NKRI Harga Mati, Bukan Harga Naik
Oleh Ridwan Saidi - Budayawan
Kalimat pada judul CABE diucapkan seorang mahasiswa Universitas Pamulang dalam orasinya depan rekan-rekannya mahasiswa. Kreasi sintaksis yang cerdas.
Selasa 13/9/2022 mahasiswa ber-duyun-duyun dengan berkendara bus dan jenis angkut lain menuju center of change: Patung Kuda depan Hotel Benvenuto kemudian jadi Hotel Barito kemudian lagi jadi Gedung Satelit.
Pembuat patung kuda seorang WNI yang sangat mungkin tak menyadari karyanya menjadi entry dalam kamus politik Indonesia. Justru!
Hampir semua orang mengerti kapan demo harus dimulai, tapi tak sorang pun tahu kapan demo diakhiri.
Banyak penguasa tau merajut dukungan, tapi banyak penguasa juga yang tak sadar bahwa ketika ia merasa dukungan optimal, justru disini proses kehancurannya bermula. Contoh aktual Rajapaksha. Mengendalikan ekonomi se-mau2nya hingga kenaikan harga tak terhindarkan.
Ini resesi dunia, kita masih mending, negara2 lain parah. Ini kalimat menghibur diri yang kita dengar belum lama ini.
Kenaikan harga pertalite di beberapa tempat menimbulkan keluhan baru. Pertalite tak ada orang terpaksa memakai pertamax yang lebih mahal.
Demo kali ini menarik perhatian turis. Bahkan mereka mengamati dari dekat.
Demo 13/9/2022 mulai gunakan lokasi bekas APHD/APHJ Arena Promosi dan Hiburan Djakarta/Jakarta yang dikelola IRTI Kemudian jadi lahan parkir ASN pemda DKI. Ini di-OK jadi arena demo. Kok bisa ya?
Yang demo tanggal 13/9/2022 itu mahasiswa, emak-emak, pelajar STM dan buruh. Orator buruh, salah satunya seorang wanita, ia orator yang bagus. Pembicara-pengacara lain juga bagus-bagus.
Saya pendemo sejak tahun 1963 sampai 1970. Setelah itu saya mengamati saja kadang- kadang dari dekat. Mengamati demo 13/9/2022 setidaknya sampai menjelang maghrib, komentar saya: ini symfoni yang indah dan menghangatkan jiwa juang. Pesan juang disampaikan dengan jelas. Lagu-lagu perjuangan menyeling dengan bagus. Jaket dan bendera colorful memberi kesan optimis. Wajah-wajah pendemo pun segar .
Tempo hari ada yang bertanya, kalau BBM naik demonya berapa lama ya? Yang ditanyakan sebenarnya ausdauer, daya tahan, pejuang. Bertahan, hingga rakyat berpisah dengan penderitaan. (RSaidi)