Absen Lagi di Sidang Umum PBB, Jokowi Menjadi Satu-satunya Presiden di Republik Ini yang Tidak Pernah Bergaul Secara Internasional
Jakarta, FNN - Saat memberikan sambutan di acara Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) di Stadion Manahan, Solo, Rabu (23/9/2023), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa ke depan bangsa Indonesia perlu pemimpin yang konsisten dan berani. Karena, tantangan ke depan yang dihadapi tidaklah mudah. Tetapi, di balik tantangan yang tak mudah tersebut juga terdapat peluang agar Indonesia lebih maju.
Mengomentari pernyataan Persiden Jokowi ini, Rocky Gerung dalam kanal You Tubenya Rocky Gerung Official edisi Kamis (21/9/23) mengatakan, “Jokowi tiba-tiba menjadi seorang Soekarno kecil gitu, mau mengikuti Soekarno yang berani melawan Inggris, Amerika Serikat. Itu hanya bisa berlangsung atau terjadi kalau Jokowi betul-betul memperbaiki profil terkenalnya di tingkat Internasional.”
Jika saat ini Jokowi mengatakan seperti itu, menurut Rocky, mungkin para pemimpin dunia akan mengatakan bahwa Jokowi bukan Soekarno yang berani pasang badan dan berani berargumentasi di forum internasional.
“Faktanya, Jokowi tidak pernah ikut forum internasional. Jadi, bagaimana seseorang yang kelihatan cupeg itu mau menganjurkan negeri ini menjadi negeri yang berani untuk bertatapan mata dengan pemimpin dunia yang lain. Itu yang enggak terjadi,” lanjut Rocky.
Dalam diskusi bersama Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, itu Rocky juga mengatakan bahwa Jokowi selalu menghindar dari forum internasional. Jadi, bagaimana mungkin orang akan menganggap bahwa Jokowi adalah titisan dari Bung Karno. Untuk masuk dalam forum internasional, seseorang harus punya keberanian diri sendiri dulu, baru meminta dukungan dari rakyat. Dan keberania diri itu ditentukan oleh kemampuan untuk membaca peta politik.
“Peta politik itu harus bisa diucapkan dengan analisis. Sayang sekali Jokowi enggak pernah memakai kesempatan untuk masuk dalam forum internasional dan ajukan poin Indonesia di depan forum internasional. Bukan sekadar dengan membaca-baca teks,” ujar Rocky.
Kali ini, Jokowi juga tidak hadir lagi di forum PBB. Padahal, di forum PBB, orang ingin melihat siapa presiden Indonesia yang mengatakan bahwa dia berani menatap dan bertarung secara fair di dalam diplomasi dunia.
“Tidak ada orang yang melihat jejak Presiden Jokowi mengucapkan pikiran seperti yang dia ucapkan tadi. Kita harus berani bertarung, apa beraninya kalau Jokowi tetap dianggap sebagai pemimpin yang takut bertengkar di tingkat dunia. Yang ada adalah ikut di dalam banyak pertemuan, tetapi sekadar sebagai upaya untuk memberitahu bahwa ada agenda internasional. Agenda internasional itu adalah profil presiden,” ujar Rocky.
Saat ini, yang muncul di publik internasional adalah Luhut Panjaitan, yang selalu mampu untuk ikut dalam perdebatan tentang soal-soal energi terbarukan. Apalagi dalam soal-soal strategi Asia Pasifik, misalnya. Padahal, orang mau melihat apa pointnya Jokowi dan itu yang mestinya diucapkan di dalam forum PBB. Tetapi, Jokowi tidak mampu melakukan itu, ujar Rocky.
“Jadi, anggap saja bahwa yang mau diucapkan Jokowi itu semacam mimpi dia yang enggak bisa dia buktikan sebetulnya. Lebih lagi, orang akan catat bahwa Pak Jokowi adalah presiden satu-satunya di republik ini yang tidak pernah bergaul secara internasional,” ungkap Rocky.(ida)