internasional
Presidensi G20 Indonesia "on the right track"
Jakarta, FNN - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa di tengah situasi dunia yang rumit dan kompleks dukungan terhadap presidensi Indonesia di G20 masih sangat kuat dan berbagai diskusi di semua working group masih berjalan dengan baik.“Sehingga dapat saya sampaikan bahwa everything is on the right track,” kata Menlu dalam pengarahan pers yang diikuti dari Jakarta, Rabu.Dia mengatakan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi situasi yang sangat sulit.Hal tersebut terkait dampak dari pandemi COVID-19 di mana dunia tengah berupaya untuk kembali pulih dalam segala aspek, dan upaya tersebut yang terdampak oleh peperangan yang terjadi di Ukraina.Meski demikian, hal itu tak menyurutkan semangat Indonesia dalam membawa isu-isu prioritasnya sebagai presiden G20 pada 2022 ini.“Situasi ini justru mendorong presidensi Indonesia untuk lebih aktif dalam menjadikan G20 sebagai katalis bagi pemulihan ekonomi global,” ujarnya.Menurut Retno, pihaknya terus melakukan komunikasi secara intensif dengan para Menlu G20 dan mitra dari negara-negara lain.Dalam berbagai kegiatan di luar negeri selama beberapa bulan terakhir ini dia juga mengambil kesempatan untuk membahas isu yang terus diangkat dalam presidensi Indonesia, termasuk rencana pertemuan para Menlu G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada 7-8 Juli mendatang.Lebih lanjut dia mengatakan bahwa di tengah situasi yang sulit dan kompleks seperti saat ini, Indonesia “memilih untuk tidak menggunakan megaphone diplomacy agar tujuan besar yang bermanfaat di dunia dapat terwujud.”Perang yang berkelanjutan, tambahnya, tentu akan memberikan dampak bagi kemanusiaan, termasuk munculnya krisis pangan, energi, dan keuangan.“Tiga krisis ini yang harus segera ditangani oleh negara dunia agar krisis tidak terus memburuk,” tegasnya.Dia menjelaskan bahwa memburuknya krisis pangan, energi, dan keuangan dapat dipastikan akan sangat berdampak bagi negara berkembang dan negara dengan pendapatan rendah. (Sof/ANTARA)
Perkuat Piplomasi gastronomi, KJRI Istanbul Ikuti Festival Beyoglu
Jakarta, FNN - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul mengikuti Festival Beyoglu International Flavours yang diselenggarakan Pemerintah Kota Beyoglu dari 15 Juni-19 Juni 2022 di pusat wisata Galataport, Istanbul untuk memperkuat diplomasi gastronomi Indonesia.Berdasarkan rilis pers KJRI Istanbul yang diterima Antara, Jumat, disebutkan bahwa pada Festival Beyoglu, KJRI Istanbul bersama 12 pelaku usaha kuliner Indonesia di Istanbul yang tergabung dalam Komunitas Ekonomi Diaspora Indonesia (KEDI) Istanbul tidak hanya sukses memperkenalkan kuliner Indonesia tetapi juga melakukan promosi ekonomi ragam kuliner otentik Tanah Air.Aneka soto, rendang, pempek dan masih ragam kuliner Indonesia lainnya disebutkan selalu habis dibeli pencinta kuliner Indonesia yang bukan hanya berasal dari komunitas diaspora Indonesia di Istanbul tetapi juga warga negara asing lainnya.\"Hal ini sejalan dengan tujuan awal diluncurkannya KEDI, yaitu mensinergikan kegiatan ekonomi pelaku usaha kecil dan menengah diaspora Indonesia di Kawasan Marmara untuk mempromosikan produk-produk UMKM otentik Indonesia di berbagai bidang,\" kata Konsul Jenderal RI di Istanbul Imam As’ari.Selain Indonesia, 13 Konsulat Jenderal perwakilan asing lainnya di Istanbul seperti Azerbeijan, Brazil, Libya, Malaysia, Maroko, Mesir, Meksiko, Tunisia, dan lain-lain, serta pelaku besar usaha kuliner Turki juga memeriahkan Festival gastronomi internasional tersebut.Indonesia tidak hanya memeriahkan Festival Beyoglu dengan penjualan produk kuliner, tetapi juga aktif mengikuti demo memasak Soto Indonesia oleh Chef Wisma KJRI Istanbul, Chef Viki dan Chef restoran Rumah Kita di Istanbul, Chef Selamet.Kemudian, KJRI juga menyuguhkan serangkaian pertunjukan seni budaya Indonesia, seperti tarian Bali oleh Sanggar Jegeg Bali, pencak silat dan tari Tor-Tor oleh Pusbin KJRI Istanbul dan Gita Seni Budaya Indonesia (GISBI) serta pertunjukan musik angklung oleh Dharma Wanita Persatuan KJRI Istanbul. (Sof/ANTARA)
Perdagangan Bilateral Indonesia-Bangladesh Meningkat Tajam pada 2021
Jakarta, FNN - Volume perdagangan antara Indonesia dan Bangladesh meningkat pesat selama satu tahun fiskal terakhir, di tengah peringatan 50 tahun relasi bilateral keduanya yang jatuh pada 2022 ini.Menurut data Kementerian Luar Negeri, volume perdagangan bilateral kedua negara tercatat sebesar 3,03 miliar dolar AS ( Rp 44,9 triliun) pada 2021, jauh di atas angka pada 2020 sebesar 1,76 miliar dolar AS.Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Mohammad Mostafizur Rahman, pada malam perayaan 50 tahun hubungan bilateral Indonesia-Bangladesh di Jakarta, Selasa (21/6) malam, memaparkan sejumlah pencapaian kerja sama kedua negara.\"Perdagangan antara Indonesia dan Bangladesh tengah mengalami nilai pertumbuhan hampir 50 persen sejak tahun fiskal terakhir di 2021. Dan diharapkan perdagangan kedua negara akan terus melesat, dan keduanya pun mendapat manfaat dari sumber daya masing-masing,\" kata Dubes Rahman.Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani, yang juga hadir dalam acara tersebut, menguatkan pernyataan Dubes Bangladesh mengenai penguatan kerja sama antara Indonesia dan Bangladesh.Menurut Jailani, kedua negara adalah pasar yang besar dengan jumlah lebih dari 400 juta orang secara total, dengan mayoritas merupakan penduduk Muslim. Kondisi ini didukung oleh kapasitas produksi yang tinggi dalam sektor industri.\"Untuk memperluas cakupan kerja sama ekonomi, tentu saja kita harus melangkah menuju kesempatan yang tersedia di berbagai sektor potensial, seperti energi, industri halal, telekomunikasi dan informasi, serta peralatan militer,\" kata Jailani.Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Indonesia dan Bangladesh tengah menyusun Perjanjian Perdagangan Preferensial (Preferential Trade Agreement/PTA) untuk meningkatkan volume perdagangan, dan diharapkan kedua negara akan segera mengesahkannya.\"Karena saya yakin bahwa pertumbuhan pada perdagangan akan disusul dengan pertumbuhan di sektor lainnya, termasuk investasi,\" ujar Jailani. (Sof/ANTARA)
Rumah Indonesia Paris Gelar Acara Promosi Produk dan Budaya
Jakarta, FNN - Rumah Indonesia Paris (La Maison de l\'Indonésie) menggelar dua acara promosi produk, seni, budaya, kuliner dan pariwisata Indonesia untuk menyambut musim panas di Paris.Dua acara tersebut adalah Pesta Musik (Fête de la Musique) pada 21 Juni 2022 dan Hari Warisan Indonesia (Journée de Patrimoine) pada 23 Juni 2022.Animo masyarakat setempat terhadap Indonesia sangat tinggi, kata kelompok diaspora tersebut dalam siaran pers yang diterima pada Selasa, terbukti dari banyaknya kunjungan ke Rumah Indonesia.Mereka mendapat banyak kunjungan dari pelanggan yang mayoritas adalah orang-orang Prancis yang suka membeli produk-produk Indonesia, seperti kopi, cokelat, teh, bumbu rempah-rempah, dan juga produk dekorasi.Oleh karena itu, dua acara itu digelar untuk memperkenalkan Indonesia lebih gencar lagi kepada masyarakat Prancis.Pesta Musik dirayakan oleh masyarakat Prancis setiap tanggal 21 Juni. Untuk memeriahkan perayaan itu, Rumah Indonesia Paris mengundang masyarakat setempat untuk bermain musik dan bernyanyi. Acara itu juga akan dimeriahkan dengan makan tempe gratis dan sajian kuliner Indonesia, seperti nasi goreng, sate ayam dan sate tempe.Acara lainnya adalah kegiatan promosi Indonesia, seperti demo jamu, demo pijat ala Bali, pertunjukan tari-tarian Sumatra Barat dan Kalimantan, dan presentasi dalam Bahasa Indonesia.Ada juga pemutaran film pendek dokumenter karya sutradara Prancis Alexandre Szuren tentang petani garam di Bali, pencak silat, tradisi Galungan dan Kuningan, dan tentang operasi pembersihan sampah plastik di Indonesia. (Sof/ANTARA)
Kremlin Mengaku Tak Tahu Lokasi "Tentara Bayaran" AS yang Tertangkap
Moskow, FNN - Kremlin mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya tidak mengetahui lokasi dua orang Amerika yang ditangkap saat berperang di Ukraina timur.Namun, Kremlin mengatakan bahwa mereka adalah tentara bayaran dan dapat dijatuhi hukuman mati di wilayah-wilayah yang memisahkan diri yang didukung Rusia.Warga Amerika Alexander Drueke, 39, dan Andy Huynh, 27, hilang bulan ini saat berperang di dekat Kharkiv.Media pemerintah Rusia kemudian menunjukkan wawancara video dengan kedua orang itu dan mengatakan mereka telah ditangkap oleh pasukan yang didukung Rusia.Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, kantor berita Interfax melaporkan bahwa orang-orang itu berada di Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamasikan kemerdekaan di Ukraina timur.Warga Inggris Shaun Pinner dan Aiden Aslin dan warga negara Maroko Brahim Saadoun dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan DPR bulan ini setelah ditangkap saat sedang berperang bersama tentara Ukraina.Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam panggilan telepon dengan wartawan bahwa Moskow tidak dapat mengesampingkan bahwa dua orang yang ditangkap itu, keduanya dari Alabama, juga akan dijatuhi hukuman mati jika diadili di wilayah separatis.Meskipun Rusia tidak memberlakukan hukuman mati, Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (LPR), yang kemerdekaannya hanya diakui oleh Moskow, menjalankan hukuman mati berdasarkan undang-undang mereka.\"Kami bicara tentang tentara bayaran yang mengancam nyawa personel kami. Dan bukan hanya kami, tapi juga personel DPR dan LPR.\"Ditanya apakah orang Amerika dapat diadili di DPR dan dijatuhi hukuman mati, Peskov mengatakan: \"Kami tidak dapat mengecualikan apa pun karena ini adalah keputusan pengadilan. Kami tidak pernah mengomentari keputusan-keputusan itu dan tidak berhak mencampuri keputusan pengadilan.Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan Interfax tentang lokasi warga Amerika itu.Juru bicara DPR langsung menolak berkomentar.Kremlin mengatakan bahwa sebagai \"tentara bayaran\", orang-orang itu tidak dilindungi oleh Konvensi Jenewa, yang menguraikan bagaimana tawanan perang harus diperlakukan.Kerabat warga Amerika yang ditangkap mengatakan mereka bukan tentara bayaran. Mereka melakukan perjalanan ke Ukraina sebagai sukarelawan pada April untuk membantu mengusir pasukan Rusia.Lois, ibu Alexander Drueke, berkata: \"Alex tidak pergi dalam kapasitas sebagai militer. Dia pergi sebagai warga sipil dengan pelatihan militer.\"Huynh dan Drueke terakhir berbicara dengan kerabat mereka pada 8 Juni. Mereka mengabarkan sedang pergi bertugas dan tak bisa dihubungi selama satu atau dua hari. Mereka dikhawatirkan ditangkap setelah tidak kembali ke markas.Anggota keluarga mengatakan mereka kemudian mengetahui bahwa kedua pria itu berada di wilayah Kharkiv, yang berbatasan dengan wilayah Donetsk di utara. (Sof/ANTARA/ Reuters)
G20 Kesehatan Bentuk Dana Perantara Keuangan Hadapi Pandemi Masa Depan
Yogyakarta, FNN - Forum G20 bidang kesehatan bekerja sama untuk membentuk Financial Intermediary Fund (FIF) atau dana perantara keuangan untuk membantu negara-negara yang membutuhkan saat terjadi pandemi di masa depan.\"Kami sangat bersemangat untuk menyampaikan janji kami untuk warga dunia bahwa kami membuat skema dana darurat untuk digunakan di saat pandemi di masa depan,\" kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada agenda The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Hotel Marriot Yogyakarta, Senin.Hingga saat ini G20 telah mendorong komitmen penggalangan dana darurat sekitar 1,2 miliar dolar AS dari lima negara anggota dan satu organisasi sosial internasional untuk memobilisasi peran FIF.Komitmen tersebut datang dari Amerika Serikat menyumbang 450 juta dolar AS, Uni Eropa 450 juta dolar AS, Jerman menyumbang 50 juta Euro (52,7 juta dolar AS), Indonesia 50 juta dolar AS, Singapura 10 juta dolar AS, dan Wellcome Trust menyumbang 12,3 juta dolar AS.Pada acara yang sama, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperkirakan kebutuhan finansial untuk memperkuat keamanan kesehatan global berkisar 31 miliar dolar AS per tahun.\"WHO dan Bank Dunia memperkirakan bahwa 31 miliar dolar AS dibutuhkan setiap tahun untuk memperkuat keamanan kesehatan global. Dua pertiga dari itu bisa berasal dari sumber daya yang ada, tetapi itu menyisakan celah 10 miliar dolar AS per tahun,\" katanya saat menyampaikan pidato.WHO telah bekerja sama dengan Bank Dunia dalam membentuk FIF berdasarkan masukan negara-negara G20.\"Usulan kami FIF akan diawasi oleh dewan yang membuat keputusan tentang alokasi dana, didukung oleh panel penasihat teknis,\" katanya.Baik dewan maupun panel penasihat teknis akan didukung oleh Sekretariat bersama Bank Dunia-WHO, yang berbasis di kantor pusat Bank Dunia di Washington, dengan staf yang diperbantukan dari WHO.\"Bank akan memberikan kepemimpinan keuangan dan administrasi di sekretariat, beroperasi sebagai perwakilan untuk FIF, memegang dan mentransfer dana bantuan dan menyediakan layanan administrasi,\" katanya.Tedros mengatakan WHO akan memberikan kepemimpinan teknis, mengoordinasikan masukan untuk panel penasihat teknis, dan menyiapkan dokumentasi teknis, rekomendasi, dan laporan yang relevan untuk dewan.Baik Bank dan WHO akan bertindak sebagai entitas pelaksana, bersama dengan mitra kesehatan global lainnya dengan keahlian yang relevan, termasuk Global Fund, The Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI), Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan lainnya.Para menteri kesehatan G20 saat ini sedang membahas mekanisme akses dana darurat tersebut melalui The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Hotel Marriot Yogyakarta.\"Saat ini sedang dibahas negara-negara non G20 mengakses dana tersebut. G20 prinsipnya adalah komitmen, sekarang sedang dibuat draft kesepakatannya sehingga saat agenda puncak nanti nanti, mereka setuju semua atas rekomendasi langkah diplomasi ini,\" kata Juru Bicara Indonesia di G20 Siti Nadia Tarmizi.Sementara itu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022. (mth/Antara)
WHO: Persepsi Pandemi Usai, Salah Arah
Yogyakarta, FNN - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan persepsi bahwa pandemi COVID-19 telah selesai adalah pernyataan yang salah arah.\"Di banyak negara, semua pembatasan sekarang telah dicabut dan kehidupan terlihat seperti sebelum pandemi. Tentu saja ada kemajuan, tetapi persepsi bahwa pandemi telah berakhir, meskipun dapat dimengerti tetapi salah arah,\" kata Tedros Adhanom Ghebreyesus saat menyampaikan pidato sambutan dalam agenda The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Hotel Marriot Yogyakarta, Senin pagi.Tedros mengatakan situasi kasus COVID-19 di dunia kini telah menurun 90 persen dari puncaknya pada Januari 2022. Kondisi itu dianggap sebagai sesuatu yang wajar pada situasi pandemi.Ia mengatakan transmisi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dilaporkan meningkat di banyak negara termasuk negara-negara G20. Situasi itu tidak lepas kenyataan bahwa pengujian dan pengurutan terhadap virus Corona telah menurun di seluruh dunia.\"40 persen dari populasi dunia tetap tidak divaksinasi, risiko baru dan lebih berbahaya. Ada kekhawatiran, bahwa kurangnya pengujian dan pengurutan (genom sekuensing) membutakan kita terhadap evolusi virus,\" katanya.Tedros mengatakan situasi itu perlu menjadi pelajaran dari pandemi agar tidak terulang pada krisis lain yang mendominasi perhatian pemerintah maupun media dunia.Sementara itu Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan 1st HMM 2022 merupakan langkah besar G20 untuk memperkuat arsitektur kesehatan global agar dunia lebih siap menghadapi ancaman kesehatan global di masa depan.\"Tahun ini, kita telah membahas tiga agenda kesehatan global dan bercita-cita untuk mencapai kesepakatan bersama,\" katanya.Tiga agenda yang dimaksud di antaranya, memperkuat ketahanan sistem kesehatan global, dengan target capaian ketersediaan sumber daya keuangan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.Ketahanan sistem kesehatan juga diwujudkan melalui akses ke tindakan medis darurat, membangun jaringan global pengawasan genomik, laboratorium dan memperkuat mekanisme berbagi data informasi virus yang terpercaya.Agenda kedua adalah menyelaraskan standar protokol kesehatan global melalui kesepakatan sertifikat vaksin yang diakui bersama di titik masuk setiap negara.Agenda terakhir adalah memperluas pusat manufaktur dan penelitian global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.Agenda tersebut mengangkat topik pengembangan teknologi vaksin mRNA, perluasan manufaktur global dan pusat penelitian untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. (mth/Antara)
ISIS Akui Serangan di Kuil Sikh di Kabul yang Menewaskan Dua Orang
Kabul, FNN - Kelompok militan ISIS mengaku berada di balik serangan terhadap sebuah kuil Sikh di Kabul, Afghanistan, pada Sabtu.Serangan itu menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai tujuh lainnya, kata para pejabat.Lewat sebuah kanal di Telegram, cabang ISIS setempat mengatakan serangan itu adalah tindakan balasan terhadap penghinaan kepada Nabi Muhammad.Pesan itu tampaknya merujuk pada komentar juru bicara partai berkuasa India yang mendapat kecaman dari banyak negara mayoritas Muslim.ISIS mengatakan seorang pengebom bunuh diri menerobos masuk ke dalam kuil pada Sabtu pagi dengan bersenjatakan senapan mesin dan granat tangan setelah membunuh seorang penjaga.Sejumlah anggota ISIS lainnya terlibat baku tembak selama lebih dari tiga jam dengan petempur Taliban yang berusaha melindungi kuil itu.Mereka menyerang petempur dengan empat alat peledak dan sebuah bom mobil, kata ISIS.Seorang juru bicara kementerian dalam negeri Taliban mengatakan para penyerang memuat bom ke dalam mobil yang meledak sebelum mencapai sasaran.Pengurus kuil Gornam Singh mengatakan saat itu ada sekitar 30 orang di dalam tempat ibadah tersebut.Juru bicara komandan Kabul mengatakan seorang jemaat Sikh meninggal dalam serangan itu dan seorang petempur Taliban tewas ketika pasukannya berusaha mengamankan daerah itu.Kelompok Taliban yang memerintah Afghanistan mengatakan mereka telah mengamankan negara itu sejak berkuasa pada Agustus.Namun, para pemimpin dunia dan pengamat mengatakan ancaman pemberontakan di kalangan militer masih tetap ada.ISIS mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan dalam beberapa bulan terakhir.Ledakan pada Sabtu itu mendapat kecaman luas sebagai salah satu serangan yang menarget kaum minoritas.Pemerintah Pakistan dalam pernyataannya mengatakan pihaknya \"sangat prihatin dengan serangan teroris di berbagai tempat ibadah di Afghanistan.\"Misi PBB untuk Afghanistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok minoritas di negara itu perlu dilindungi.Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan di Twitter dirinya \"terkejut\" dengan insiden itu.Sikh adalah komunitas agama minoritas di Afghanistan, jumlahnya sekitar 300 keluarga sebelum negara itu jatuh ke tangan Taliban.Banyak dari mereka yang meninggalkan Afghanistan setelah Taliban berkuasa, menurut anggota komunitas dan laporan media. (Sof/ANTARA/Reuters)
Singapura Mencampuri Urusan Politik Dalam Negeri Indonesia
Oleh: Radhar Tribaskoro Presidium KAMI Singapura, a little red dot in malacca straits, kembali menolak warganegara Indonesia yang ingin memasuki negara itu. Kali ini Anton Permana, aktivis KAMI, yang ditolaknya. Berbeda dengan UAS, Anton bukan ulama. Ia juga bukan bagian dari 212, HTI, FPI atau apapun Ormas yang diasosiasikan sebagai Islam garis keras. Anton lulus dari Lembaga kepemimpinan nasional tertinggi dan terbaik di Indonesia yaitu Pendidikan Reguler Lemhanas RI. Orang tahu bahwa hanya orang berkualifikasi tokoh nasional boleh ikut pendidikan di atas. Pendidikan itu bertujuan menanamkan Wawasan Kebangsaan, sehingga tidak mungkin lulusannya terpapar radikalisme dan/atau terorisme. Anton Permana memang pernah berselisih dengan pemerintah. Ia dijebloskan ke dalam penjara selama hampir setahun, namun dakwaan yang dikenakan pada dirinya adalah berkenaan dengan \"penyebaran berita yang berlebih-lebihan\". Tidak ada dakwaan radikalisme apalagi terorisme. Jadi setelah UAS ditolak masuk dengan alasan radikalisme, apa alasan Singapura menolak Anton Permana? Perlu dicatat bahwa sikap atau kebijakan suatu negara menolak atau menerima kedatangan seseorang ke negaranya adalah sebuah sikap atau kebijakan politik. Maka di sini kita bertanya, apa sebetulnya pesan politik yang ingin disampaikan oleh Singapura kepada bangsa Indonesia? Pada satu sisi, Singapura menyatakan antipati kepada radikalisme. Sikap ini menjadi soal dalam kasus UAS, apa dasarnya Singapura mendakwa UAS sebagai ulama radikal? UAS memang sering berlawan-pandang dengan pemerintah tetapi pemerintah Indonesia tidak pernah mendakwa UAS sebagai ulama radikal. Dalam kasus Anton Permana, saya kira pemerintah Singapura mengirim pesan bahwa mereka juga tidak menyukai gerakan nasionalis Indonesia yang mempermasalahkan ketimpangan, korupsi, dan dominasi oligarki. Tepatnya mereka tidak suka kepada KAMI yang tidak mau berkompromi dengan oligarki. Dalam sudut pandang di atas kita melihat Singapura sebagai negara pembela para koruptor dan oligarki. Hal itu mengkonfirmasi mengapa koruptor Indonesia banyak lari ke Singapura, sementara kantor dan uang oligarki bertimbun di Singapura. Bahwa UAS dan Anton Permana bukan objek yang tepat atas semua dakwaan Singapura hanya bisa dipahami bahwa bukan kedua orang itu yang penting di mata Singapura. Terpenting bagi Singapura adalah menyampaikan pesan bahwa mereka tidak menyukai orang yg radikal dan orang yang kritis kepada oligarki. Tujuan Singapura tidak lain adalah membentuk opini publik Indonesia sedemikian rupa sehingga sejalan dengan sikap politik mereka. Saya tidak heran bila Singapura menggunakan semua kekuatan yang ada di tangannya, termasuk penguasaan atas korporasi dan industri strategis di Indonesia untuk mencapai tujuannya itu. Dalam konteks itu saya ingin mengatakan bahwa Singapura telah menerabas fatsun yang sampai sekarang selalu dihormati oleh negara-negara ASEAN: tidak ada hak anggota ASEAN mencampuri politik dalam negeri anggota lainnya. Radikalisme dan oligarki di Indonesia sekarang ini adalah isu politik yang terbuka. Kebijakan anti-radikal terus diserang secara akademis dan implikasinya yang islamophobik. Demikian juga isu oligarki, semakin banyak orang yang memahami eksistensi kuasa oligarki. Rakyat belakangan merasakan pahitnya kuasa oligarki itu dari kasus kenaikan harga minyak goreng. Pemerintah Singapura ingin mencampuri pembentukan pendapat publik di Indonesia. Itu haram, Cik. Negara kecil dengan ambisi besar selalu muncul dalam sejarah. Mereka ingin berarti. Tetapi kita tidak harus belajar soal politik demokrasi kepada negara kecil. Di negara sekecil itu para penguasanya masih tidak percaya diri dan mengembangkan politik partai tunggal. Sejak berdiri Singapura selalu dipimpin oleh penguasa otoriter. Jakarta, 20 Juni 2022.
AS Meluncurkan Vaksin COVID-19 untuk Bayi
Washington, FNN - Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Sabtu (18/6) merekomendasikan penggunaan vaksin bagi anak usia di atas enam bulan dan CDC mengizinkan vaksin itu diberikan mulai pekan depan.Izin itu dikeluarkan CDC setelah panel penasihat lembaga tersebut pada Sabtu melakukan pemungutan suara soal pemberian rekomendasi terkait penyuntikan vaksin COVID-19 bagi anak-anak kalangan usia tersebut.\"Kita tahu jutaan orang dan perawat sangat menginginkan anak-anak mereka divaksin, dan dengan keputusan hari ini, itu bisa dilakukan,\" kata Direktur CDC Rochelle Walensky melalui sebuah pernyataan.Badan pengawas dan obat-obatan AS (FDA) pada Jumat (17/6) mengeluarkan izin penggunaan vaksin buatan Moderna Inc pada anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Izin juga diberikan untuk vaksin buatan Pfizer-BioNTech pada anak usia 6 bulan hingga empat tahun.Vaksin Pfizer sudah terlebih dahulu diizinkan penggunaannya untuk anak di atas 5 tahun.\"Infeksi ini membunuh anak-anak dan kita punya peluang untuk mencegahnya,\" kata Beth Bell, salah satu dokter pada panel penasihat itu, pascapemungutan suara.Pemerintahan Presiden Joe Biden berencana untuk meluncurkan vaksin bagi kelompok anak usia balita pekan depan.\"Pekan mendatang, para orang tua sudah mulai bisa menjadwalkan pendaftaran di lokasi-lokasi seperti klinik dokter anak, rumah sakit anak, dan apotek,\" kata Biden dalam pernyataan pada Sabtu.Sementara banyak orang tua di Amerika Serikat sangat menginginkan anak mereka divaksin, belum ada kejelasan soal seberapa banyak peminat vaksin.Vaksin Pfizer-BioNTech sudah mengantongi izin penggunaan pada anak usia 5-11 tahun pada Oktober tahun lalu, namun hanya sekitar 29 persen anak dari kelompok usia tersebut yang sejauh ini sudah mendapatkan vaksinasi penuh, menurut data pemerintah federal.Para pejabat kesehatan telah menekankan vaksinasi pada anak-anak menjelang tahun ajaran baru. Mereka berharap vaksinasi pada kelompok usia tersebut bisa membantu mencegah tingkat perawatan di rumah sakit serta kematian akibat COVID-19 naik lagi. (Ida/ANTARA/Reuters)