Rupiah Melemah, Dibayangi Sentimen Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral AS

Ilustrasi - Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pri.

Jakarta, FNN - Nilai tukar  atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah, dibayangi sentimen kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve.

Rupiah pagi ini bergerak melemah tipis di tengah penurunan dolar. Rupiah melemah dua poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.644 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.642 per dolar AS.

"Para pembeli dolar AS mundur di tengah data campuran dan sejumlah laporan berulang tentang kenaikan suku bunga 50 bps," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Beberapa pengambil kebijakan Federal Reserve (Fed), termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell, menahan diri untuk melakukan kenaikan suku bunga 75 basis poin.

Hal itu dilakukan bank sentral AS sambil mempertahankan proyeksi mereka sebelumnya terkait kenaikan setengah persen dalam suku bunga The Fed selama beberapa pertemuan berikutnya.

Indeks dolar AS mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Januari menghentikan tren naik enam minggu, turun sebesar 0,22 persen pada hari ini di dekat 102,7.

Sementara itu dari Asia, optimisme muncul seiring pembukaan bertahap di Shanghai dan berkurangnya kasus COVID-19, serta kematian yang diakibatkan virus.

Pada Jumat (20/5) lalu rupiah ditutup menguat 77 poin atau 0,52 persen ke posisi Rp14.642 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.719 per dolar AS. (mth/Antara)

306

Related Post