Mari Kita Provokasi Otak Kita dengan Lagu Panggilan Jihad
Ini ide yg brilian datang dari seorang Gubernur SUMUT Letjen (Purn.) H. Edy Rahmayady. Lagu itu diwajibkan kepada anak-anak di sekolah-sekolah Islam, dibikin menjadi lagu wajib. Itu bukan tanpa alasan. Ini karena beliau dulu sebagai militer yang bolak-balik ikut perang dan setiap hari pada saat malam tiba memikirkan besok siangnya mau perang lagi dan so pasti itu ada yang mati. Timbul rasa ngeri dan takut sebagai manusia, tapi setelah ia mengucapkan takbir rasa takut itu hilang. Maka dari itu lagu panggilan jihad yang ada di dalam syairnya takbir yang menggelora disukai oleh sang Gubernur ini. Maka diwajibkan kepada anak-anak agar bisa tertanam dalam hati mereka tentang panggilan jihad itu.
Ini bukan mengajari anak macam-macam tapi menanamkan kalimat tauhid tertanam pada diri anak-anak supaya mereka lebih mencintai Allah dari pada yang lain. Di kala anak-anak diajarkan nyanyi dan shalawat di gereja, maka lebih baik anak-anak itu diajarkan panggilan jihad supaya gak ada rasa takut pada diri mereka dalam menghadapi apapun. Sekalian matipun gak takut karena ada Allah seperti yang dialami Pak Haji Edy semasa bertugas dulu di militer.
Bayangkan dengan kalimat takbir yang tadinya beliau takut menjadi berani hingga masih hidup sampai sekarang jadi Gubernur Sumut.
Di kala para pemimpin mayoritas sibuk dengan urusan dunia, koq, masih ada pemimpin mantan PANGKOSTRAD dan sekarang jadi Gubernur Sumut masih berpikir hal-hal seperti ini, pada saat yang lain malu-malu supaya gak kelihatan alimnya. Ini yang cocok mendampingi ARB sebagai tukang pukul kalau ada yg menghina Allah dan RasulNYA serta menghina agama Allah.
Jenderal lain banyak tapi gak punya jejak digitalnya ada keberpihakan pada Islam terlebih pada kesatuannya. Bang Haji Edy gak segan-segan menunjukkan hal itu walau beliau masih menjabat Gubernur. Jadi kloplah sudah mantan Gubernur DKI berpasangan dengan Gubernur Sumut yang masih aktif.
Gubernur sipil yang santripun tidak punya ide brilian seperti itu. Apalagi Gubernur yang doyan nonton bokep terlebih mantan Gubernur yang berijazah palsu.
Negara ini sudah mau ambruk. Jadi kita butuh orang-orang yang amanah, adil, sholeh dan smart, seperti ARB dan ER. Kita gak butuh pemimpin yang akhlaqnya bobrok karena doyan nonton film bokep dan hobi tiktok serta gak peduli pada rakyatnya. Teman sesama partainya aja ngomong seperti itu bagaimana rakyat Indonesia mau memilih?
Terlebih Bang Haji Edy kader Partai Keadilan Sejahterah, yang pernah jadi anggota DPR dari PKS dan bikin partai baru sekarang aja dibuat mingkem alias uskud karena kasus. Maka dari itu harus ada kader PKS yang lain yang mengembalikan kepercayaan umat agar PKS jadi pemenang di 2024 nanti dan partai-partai gurem lain tenggelam. Kecuali Partai Ummat besutan Amien Rais. Boleh dong kita kampanyekan sedikit melalui tulisan ini.
Wallahu A'lam ...
Oleh MOH. NAUFAL DUNGGIO
(Aktivis dan Ustadz Kampung)