internasional
AS Mengumumkan Bantuan Pangan Senilai Rp39 Triliun untuk Afrika
Washington, FNN - Presiden AS Joe Biden pada Kamis mengumumkan miliaran dolar bantuan kemanusiaan tambahan untuk mengatasi kerawanan pangan akut di Afrika, yang menghadapi krisis pangan yang lebih besar dan lebih kompleks daripada sebelumnya.Amerika Serikat menjanjikan tambahan 2,5 miliar dolar (Rp39 triliun) dalam bantuan darurat dan bantuan ketahanan pangan jangka menengah hingga panjang untuk sistem pangan Afrika yang tangguh dan pasar pasokan, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.\"Kita sedang menghadapi krisis pangan global, dan tidak ada yang lebih terasa daripada di benua Afrika,\" kata Biden pada hari terakhir pertemuan puncak tiga hari di Washington dengan para pemimpin Afrika dari 49 negara dan Uni Afrika.\"Hari ini, kelaparan sekali lagi mengintai Tanduk Afrika. Harga pangan yang tinggi dan hambatan perdagangan yang tinggi berdampak pada kehidupan dan mata pencaharian jutaan orang di seluruh benua.\"Kerawanan pangan telah memburuk di sebagian besar Afrika dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh konflik bersenjata yang berkepanjangan dan dampak perubahan iklim, yang telah menyebabkan kekeringan berkepanjangan di beberapa daerah dan banjir yang merusak tanaman di tempat lain.Tetapi situasinya diperparah oleh penurunan ekonomi yang dipicu oleh pandemi, meningkatnya tingkat utang, dan baru-baru ini, dampak dari invasi Rusia ke Ukraina, yang sebagian bertanggung jawab atas lonjakan harga pangan, bahan bakar, dan pupuk.Amerika Serikat dan Uni Afrika pada Kamis juga mengumumkan kemitraan strategis untuk mempercepat pekerjaan mereka menuju ketahanan pangan di wilayah tersebut dan menetapkan beberapa tujuan, menurut pernyataan terpisah dari Gedung Putih.Tujuan jangka pendek untuk kemitraan ini termasuk mengidentifikasi cara bagi Afrika untuk mengamankan sumber pasokan biji-bijian dan pupuk yang lebih beragam dan tangguh untuk memenuhi kebutuhan mendesaknya dan memberikan bantuan kemanusiaan.Di antara tujuan jangka menengah dan panjang adalah menjajaki cara untuk meningkatkan akses Afrika ke pasar global, meningkatkan akses yang andal dan berkelanjutan ke pupuk dan komponennya, serta mendiversifikasi produksi komoditas pertanian.(ida/ANTARA/Reuters)
Melalui Pertukaran Tawanan Rusia-Ukraina, Warga AS Dibebaskan
Kiev, FNN - Seorang warga negara Amerika Serikat dibebaskan oleh Rusia sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan dengan Ukraina, kata kepala staf kepresidenan Ukraina, Rabu.Ada puluhan tawanan yang dipertukarkan dalam skema tersebut.Andriy Yermak, kepala staf kepresidenan Ukraina, menulis di aplikasi perpesanan Telegram bahwa Suedi Murekezi \"membantu rakyat kami\" sebelum warga AS itu kemudian ditahan oleh Rusia.Yermak mengatakan sebanyak 64 tentara Ukraina serta jenazah empat prajurit yang gugur sudah diserahkan oleh Rusia.Namun, ia tidak menyebutkan kapan pertukaran itu berlangsung ataupun bagaimana para warga Rusia yang menjadi tawanan diserahkan.Reuters belum dapat menghubungi Murekezi untuk dimintai komentar.Sementara itu, Guardian --surat kabar Inggris-- pekan lalu mengutip pernyataan Murekezi bahwa dirinya ditahan pada Juni di Kherson.Kota di Ukraina timur tersebut ketika itu diduduki oleh pasukan Rusia.Murekezi dibebaskan pada akhir Oktober setelah menjalani penahanan di berbagai lokasi dan hidup di Donetsk tanpa memiliki dokumen perjalanan, menurut laporan Guardian.Donetsk adalah kota yang dikuasai pasukan Ukraina dukungan Rusia.Kantor berita Rusia, TASS, pada Agustus melaporkan bahwa Murekezi di Donetsk didakwa \"menghasut kebencian etnis\" atas tindakannya melancarkan protes atas invasi Rusia ke Ukraina.Pengacara Murekezi mengatakan warga AS tersebut terlibat dalam rangkaian aksi protes itu \"secara kebetulan,\" kata TASS. (Sof/ANTARA/Reuters)
Turki Melanjutkan Pembicaraan Dengan Rusia dan Ukraina untuk Mengakhiri Perang
Ankara, FNN - Turki melanjutkan pembicaraan dengan Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung dan akan segera memasuki bulan ke-10.\"Kami melanjutkan pembicaraan dengan (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskyy ke arah ini. Mudah-mudahan, pertama-tama kami akan mencapai gencatan senjata dan kemudian perdamaian abadi di wilayah kami,\" kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu.Dia mengatakan bahwa pertukaran tahanan dan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam telah menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian bisa terbuka jika diplomasi diberi kesempatan.\"Sebagai Presiden Turki, saya telah menyatakan sejak awal bahwa perdamaian yang adil hanya dapat dibangun melalui dialog. Sejak awal, kami telah melakukan upaya tulus di tingkat bilateral dan lainnya untuk menghentikan pertumpahan darah dan mengakhiri konflik,\" tutur Erdogan.Turki yang mendapat pujian internasional atas perannya sebagai mediator antara Ukraina dan Rusia, telah berulang kali meminta Kiev dan Moskow untuk mengakhiri perang melalui negosiasi.“Saya sangat percaya bahwa hubungan yang diperkuat oleh ikatan persaudaraan kita akan semakin diperkuat atas dasar keunggulan strategis kita. Tujuan kita adalah untuk mengevaluasi peluang-peluang baru yang berkembang dengan dinamika global dan regional sejalan dengan kesejahteraan rakyat dan stabilitas kawasan kita,\" kata Erdogan.Erdogan, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov bertemu pada Rabu di Kota Awaza di Turkmenistan barat untuk membahas langkah-langkah guna memperdalam kerja sama di antara ketiga negara di berbagai bidang, khususnya perdagangan, energi, dan transportasi.Pemimpin Turki itu juga mengatakan ketiga negara perlu mulai bekerja mengangkut gas alam Turkmenistan ke pasar Barat.“Kami siap bekerja sama dengan Turkmenistan dan Azerbaijan di bidang persahabatan di Kaspia. Selain itu, kami mementingkan pengembangan perdagangan listrik timbal balik antara negara-negara kami di wilayah kita,\" kata Erdogan.“Dalam konteks ini, kami siap mengerjakan transmisi listrik dari Turkmenistan dan Azerbaijan ke negara kami,” ujar dia, menambahkan.(sof/ANTARA)
Taktik Baru Mata-mata Siber Korut: Kelabui Periset Asing
Seoul, FNN - Adalah hal yang biasa ketika Daniel DePetris, seorang pengamat hubungan luar negeri di Amerika Serikat, mendapatkan surel dari direktur lembaga pemikiran 38 North, yang memintanya untuk menulis sebuah artikel pada Oktober lalu.Ternyata, faktanya tidak demikian. Sang pengirim surel diduga adalah seorang mata-mata Korea Utara yang ingin mengorek informasi, menurut mereka yang terlibat dan tiga peneliti keamanan siber.Bukannya merusak atau mencuri data sensitif di komputernya, seperti yang lazim dilakukan para peretas, pengirim surel berusaha meminta pendapatnya tentang isu keamanan Korut dengan berpura-pura sebagai Jenny Town, direktur 38 North.\"Saya menyadari itu tidak benar setelah saya menghubungi orang tersebut (Jenny Town) untuk bertanya lebih jauh dan ternyata tidak ada permintaan seperti itu, dan dia juga menjadi target,\" kata DePetris kepada Reuters.\"Jadi saya segera sadar ini adalah upaya (serangan) yang meluas.\"Surel itu menjadi bagian dari upaya baru dan belum pernah dilaporkan sebelumnya dari kelompok peretas yang dicurigai berasal dari Korut, menurut pakar keamanan siber, lima individu yang menjadi target, dan surel yang dilihat oleh Reuters.Pakar keamanan siber menduga para peretas menyasar orang-orang berpengaruh di pemerintahan asing untuk lebih memahami ke arah mana kebijakan Barat terhadap Korut.Kelompok peretas, yang oleh para peneliti dijuluki sebagai Thallium atau Kimsuky --salah satu dari banyak nama lain-- telah lama menggunakan surel untuk melakukan spear phishing, mengelabui target agar memberikan kata sandi atau membuka lampiran atau tautan yang mengandung malware (piranti lunak penyusup).Spear phising tidak dilakukan dengan cara mengirim surel secara masif dan acak, tetapi menargetkan calon korban tertentu. Biasanya teknik ini dilakukan setelah beberapa informasi dasar tentang calon korban dimiliki, seperti nama dan alamat.Namun sekarang, tampaknya kelompok peretas itu mencoba strategi baru, yaitu meminta peneliti atau pakar lain untuk memberikan pendapat atau menuliskan laporan.Menurut surel yang dipelajari Reuters, di antara isu-isu lain yang diangkat adalah reaksi China jika Korut melakukan uji coba baru senjata nuklir dan apakah akan ada pendekatan yang \"lebih lunak\" terhadap \"agresi\" Korut.\"Para peretas sering berhasil dengan metode yang sangat, sangat sederhana ini,\" kata James Elliott dari Microsoft Threat Intelligence Center (MSTIC), seraya menambahkan bahwa taktik baru ini pertama kali muncul pada Januari.\"Para penyerang telah sepenuhnya mengubah proses (cara kerja) mereka.\"MSTIC mengatakan telah mengidentifikasi \"beberapa\" pakar masalah Korut yang telah memberikan informasi ke akun penyerang Thallium.Sebuah laporan pada 2020 oleh Badan Keamanan Siber Pemerintah AS mengatakan bahwa Thallium telah beroperasi sejak 2012 dan \"kemungkinan besar ditugaskan oleh rezim Korea Utara dengan misi pengumpulan data intelijen global.\"Menurut Microsoft, Thallium secara historis menargetkan pegawai pemerintah, lembaga pemikiran, akademisi, dan organisasi hak asasi manusia.\"Para penyerang mendapatkan informasi langsung dari yang bersangkutan, jika Anda mau, dan mereka tidak perlu bersusah payah membuat interpretasi karena mereka mendapatkannya langsung dari ahlinya,\" kata Elliott.Taktik BaruPeretas Korut memang telah dikenal dengan serangan-serangan yang meraup jutaan dolar, menyerang Sony Pictures atas film yang dianggap menghina pemimpinnya, dan mencuri data dari perusahaan farmasi dan pertahanan, pemerintah asing dan lainnya.Kedutaan Besar Korut di London tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar, tetapi membantah terlibat dalam kejahatan di dunia maya.Dalam serangan lain, Thallium dan peretas lainnya menghabiskan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk membangun kepercayaan dengan target sebelum mengirim perangkat lunak berbahaya, kata Saher Naumaan, analis intelijen ancaman utama di BAE Systems Applied Intelligence.Namun, menurut Microsoft, kelompok itu sekarang juga terlibat dengan para ahli dalam beberapa kasus tanpa pernah mengirim dokumen atau tautan berbahaya, bahkan setelah korbannya merespons.Taktik ini bisa lebih cepat daripada meretas akun seseorang dan membobol surel mereka, melewati program keamanan tradisional yang akan memindai dan menandai pesan sebagai elemen jahat, dan memungkinkan sang mata-mata mendapatkan secara langsung pemikiran para ahli, kata Elliott.\"Bagi kami, sangat, sangat sulit untuk menghentikan surel-surel ini,\" katanya, sambil menambahkan bahwa dalam kebanyakan kasus, penerima dapat mengetahuinya.Town mengatakan beberapa pesan yang mengaku berasal dari dirinya telah menggunakan alamat surel yang diakhiri dengan \".live\", bukan \".org\" seperti akun resminya, tetapi menggunakan salinan tanda tangannya.Dalam kasus lain, katanya, dia juga pernah bertukar surel dengan tersangka peretas, yang menyamar sebagai dirinya.DePetris, yang bekerja di Defence Priorities dan seorang kolumnis di beberapa surat kabar, mengatakan bahwa surel yang dia terima seolah-olah ditulis oleh seorang peneliti yang memintanya untuk mengirim makalah atau komentar.\"Mereka cukup canggih, dengan logo lembaga pemikiran itu disematkan dalam korespondensi agar seolah-olah permintaan itu benar-benar ada,\" katanya.Sekitar tiga minggu setelah menerima surel palsu dari 38 North, seorang peretas lain mengirim surel ke seorang peneliti lain untuk melihat draf tulisannya, kata DePetris.Surel itu, yang diperlihatkan DePetris kepada Reuters, menawarkan honor 300 dolar AS (sekitar Rp4,7 juta) untuk artikel tentang program nuklir Korut dan meminta rekomendasi untuk mencari peneliti lainnya.Elliot mengatakan para peretas tidak pernah membayar kepada siapa pun dan tidak akan pernah melakukannya.Mengumpulkan InformasiMemalsukan identitas menjadi metode umum mata-mata di seluruh dunia, tetapi karena Korut semakin terisolasi akibat sanksi dan pandemi, badan intelijen Barat yakin Pyongyang telah menjadi sangat bergantung pada aksi di dunia maya, kata seorang sumber keamanan di Seoul kepada Reuters, yang berbicara secara anonim.Dalam laporan Maret 2022, panel ahli yang menyelidiki sanksi PBB Korut menyebut upaya Thallium sebagai salah satu kegiatan \"spionase yang dimaksudkan untuk menginformasikan dan membantu\" Korut untuk menyiasati sanksi.Town mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, para penyerang telah meminta makalah dan peneliti pun telah memberikan laporan lengkap atau ulasan mereka sebelum menyadari apa yang terjadi.DePetris mengatakan para peretas bertanya kepadanya tentang topik yang sedang dia kerjakan, termasuk tanggapan Jepang terhadap kegiatan militer Korut.Surel lain dari seseorang yang mengaku sebagai reporter Kyodo News Jepang bertanya kepada staf 38 North bagaimana pendapat mereka tentang posisi Korut dalam perang di Ukraina, dan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan AS, China, dan Rusia.“Orang hanya dapat menduga bahwa Korea Utara mencoba mendapatkan pandangan yang jujur dari para ahli untuk lebih memahami kebijakan AS di Korea Utara dan ke mana arahnya,” kata DePetris.(ida/ANTARA/Reuters)
Meski Kesulitan, Piala Dunia FIFA Membangkitkan Antusiasme Warga Gaza
Gaza, FNN - Piala Dunia FIFA membangkitkan antusiasme warga Gaza meski mereka sedang dilanda kesulitan.Omar Baalousha yang berusia 40-an tahun datang ke aula umum Saad Saiel lebih awal, agar bisa mendapatkan kursi barisan depan untuk menyaksikan pertandingan yang ditayangkan di sebuah televisi layar lebar di tengah aula tersebut.\"Di sini, saya bisa merasakan antusiasme penuh dari para suporter lainnya yang bereaksi terhadap setiap gol, seolah-olah saya berada di stadion di Qatar,\" kata ayah enam anak itu kepada Xinhua sambil tersenyum.Baalousha menuturkan bahwa seringnya pemadaman listrik di rumah-rumah warga Gaza dan mahalnya biaya berlangganan saluran olahraga juga menjadi alasan bagi banyak orang untuk pergi ke kafe dan aula umum demi menonton pertandingan.Piala Dunia yang sedang berlangsung saat ini tidak dapat disaksikan secara langsung oleh orang-orang di Gaza, mengingat blokade ketat yang diberlakukan Israel membuat sebagian besar warga Gaza tidak mungkin bisa pergi ke Qatar untuk menonton Piala Dunia.Namun, menonton pertandingan menjadi kegembiraan yang jarang terjadi, dan dihargai oleh banyak warga Gaza.\"Momen-momen seperti ini membantu kami melupakan kehidupan kami yang sulit, dan antusiasme warga Gaza terhadap sepak bola telah membuktikan bahwa kami tidak pernah kehilangan cinta kami untuk kehidupan,\" kata Baalousha.Warga Palestina di Gaza telah hidup di bawah blokade ketat Israel sejak Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menguasai Jalur Gaza pada 2007.Sementara banyak orang memilih menyaksikan pertandingan di kafe, Abu Mohammed al-Jaal memberikan solusi yang berbeda.Pria Palestina berusia 62 tahun itu meletakkan televisi di depan rumahnya dan mengundang semua kerabat serta tetangganya untuk menyaksikan pertandingan.\"Ada banyak orang yang tidak mampu membayar biaya makanan di kafe atau bahkan membayar ongkos transportasi untuk pergi ke aula umum yang memutar pertandingan. Jadi, saya punya ide untuk menciptakan suasana gembira di lingkungan saya,\" ujar al-Jaal.\"Kumpul-kumpul ini membantu kami melupakan berbagai kesulitan sehari-hari, harga yang tinggi, bensin, listrik, dan hal-hal melelahkan lainnya,\" ungkapnya.\"Selama Piala Dunia, kami membicarakan tentang tendangan lucu, ekspektasi, kejutan, dan perasaan kagum,\" imbuhnya.Mohammed Baker, seorang anak laki-laki dari kamp pengungsi al-Shatei di Gaza City barat, juga merasakan suasana pesta sepak bola dunia tersebut saat dia berlari di gang-gang sempit bersama teman-temannya, mencoba \"memeragakan kembali\" pertandingan yang mereka saksikan pada malam sebelumnya.\"Kami datang ke sini untuk bermain sepak bola, meniru pemain-pemain favorit kami. Suatu saat nanti, kami akan menjadi pemain terkenal tidak hanya di Gaza, tetapi juga di kawasan Timur Tengah,\" kata anak berusia 12 tahun itu, yang menyebut dirinya \"Ronaladito\" untuk menghormati idolanya, ikon sepak bola Portugal Cristiano Ronaldo.(sof/ANTARA)
Sebanyak 34 WNI Korban Penipuan di Kamboja Berhasil Diselamatkan KBRI Phnom Penh
Jakarta, FNN - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh bersama dengan Kepolisian Kamboja berhasil membebaskan 34 warga negara Indonesia (WNI) yang mengaku ditipu dan disekap di sebuah perusahaan penipuan daring (online scam) di Poipet Kamboja.\"Mayoritas mereka berasal dari Sulawesi Utara,\" kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.Judha mengatakan sebelumnya pada 8 Desember 2022, KBRI Phnom Penh menerima pengaduan dari salah satu WNI yang mewakili 34 pekerja Indonesia.KBRI Phnom Penh segera berkoordinasi dengan otoritas setempat sehingga pada 9 Desember 2022, seluruh 34 WNI telah berhasil diselamatkan oleh pihak berwenang Kamboja.Ke-34 WNI tersebut, kata dia, saat ini berada di Kantor Kepolisian Poipet dan sedang menjalani wawancara untuk proses penyelidikan.Proses tersebut diperkirakan selesai dalam waktu satu pekan sebelum para WNI itu diserahkan kepada KBRI Phnom Penh untuk proses repatriasi.Judha menuturkan bahwa kasus WNI yang menjadi korban perusahaan online scam di Kamboja terus meningkat.Sejak 2020 hingga Oktober 2022, tercatat 679 WNI berhasil diselamatkan dan dipulangkan. Namun, kasus baru masih terus bermunculan.Ia menilai perlu ada langkah tegas untuk pencegahan sejak dari hulu oleh pihak-pihak terkait di Indonesia, termasuk pemerintah daerah.Pencegahan tersebut antara lain dengan memastikan keberangkatan pekerja migran sesuai prosedur dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai modus penipuan kerja ke luar negeri melalui jaringan media sosial.(sof/ANTARA)
Meningkat Kasus Kematian Akibat COVID-19 di Australia
Canberra, FNN - Terdapat lebih dari 210 kematian akibat COVID-19 dalam periode laporan terbaru yang menunjukkan jumlah kematian terbanyak sejak dimulainya gelombang keempat infeksi COVID-19 di Australia.Actuaries Institute, Jumat (9/12), melaporkan 15.400 kematian berlebih di Australia dalam delapan bulan pertama tahun 2022 atau 13 persen lebih banyak kematian dari yang diperkirakan.Dari jumlah kematian tersebut, COVID-19 adalah penyebab langsung dari 8.200 kasus kematian dan menjadi faktor kontribusi terhadap 2.100 kasus lain.Karen Cutter, juru bicara grup tersebut, mengatakan setiap negara bagian dan teritori kecuali Northern Territory, yang memiliki populasi usia muda, mencatat tingkat kematian berlebih yang signifikan pada 2022.\"Secara umum, sekitar setengahnya disebabkan oleh kematian akibat COVID-19, kecuali Tasmania yang mencatat kematian akibat COVID-19 yang relatif lebih sedikit dan lebih banyak kematian akibat beberapa penyebab lain,\" kata Karen kepada Australian Associated Press.Kematian pada hampir semua kelompok usia berjumlah lebih tinggi dari yang diperkirakan. Namun, angka kematian sangat tinggi pads kalangan lanjut usia dan perempuan.Sementara itu, tingkat infeksi virus corona di Australia telah stabil seiring gelombang keempat kasus COVID-19 di negara itu mereda. Departemen Kesehatan Australia, Jumat, melaporkan rata-rata 15.569 kasus baru per hari tercatat dalam sepekan hingga Selasa (6/12). Angka tersebut meningkat 8 persen dari pekan sebelumnya dan merupakan peningkatan kasus mingguan terendah sejak akhir Oktober.(sof/ANTARA)
Rusia-AS Melakukan Pertukaran Tahanan
Moskow, FNN - Rusia dan Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan, yakni Britney Griner dan Viktor Bout, Kamis (8/12).AS juga mengonfirmasi penyelesaian pertukaran tahanan tersebut.\"Washington dengan tegas menolak dialog terkait penyertaan Bout dalam skema pertukaran ini. Namun demikian, Rusia terus aktif berupaya untuk menyelamatkan kompatriot kami,\" kata pihak kementerian dalam sebuah pernyataan di Telegram.Britney Griner ditahan pada Februari 2022 saat tiba di bandara Moskow dari New York atas tuduhan penyelundupan narkoba. Setibanya di Moskow, tabung vape berisi minyak ganja ditemukan di koper Griner. Pada Agustus 2022, Griner dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara dan denda satu juta rubel (1 rubel = Rp249,18).Sementara itu, Viktor Bout ditangkap polisi Thailand, atas permintaan Washington, di Bangkok pada 2008 atas tuduhan perdaganan senjata. Bout dituding menjual senjata kepada kelompok yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat.Bout diekstradisi ke AS pada 2010 dan dijatuhi hukuman 25 tahun penjara dengan denda 15 juta dolar AS (1 dolar = Rp15.624) pada 2012.(ida/ANTARA)
Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia dan Australia Diperkuat
Singapura, FNN - Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah membahas kerja sama ketenagakerjaan dengan Menteri Keterampilan dan Pelatihan Australia Brendan O’Connor di sela-sela Pertemuan Regional ke-17 Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Asia Pasifik di Singapura, Rabu.Dalam pertemuan bilateral itu, Ida menyinggung beberapa kerja sama bidang ketenagakerjaan dalam kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), yang perkembangannya sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 dan perubahan kepemimpinan di Australia.Kerja sama itu mencakup Nota Kesepahaman tentang Pelatihan Berbasis Tempat Kerja (MoU on Workplace based Training) dan Nota Kesepahaman tentang Proyek Percontohan Pertukaran Pengembangan Keterampilan (MoU on Skills Development Exchange Pilot Project).“Kami ingin berdiskusi lebih lanjut dengan pemerintah Australia, khususnya untuk memfasilitasi ketersediaan informasi mengenai eligible sponsor list agar dapat menindaklanjuti dan menerapkan MoU on Workplace Based Training,” kata Ida dalam keterangan tertulis Kemnaker RI, Kamis.Menurut dia, eligible sponsor list sangat penting bagi Indonesia untuk memudahkan pengawasan dan pelindungan pemagang dari Indonesia di Australia.Dia berharap Australia, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Anthony Albanese, dapat memberikan dukungan berupa akses untuk mendapatkan informasi program Workplace Based Training (WBT) agar pemantauan, pengawasan, dan pelindungan bagi pemagang Indonesia dapat lebih terjamin.\"Kami juga berharap dapat mempererat kerja sama dengan pemerintah Australia di bidang pengembangan keterampilan dan pelatihan di berbagai sektor untuk meningkatkan daya saing dan kompetensi angkatan kerja Indonesia sebelum mereka masuk ke dunia kerja,\" kata Ida.Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Indonesia dan Australia telah melakukan pembahasan program penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) pada sektor pertanian, di mana pembahasannya sudah memasuki tahap akhir penyusunan MoU on Australia Agriculture Visa (AAV).Namun, karena perubahan pejabat pemerintahan di Australia, program visa untuk sektor pertanian tersebut dihentikan sebelum sempat ditandatangani bersama pemerintah Indonesia.\"Kami berharap pemerintah Australia dapat membuka kembali program ini untuk dapat menindaklanjuti MoU on AAV atau membuka peluang lain yang dapat membuka kesempatan kerja bagi warga negara Indonesia, baik di sektor pertanian, perikanan, kehutanan maupun sektor lainnya,\" ujar Ida.(sof/ANTARA)
ILO: Manusia Harus Menjadi Pusat Dalam Pemulihan Pascapandemi
Jakarta, FNN - Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mendesak negara-negara anggotanya untuk menempatkan manusia sebagai pusat dalam upaya pemulihan pascapandemi COVID-19.Menurut kepala unit ILO yang membidangi perusahaan multinasional dan pelibatan perusahaan Githa Roelans, COVID dapat dilihat sebagai pendorong untuk refleksi terhadap model ekonomi lama, yang meskipun menghasilkan banyak kekayaan tetapi pada saat bersamaan justru menyebabkan ketidaksetaraan.“Tidak semua orang mendapat manfaat yang sama dari globalisasi, jadi COVID bisa merangsang perubahan ke arah yang lebih baik melalui pemulihan dengan menempatkan manusia dan planet ini sebagai pusatnya,” kata Githa dalam konferensi pers di sela-sela Pertemuan Regional ke-17 ILO Asia Pasifik di Singapura, Kamis.Selain itu, kata dia, COVID menjadi alarm bagi dunia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, mengingat banyak negara tidak berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan target yang sangat ambisius tersebut.Githa menegaskan bahwa dunia tidak boleh kembali ke situasi sebelum COVID, tetapi harus mengupayakan pembangunan yang lebih baik.Sejalan dengan semangat ILO untuk pemulihan yang inklusif dan berpusat pada manusia, organisasi itu mempromosikan penerapan Deklarasi Prinsip Tripartit tentang Perusahaan Multinasional dan Kebijakan Sosial (MNE Declaration).Deklarasi itu merupakan satu-satunya instrumen ILO yang memberikan panduan langsung kepada perusahaan multinasional dan nasional, pemerintah, serta organisasi pengusaha dan pekerja tentang dimensi ketenagakerjaan dari perilaku bisnis yang bertanggung jawab.Berdasarkan prinsip dalam Deklarasi MNE, Githa mendorong negara-negara untuk memanfaatkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif melalui penciptaan lapangan kerja di dalam negeri dan peluang pengembangan keterampilan lokal, sehingga FDI dapat membawa keuntungan bersama.“Jadi perusahaan multinasional tidak hanya masuk ke negara itu dengan membawa tenaga kerja sendiri dan hanya memproduksi, mengekspor, menyisakan sedikit sekali keuntungan bagi negara tuan rumah,” ujar dia.“FDI harus bisa menciptakan kesempatan kerja di negara tuan rumah, guna mendukung pemulihan yang berpusat pada manusia,” kata Githa, melanjutkan.(ida/ANTARA)