Ternyata Duit Umat Islam Gurih, Beda dengan Duit Jadi Satpam Gereja

Alhamdulillah saya dan istri sudah pergi haji pada 2004. Ketika itu menteri agama masih orang-orang pintar bukan Satpam gereja. Jadi  pergi haji tidak dipersulit, baik ongkos atau segala yang berhubungan dengan haji. Walaupun ada kekurangan tapi tidak menghambat dan merusak kekhusyuan ibadah haji. Walaupun terlihat para jemaahnya jadi sapi perahan pihak Depag, akan tetapi tidak terlalu mencekik leher.

Kini giliran Menag dipegang oleh Satpam Gereja terjadi ledakan bom kerakusan pada harta umat Islam yang selalu dibenci, dibully, dan di fitnah, terutama kepada ulamanya. Yang paling manis itu harta para jema'ah haji yang saat ini kasnya sudah kosong melompong dipakai buat infrastruktur.

Tapi kata menteri agama duit itu tidak dipakai buat infrastruktur yang artinya duitnya ada. Tetapi kata KH. Makruf Amin sebagai Wapres dan mantan Ketua MUI duit haji sudah dipakai untuk infrastruktur.

Nah di sini mana yg benar? Yang jelas antara Menag dan Wapres gak mungkin keduanya benar. Pasti ada yang salah alias berbohong.

Kalau soal ini gak mungkin Menag yang benar. Karena melihat backround-nya hanya sebagai penjaga gereja dan hanya lulus SMA. Sudah pasti dia ngikut petugas partai yang tukang ngibul dan berijazah palsu.

Di dunia ini hanya umat Islam Indonesia yang paling sengsara dari pada umat Islam di jalur Gaza Palestina. Kalau di Palestina mereka sudah jelas berhadapan dengan musuhnya yakni Yahudi Israel. Tapi di sini di Indonesia gak jelas. Umat Islam dimusuhi tapi duitnya gurih untuk dikeruk dengan berbagai macam alasan dan peraturan oleh yang mengaku beragama Islam.

Bahkan keluar ucapan dari binatang peliharaannya yakni salah satu buzzernya agar haji gak usah ke Saudi karena hanya buang-buang duit saja. Nah kalau itu terjadi bagaimana rezim laknat ini mau ganti duit haji yang dipakai? Mau cabut dari ketek si penjaga gereja? So pasti akan dinaikkan ongkos jama'ah haji, tapi bukan untuk kelancaran ibadah hajinya, akan tetapi untuk cari modal membiayai proyek-proyek infrastrukturnya yang bakal mangkrak apalagi ganti presiden sama Anies Rasyid Baswedan.

Benar-benar seksi dan gurih duit rakyat Indonesia terutama umat Islam. Kalau berani, sekalian aja bilang harus stor dana hajinya dan  dilarang berangkat ke Makkah, ganti aja ke Candi Borubudur. Penjajah Belanda aja dulu tidak mempersulit umat mau ibadah haji tapi koq sekarang mau dipersulit dengan ongkosnya dinaikan 100% padahal ongkos hajinya oleh Saudi sudah diturunkan 30%. Kasihan beberapa jema'ah yang sudah lunas terpaksa membatalkan ibadah hajinya karena ongkosnya gila-gilaan. Kebijakan ini melebihi penjajah Belanda. Maklum penjaga gereja. Dia cuma tahu duit dan duit aja. Baru joget-joget dengan penyanyi dangdut di atas panggung tiba-tiba jadi pejabat untuk urusan agama. Dan agama yg selalu diotak atik dan di recokin adalaha AGAMA ISLAM. Nanti kita ketemu di pengadilan akhirat itu kalau masih percaya akhirat.

Wallahu A'lam ...

MOH. NAUFAL DUNGGIO, Aktivis dan Ustadz Kampung, Bekasi, 240123.

668

Related Post