Batik Gringsing Wayang Corak Resah Nir-kuasa

(Photo filmstar Indonesia 1951: Zarin)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan 

Gringsing wayang nama corakan batik Karawang yang terkenal. Begitu laporan Buyut Nyai Dawit dalam kitab Sanghyang Siksha Kandang Karesian, 1518.

Gringsing dalam bahasa lokal gelisah. Dalam Betawi gringsangan. Rasa resah gelisah itu divisualisasi dalam corak (motif) yang disebut gringsing wayang. Wayang itu bayang-bayang. Bayang-bayang kegelisahan. Puitis kali, Ma'.

Baju yang dikenakan Zairin, photo atas, hampir mirip corak gringsing.

Datangnya kuasa semua tahu, bahkan datangnya dari mana. Tapi tatkala pergi semua orang tak tahu. Yang bersangkutan gringsing tatkala kuasa mau pergi darinya. Dalam corak Karawang digunakan warna hijau tua dan hitam pekat yang membangkitkan perasaan ke'eung (tak menentu) bagi yang melihatnya.

Rasa nir-kuasa, hampa kuasa, terlihat dalam peristiwa-peristiwa politik mutakhir dari mereka yang mendukung penguasa sekarang.

Ada Ketum partai yang diberhentikan pengurus lain zonder  pardon, tanpa ampun. Ada Ketum partai bertemu dengan ananda Ketum partai lain. Agenda? Karena ananda membawa pesan ibunda kemungkinan soal survival of the fittest.

Saat ma'lumat harga bengsin naik 3/9/2022 Menko Ekonomi, yang juga Ketum partai, tidak berhadir.

Sementara itu demo semua lapisan masyarakat mengalir deras ke jalan2 protes bengsin naik.

Belasan Guru Besar UGM menyatakan prihatin akan situasi yang makin runyam.

Proses dari nir-kuasa ke kuasa, gurih. Proses dari kuasa ke nir-kuasa, perih. (RSaidi).

192

Related Post