorer Nakes dan Non-Nakes Indonesia (DPN FKHN Indonesia) mengeluhkan masalah pengangkatan status honorer kepada Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dengan  menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/22).

Massa yang hadir dari berbagai wilayah berkumpul di sekitar Patung Kuda dalam menyuarakan aksi unjuk rasa menuntut pemerintah agar status honorer para nakes dan non-nakes dapat diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Para massa telah berkumpul dari pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB.

Terlihat dari beberapa spanduk yang menyuarakan tuntutan mereka maupun keluh kesah mereka yang tidak juga diangkat menjadi ASN.

"Covid-19 Datang Kami Lawan, Covid-19 Hilang Kami Dilupakan," tulis salah satu spanduk yang  dibawa massa aksi.

Banyak juga yang menyuarakan kesejahteraan mereka yang dibuang begitu saja selepas meredanya pandemi COVID-19.

"Tolong pikirkan nasib kami yang sudah mengabdi. Kami garda terdepan dan sampai saat ini masih jadi garda terdepan, ASN harga mati," tertulis di salah satu spanduk.

Dari perwakilan FKHN juga sudah ada yang menemui KSP dan melakukan audiensi di Istana Kepresidenan. Salah satu perwakilan dari FKHN adalah Ketua Umum FKHN, Sepri Latifan.

Selepas audiensi dengan KSP, Sepri Latifan lalu menyampaikan hasil keputusan yang didapat kepada para massa aksi di atas mobil komando.

"Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan kita, betul-betul terakomodir dengan baik tanpa terkecuali. Kita berdoa bareng-bareng, ikhtiar bareng-bareng, tawakal bareng-bareng. Alhamdulillah apa yang menjadi harapan kita, kata Staf Kepresidenan, menerima kita dengan baik. Mudah-mudahan ini menjadi bukti perjuangan kita, sejarah panjang perjuangan kita," tuturnya.

"Jadi ada beberapa poin yang kita sampaikan kepada KSP. Salah satunya kita menuntut KSP untuk memfasilitasi kita untuk bertemu langsung dengan presiden. Setelah itu, KSP kita minta untuk mengawal, memfasilitasi, regulasi, apapun itu bentuknya yang pro kepada Non-ASN," tambahnya.

Sepri juga menambahkan bahwa poin-poin tuntutan yang sudah dibicarakan dengan KSP nantinya akan dibahas dalam rapat terbatas dengan presiden.

"Setelah itu, apa yang menjadi poin-poin aspirasi kita tadi, akan disampaikan melalui rapat terbatas dengan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Salah satunya yang menjadi kajian bahan diskusi, bahan rapat terbatas presiden itu, bersumber dari KSP," ucapnya.

Setelah itu, aksi unjuk rasa ditutup dengan doa untuk para rekan-rekan massa aksi yang telah gugur selama mengahadapi pandemi COVID-19 ini.

Massa aksi pun bubar meninggalkan lokasi demo secara teratur sekitar pukul 15.15 WIB. Sementara itu, berdasarkan pantauan langsung FNN, kondisi lalu lintas di sekitar wilayah patung kuda terbilang lancar selain arah jalan Merdeka Barat yang diblokade untuk antisipasi demo kenaikan BBM.(fik)

406

Related Post