Ada Prabowo di Balik Ribu-ribut Utang Anies 50 M ke Sandiaga

Jakarta, FNN – Memasuki tahun politik ini, situasi politik dalam negeri kian hari kian panas. Upaya saling menjatuhkan bahkan menjegal di antara pemain politik semakin ramai. Terakhir adalah isu yang menghebohkan dalam beberapa hari ini, yaitu tentang utang Anies Baswedan 50 miliar kepada Sandiaga Uno. Isu ini dibiarkan tanpa penjelasan yang pasti dari pihak-pihak yang bersangkutan sehingga seperti bola liar yang menimbulkan penafsiran baru dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berseberangan dengan Anies Baswedan.

 “Saya menangkap itu. Dari awal kita tahu bahwa Anies tetap ada internal komorbid. Kira-kira begitu. Internal artinya di antara geng Anies yang awal,” kata Rocky Gerung dalam diskusi rutin di Kanal Youtube Rocky Gerung Official edisi Rabu (8/2/23) yang dipandu oleh Hersubeno Arief, wartawan senior FNN.

                Tetapi, lanjut Rocky, paradoksnya Anies terus-menerus melambung  nilai jualnya, sementara nilai utangnya akhirnya tidak dipersoalkan. Jadi, ini antara nilai jual Anies dengan nilai jual utang, tetapi nilai jual Anies lebih tinggi. “Tetapi, dari sudut kebersihan moral, Anies mesti terangkan itu karena kita anggap bahwa pemimpin ke depan itu etikabilitas duluan, intelektualitas nomor dua, baru elektabiltas,” ujar Rocky.

Menurut rocky, saat ini Anies sedang diganggu dalam wilayah etikabilitas, yaitu tentang utang piutang. Meski Anies sebagai faktor utama tidak terlalu merasa terganggu dengan soal-soal begitu, tetapi kita musti baca bahwa Sandi sekarang  ada di dalam rezim Jokowi. Demikian  juga Pak Prabowo. Kalau dari perspektif Prabowo tentu lebih mudah untuk mengendalikan proksi melalui Prabowo dan Sandi dalam upaya untuk menjegal Anies.

“Jadi, kita mau buka ini atau terangkan ini secara deskripsi, dari segi apa yang biasa disebut sebagai realisme dalam politik. Realisme Jokowi adalah mengkhawatirkan Anies yang terus naik. Jokowi tahu bahwa kalau dia coba untuk tahu apa sebetulnya kelemahan Anies di internal ya soal utang, soal yang pasti jadi sensasional karena ini soal elektabilitas atau moralitas,” ujar Rocky.

Sebetulnya ini soal internal, tapi karena aspek elektoral Anies terus melejit maka ini yang terjadi. Mungkin ada yang berpikir kalau Anies ‘ditodong’ dengan sifat moralnya, mungkin dia melemah, lalu mau nego, kira-kira begitu, lanjut Rocky.

Siapa sebetulnya yang berkepentingan di sini? Memang Sandi adalah orang yang sedang berada di pemerintahan,  Erwin Aksa yang wakil ketua umum Golkar juga adalah bagian dari Airlangga Hartarto yang juga berada di pemerintahan, tetapi ini ada faktor Pak Prabowo yang dampaknya malah lari ke Pak Prabowo selain pada Sandi. “Kan semuanya tim Prabowo, bahkan kader Prabowo sebetulnya. Jadi kita mau lihat masalah ini sebagai kegelisahan dari Pak Prabowo,” ujar Rocky.

Menurut Rocky, tidak bisa ditutupi bahwa ini soal elektabilitas, tetapi Prabowo juga punya pertimbangan sendiri bahwa Gerindra tidak mungkin mundur. Boleh jadi, nanti dalam beberapa hari ke depan, akan ada semacam pertemuan yang mungkin diam-diam antara timnya Anies melalui Surya Paloh sebagai Nasdem dengan Pak Prabowo sebagai Gerindra. “Anies tetap belum aman. Karena kita nggak pernah lihat satu kepastian dari Nasdem, misalnya, untuk all out terhadap Anies. Jadi bagian ini tentu dibaca oleh Pak Prabowo, lalu dikirim sinyal tentang utang piutang. Jadi, kira-kira ini semacam pintu untuk renegosiasi,” ungkap Rocky.

Mungkin pada akhirnya di belakang layar kita akan lihat semacam tukar tambah yang sangat pragmatis untuk menyelamatkan potensi bubarnya koalisi Anies, termasuk untuk memberi peluang kepada Prabowo untuk melenggang terus. “Jadi, tetap Anies ini adalah tawanan dari banyak pihak. Kira-kira begitu,” ungkap Rocky. (sof)

524

Related Post