Berhentilah Berpikir Hidup Hanya Untuk Diri Sendiri Tidak Peduli Kepunahan Generasi

DPD RI kini jadi tumpuan aduan rakyat. (Foto: Liputan6.com)

Kpd: Yth. Seluruh Anggota DPD RI.

di Jakarta.

Dari: Wazri A. Afifi, Amerika Serikat.

Dengan hormat!

Saya minta maaf atas kiriman surat ini kepada semua anggota DPD RI karena ingin mengabdi kepapa bangsa Indonesia berupa tulisan mengenai pandangan logika hidup bagi mereka yang mencintai bangsanya dan sangat khawatir dengan keselamatan generasi penerus bangsanya itu.

Sebuah bangsa akan punah disebabkan oleh kualitas pengabdian kepada saudara sebangsanya sangat rendah.

Telah banyak terjadi tentang hilangnya generasi penerus sebuah bangsa, seperti bangsa asli Australia atau Aborigin sudah tidak didengar lagi, bangsa Melayu Singapura dulu sekitar 98% kini tinggal sekitar 14%, mereka telah punah karena kelalaian Perdana Menteri yang mengizinkan dan memberikan  tanda-tangannya untuk kemerdekaan Singapura atau keluar dari Malaysia.

Contoh lain, bangsa Aztec di Mexico kini telah tiada dan bangsa Inca di Amerika Selatan juga telah punah ditelan kejahiliyahan pendahulunya yang tidak peduli dan tidak mau bersatu mencari keadilan.

Berdasarkan pengalaman gelap selama ini, maka bangsa Indonesia hari ini harus bangkit mencari makna hidup yang bernilai, baik dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang tinggi, terutama para intelektual yang wajib mencarikan solusi agar bangsa Indonesia tidak terancam punah disebabkan  kesalahan pembuat kebijakan. 

Sebuah bangsa akan lemah dan musnah kalau pembuat kebijakan untuk bangsa itu tidak cermat seperti tidak peduli kepada nasib generasi yang akan datang.

Sangat berbahaya jika sistem kehidupan berbangsa selalu melupakan keadilan seperti yang dicontohkan oleh PT 20%, artinya kehancuran generasi yang akan datang semakin dekat karena kesempatan untuk menjadi capres  sengaja diminimalisir melalui aturan PT 20%.

Malapetaka Sebuah Bangsa

Suatu bangsa akan punah kalau  keberadaan bangsa di dunia itu tidak  memberikan sumbangan pikiran logis kepada masyarakat dunia, malahan menjadikan dunia khawatir disebabkan oleh keadilan yang tidak pernah ada dalam masyarakat besar yang jumlahnya sekitar 276 juta jiwa. Kalau dalam sebuah  masyarakat terjadi pergolakan, maka negara lain di dunia akan ikut merasakan kesan buruknya.

Anggota DPD RI Tolong Dengar Kerisauan Kami Tentang  PT 20%

Tidak ada satu negarapun di dunia yang menganut PT 20%. Itu negara yang mengamalkan PT 20% adalah bangsa yang dianggap aneh oleh negara lain. Sebelum keheranan bangsa asing bertambah parah terhadap kualitas berpikir bangsa Indonesia, maka dengan ini kami bermohon kepada DPD RI untuk  berdiskusi dengan MK mengenai program penyelamatan bangsa Indonesia  agar layak dihargai masyarakat dunia sebagai bangsa yang berpola pikir logis  sehingga bisa diikutsertakan dalam mencari solusi masalah planet Bumi.

Bukti Bangsa Indonesia Kurang Diperhitungkan Dunia

Kebanyakan forum diskusi di luar negeri, Indonesia jarang dijadikan tolok ukur pembicaraan jika dibandingkan dengan Korea, Jepang, Malaysia, Singapura, dan negara kecil lainnya.

Kalau Indonesia mau dihargai dunia, maka Indonesia harus nengamalkan logika hidup, seperti PT 20% harus diganti dengan 0% .

PT 20% Mengherankan Dunia

Apa maksud DPR RI membuat aturan PT 20%? Logikanya diduga agar parpol besar bisa menguasai Indonesia terus-menerus. Kalau alasan untuk menyerdehanakan pilpres adalah keliru.

Pilpres calon yang banyak dengan calon hanya dua kesulitannya tetap sama, apalagi dalam pilpres terselip skenario kotor yang memaksakan kemenangan.

Pilpres dengan capres dua orang itu akan lebih rumit dibandingkan dengan banyak capres.

Pengalaman Indonesia di mana pilpres dengan dua calon menyebabkan  pembelahan rakyat menjadi cebong dan kampret, kalau banyak capres, maka tidak akan terjadi dua golongan yang saling sakit hati diantara mereka.

Sekian dulu.

Semoga Bapak/Ibu anggota DPD RI dapat menyelamatkan bangsa Indonesia  dari kekeliruan kebijakan. Aamiin.

Terima kasih.

Salam hormat.

Wazri A. Afifi, USA. (*)

287

Related Post