Sebagai  Presiden, Prabowo Mau Apalagi?

Oleh Yusuf Blegur | Mantan Presidium GMNI 

Prabowo sepertinya sedang tak sadarkan diri. Puja-puji terhadap Jokowi yang berlebihan, tak berdasar,  dan tak sepantasnya yang terlontar dari mulut Prabowo. Telah membangun penilaian massal dan masif tentang dirinya di hadapan publik. Bahwa sejatinya, Prabowo telah merendahkan dirinya sebagai presiden yang  juga ketua umum partai politik,  serta rakyat, bangsa dan negara Indonesia.

Seketika, kepercayaan dan ekspektasi tinggi publik terhadap kepemimpinan Prabowo untuk melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi  Indonesia dari cengkeraman wabah korupsi dan kejahatan sistemik  aparatur negara, telah hancur berkeping-keping. Etika, moral dan supremasi hukum yang diharapkan  menjadi fundamental kebijakan dan sikap politik Prabowo sebagai presiden,  hanya menyisakan reruntuhan. Seiring waktu, kekecewaan dan kemarahan rakyat terhadap Jokowi, kroni, dan oligarki akan mencapai klimaksnya. Menggandeng semua kekuatan progressif revolusioner dan menabrak setiap kontra revolusioner di depannya. Termasuk menggugat Prabowo berada dalam arus yang mana.

Prabowo sepertinya semakin larut terseret  dalam pusaran  konspirasi dan distorsi  Jokowi juga  oligarki yang sedang menghadapi arus besar tuntutan pengadilan rakyat. Melakoni peran presiden, Prabowo  gagal menyadari dan menempatkan dirinya sebagai pemimpin yang dilahirkan sekaligus mengemban amanat penderitaan rakyat. Prabowo lebih manut kepada Jokowi dan oligarki. Jika tak mampu melakukan perlawanan dan pengorbanan untuk keluar dari politik sandera Jokowi beserta oligarki demi rakyat, bangsa dan negara Indonesia. Maka Prabowo hanya tinggal menunggu waktu dan sejarah yang akan menulis tentang dirinya. Menjadi penghianat sekaligus penjahat, atau pahlawan di republik ini.

Kini pilihan ada ditangannya. Sebagai presiden, Prabowo mau  apalagi?. (*).

323

Related Post