Redaksi Suara.com Bocorkan Cara Media Lokal Maju dan Berkembang 

Foto: Sri Widodo Soetardjowijono (Wakil Pemimpin Redaksi FNN), Suwarjono (Pemimpin Redaksi Suara.com), dan peserta workshop Local Media Community, Bogor.

Bogor | FNN - Portal berita suara.com merasa perlu mengajak media- media lokal di daerah seluruh Indonesia untuk maju dan berkembang. Hal utama yang paling penting diperhatikan oleh pengelola media lokal adalah kualitas konten dan karakter audiens. 

Demikian benang merah yang dipaparkan oleh Suwarjono, Pemimpin Redaksi suara.com dalam acara "Local Media Roadshow, AI for New Audience and Revenue Stream" yang digelar di Hotel Amaroossa, Bogor, Rabu (13/11/2024).

Sebagai pembicara pertama Jono, panggilan akrab Suwarjono  membahas soal  berbagai aspek penting dalam dunia jurnalistik, khususnya dalam konteks media digital. Ia  memaparkan pandangan mendalam mengenai tiga elemen krusial yang harus dipahami oleh setiap pelaku industri media, yaitu audience, platform, dan nasib publik serta industri. 

Jono juga menekankan pentingnya memahami karakteristik audiens, memilih platform yang tepat untuk menjangkau mereka, serta memperhatikan dampak pemberitaan terhadap publik dan industri secara keseluruhan.

“Dalam era digital seperti sekarang, pemahaman yang mendalam tentang audiens dan platform menjadi sangat penting. Kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen media dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk menjangkau audiens secara efektif,” tegasnya.

Jono juga mengisahkan pengalaman saat medianya (suara.com) mengalami tiga disrupsi yang sangat masif.
Ketika itu, kata Jono belum ada news aggregator yang mengambil konten seenaknya mulai dari Babe, LineToday, Yahoo dan lainnya.

"Kami juga mempelajari hal itu, problemnya ketika kita sudah kerjasama, tiba-tiba mereka malah tutup dan saat ini kita kembali ke seperti semula. Media online sekarang sudah menjadi konvensional, ketergantungan kita kepada platform yang lain," jelasnya.

Disrupsi yang kedua kata Jono ditandai dengan munculnya  Twitter, Meta group, YouTube, Instagram, dan TikTok. 

"Kami coba layanan ini semua dan ketika berhasil kita bagikan, tak lama kemudian - saat mulai berjalan, sekarang malah mulai meredup kembali," sambungnya.

Selanjutnya ada distrupsi pengambilan video horizontal namun kini banyak yang menayangkan bentuk vertikal yakni dengan hadirnya TikTok.

"Disrupsi selanjutnya adalah AI (Artificial Intelligent), di AI ini jauh lebih dahsyat, bahkan sudah ada media yang menutup karyawan atau redaksi, kemudian mereka mengandalkan AI. Oleh karena itu, kita harus siap di era digitalisasi ini," tegasnya.

Sementara itu Rizka Chaerani, General Manager Sales and Marketing suara.com turut berbagi pengalamannya mengenai tantangan dan peluang dalam dunia sales dan marketing di industri media. 

Rizka mengisahkan bagaimana timnya pernah dipandang nyinyir oleh pemasang iklan. Namun ia tak menyerah dan terus bekerja mencapai target penjualan dan membangun hubungan yang baik dengan klien.

“Tugas sales dan marketing di era digital ini semakin kompleks. Kami tidak hanya menjual ruang iklan, tetapi juga menawarkan solusi komunikasi yang efektif bagi klien. Selain itu, kami juga harus terus berinovasi untuk mengikuti perkembangan pasar,” papar Rizka.

Diskusi yang didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu berlangsung hangat dan mendapat sambutan positif dari para peserta. Banyak pertanyaan dan masukan yang disampaikan terkait dengan topik yang dibahas. Para peserta merasa terinspirasi dan mendapatkan wawasan baru mengenai dunia jurnalisme.

"Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas jurnalisme di wilayah Bogor dan memperkuat jaringan antar-pelaku media," ujar Ahmad salah satu peserta.

Peserta yang lain Widodo dari FNN mengapresiasi apa yang dilakukan suara.com berbagi pengalaman dan membangun jaringan media lokal di seluruh Indonesia untuk maju dan berkembang.

"Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan untuk suara.com atas kepeduliannya membangkitkan semangat teman-teman di daerah," tegasnya saat berbincang dengan Suwarjono. (ida).

191

Related Post