Innalillaahi 63 Persen Anak Meninggal Dunia di RSCM Akibat Gagal Ginjal Akut

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM menggelar Konferensi Pers Terkait Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Kamis (20/10/22).

Jakarta, FNN - Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta menerima pasien Gangguan Ginjal Akut Atipikal Progresif (GgGAPA) sebanyak 49 pasien periode Januari sampai 20 Oktober 2022.

Direktur Utama RSCM Jakarta Lies Dina Liastuti memaparkan rincian pasien sebanyak 2 kasus pada Januari, 1 kasus pada Maret, 3 kasus pada bulan Mei, 2 kasus di bulan Juni, 1 kasus di bulan Juli, 8 kasus di bulan Agustus, 20 kasus pada September, dan 12 kasus pada Oktober 2022.

Lies juga menyebutkan pasien yang dirujuk berasal dari berbagai rumah sakit seperti RSUD, rumah sakit swasta, dan puskesmas. Bahkan, terdapat pasien dari luar Jakarta yakni dari Batam.

Sementara itu, Lies menyampaikan angka kematian pasien lebih dari 50% yaitu mencapai 63% dari 49 orang.

“Angka kematiannya 63 persen dari 49 orang. Lebih dari 50 persen. Jadi yang pulang atau yang hidup cuma 7 orang. Yang masih dalam perawatan 11 orang. 10 pasien masih di Ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit), dan 1 masih di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena baru masuk (pasiennya),” kata Lies dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta, Kamis (20/10/22).

Saat ini, pasien didominasi oleh balita dengan umur paling muda sekitar 8 bulan dan paling tua berusia 8 tahun.

Lies mengatakan sampel obat yang pernah pasien konsumsi saat ini masih diteliti di laboratorium yang berkerja sama dengan RSCM. Namun hingga saat ini hasilnya masih belum keluar.

“Kami lagi menunggu karena hasil yang ke kami itu baru enam (sampel obat dari enam pasien), baru keluar hasilnya dari yang semua kami kirim. Semua sampel sudah kami kirim, tinggal hasilnya. Tapi dari hasil enam itu, ada yang sudah kelihatan bahwa kita membutuhkan antidot-nya,”katanya.

Lies menegaskan, pihaknya masih belum mengetahui penyebab pasti gagal ginjal akut progresif atipikal. Akan tetapi, imbuhnya, terdapat kemungkinan intoksikasi zat berbahaya seperti ethylene glycol (EG) yang masuk melalui mulut. (Lia)

441

Related Post