internasional

Erdogan dan Biden Gelar Pembicaraan Menjelang KTT NATO

Ankara, FNN - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggelar pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden via telepon pada Selasa (28/6).Kedua kepala negara membahas agenda KTT NATO mendatang, jelas pernyataan Kepresidenan Turki.Kedua pemimpin juga membahas sejumlah isu bilateral dan masalah regional. Dalam konferensi pers sebelum berangkat ke KTT NATO, Erdogan menyebut dirinya akan mengadakan pertemuan dengan Biden di sela-sela KTT tersebut.Dia berencana membahas \"dukungan\" militer AS untuk Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) Suriah di Suriah utara yang merupakan kelompok yang dilarang oleh Turki.\"Apa yang telah NATO lakukan setelah semua senjata itu dikirim ke para teroris ini? Sejumlah truk yang penuh dengan senjata datang dari Amerika Serikat. Saya akan kembali mengangkatnya dalam pertemuan kami,\" tegas Erdogan.Presiden Turki menjelaskan isu lain dalam pembicaraan mereka di Madrid adalah permintaan Turki untuk membeli 40 pesawat tempur F-16 baru dan 80 peralatan modernisasi untuk armadanya.Erdogan akan menghadiri KTT NATO yang diselenggarakan di Madrid, Spanyol. (Ida/ANTARA)

PBB Ungkap Lebih dari 306.000 Orang Tewas Selama Satu Dekade Konflik di Suriah

Jenewa, FNN - Konflik di Suriah telah merenggut sebanyak 306.887 nyawa warga sipil antara 1 Maret 2011 hingga 31 Maret 2021.Kantor tersebut menyebutkan 143.350 kematian warga sipil telah didokumentasikan secara individual oleh berbagai sumber dengan informasi terperinci, termasuk nama lengkap, tanggal, dan lokasi kematian, jelas laporan Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (28/6).Menurut institusi tersebut, dengan menggunakan teknik estimasi statistik, diperkirakan ada tambahan 163.537 kematian warga sipil, sehingga total korban tewas warga sipil menjadi 306.887.Dengan total jumlah 306.887 tersebut berarti selama 10 tahun terakhir setiap hari rata-rata 83 warga sipil meninggal akibat kekerasan karena konflik, ungkap laporan itu.Laporan tersebut dimandatkan oleh Dewan HAM PBB (UNHRC).  Tingkat kematian warga sipil dalam 10 tahun terakhir menunjukkan angka yang mengejutkan yakni 1,5 persen dari total populasi Republik Arab Suriah pada awal konflik.Konflik bersenjata di Suriah pecah pada 2011 dan dengan cepat berubah menjadi perang besar. Selama beberapa tahun terakhir, delegasi pemerintah Suriah dan pihak oposisi telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan damai di Jenewa, tetapi mereka belum berhasil menemukan solusi.  Konflik bersenjata di Suriah pecah pada 2011 dan dengan cepat berubah menjadi perang besar. Selama beberapa tahun terakhir, delegasi pemerintah Suriah dan pihak oposisi telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan damai di Jenewa, tetapi mereka belum berhasil menemukan solusi.   \"Angka kematian terkait konflik dalam laporan ini bukan sekadar kumpulan angka abstrak, tetapi mewakili individu manusia,\" kata Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Michelle Bachelet.Menurut dia, pembunuhan terhadap 306.887 warga sipil akan berdampak mendalam dan membekas pada keluarga dan komunitas tempat mereka berasal.\"Dan akan saya perjelas, ini adalah orang-orang yang terbunuh sebagai dampak langsung dari operasi perang. Ini belum termasuk lebih banyak lagi warga sipil yang meninggal karena hilangnya akses ke perawatan kesehatan, makanan, air bersih, dan hak asasi manusia mendasar lainnya, yang masih harus dikaji,\" tegas Bachelet. (Ida/ANTARA)

Rusia Berikrar Akan Membalas Sanksi Jepang

London, FNN - Rusia pada Senin bersumpah untuk melakukan pembalasan atas sanksi yang diberlakukan Jepang terhadap Moskow terkait invasi Rusia ke Ukraina.Jepang bergabung dengan negara-negara Barat dalam menekan Rusia melalui paket sanksi --yang belum pernah dikeluarkan sebelumnya-- dalam empat bulan sejak Rusia meluncurkan perang terhadap Ukraina.Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Senin mengumumkan langkah-langkah baru yang diambil Tokyo terhadap Moskow.Di antara langkah baru itu adalah memberlakukan larangan impor emas Rusia, lebih lanjut membekukan aset, serta melarang ekspor ke individu dan perusahaan-perusahaan Rusia.Duta besar Rusia untuk Jepang mengecam langkah itu dan menyalahkan Tokyo, yang dianggapnya menghancurkan hubungan antara kedua negara.Sanksi-sanksi \"berpandangan sempit dan merugikan Jepang sendiri, terutama bagi kalangan bisnis,\" kata Dubes Rusia Mikhail Galuzin melalui pernyataan yang dimuat di laman Facebook kedutaan Rusia.\"Tentunya, peningkatan kebijakan bermusuhan seperti itu terhadap Rusia akan menjadi pertimbangan kami dalam hal pendekatan kami pada masa depan terhadap Jepang dan tidak akan dibiarkan begitu saja,\" katanya, menambahkan.Rusia sudah melancarkan pembalasan terhadap serentetan sanksi yang dikenakan Barat, termasuk dengan menerapkan larangan masuk bagi jurnalis, politisi, dan tokoh bisnis dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. (Sof/ANTARA/Reuters)

Menlu Ukraina: Kami Berdiri Bersama Moldova Hadapi Ancaman Rusia

Jakarta, FNN - Ukraina mendukung Moldova dalam menghadapi ancaman baru dari Rusia, kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Sabtu, setelah Moskow memperingatkan kedua negara calon anggota Uni Eropa (EU) itu tentang adanya konsekuensi negatif.“Kami berdiri bersama rakyat dan pemerintah Moldova yang bersahabat di tengah ancaman baru yang datang dari Moskow. Yang tersisa dari Rusia hanyalah melontarkan ancaman ke negara-negara lain setelah puluhan tahun gagal menerapkan kebijakan berdasarkan agresi, pemaksaan, dan sikap tidak hormat,” kata Kuleba di Twitter.Rusia pada Jumat mengatakan keputusan para pemimpin EU untuk menerima Ukraina dan Moldova sebagai kandidat anggota membawa konsekuensi negatif.Meskipun proses penerimaan anggota EU memerlukan waktu bertahun-tahun, keputusan itu menjadi simbol keinginan EU untuk merangkul lebih erat negara-negara bekas Uni Soviet.Dengan memperluas cakupan EU hingga ke Ukraina dan Moldova, EU mengorbankan cita-cita demokrasi demi \"ekspansi tak terkendali serta perbudakan politik dan ekonomi negara-negara tetangganya.\" (Sof/ANTARA/Reuters)

PBB Mobilisasi Badan Bantu Afghanistan Pasca-gempa

New York, FNN - Sejumlah badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus bekerja untuk memenuhi berbagai kebutuhan akibat gempa yang melanda Afghanistan timur pada Rabu (22/6).Setelah gempa tersebut, sejumlah kebutuhan prioritas seperti tempat penampungan darurat dan perlengkapan nonpangan, bantuan makanan, dukungan kesehatan, serta air bersih dan sanitasi diperlukan, jelas Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric pada Kamis (23/6).Badan Pengungsi PBB (UNHCR) telah mengirimkan sejumlah barang di antaranya tenda, selimut, terpal plastik, dan peralatan dapur untuk 4.000 orangProgram Pangan Dunia (WFP) telah mengonfirmasi pemberian stok makanan dalam bentuk barang untuk 14.000 orang di Provinsi Paktika yang terdampak paling parah.Selain itu, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) juga telah mengirimkan barang-barang nonpangan ke Provinsi Paktika dan Khost serta mendukung evakuasi medis di Paktika.Dana Kependudukan PBB (UNFPA) juga mengonfirmasi kapasitas untuk penyediaan dignity kit dan dukungan fasilitas kesehatan di daerah-daerah yang terdampak.Selain itu, tujuh tim dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) berada di Paktika dan Khost untuk melakukan penilaian, jelas Dujarric.Dia menambahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyediakan 10 metrik ton pasokan medis yang cukup untuk 5.400 operasi, dan perawatan medis yang mencakup 36.000 orang selama tiga bulan.Sementara itu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengoordinasikan pengerahan tim penilai ke Khost dan Paktika, serta ke Gardez di Provinsi Paktia.Koordinasi lokal dengan otoritas resmi juga tengah berlangsung, tegas Dujarric.Dia mengungkap risiko wabah kolera menjadi perhatian khusus di Afghanistan tenggara, dengan kasus diare akut sudah meningkat sebelum terjadi gempa pada RabuBerbagai persiapan tengah dilakukan untuk menghindari wabah, termasuk melalui vaksinasi oral dan aktivitas tanggap kebersihan, jelas jubir Sekjen PBB itu.Selain itu Koordinator Penduduk dan Kemanusiaan PBB untuk Afghanistan Ramiz Alakbarov direncanakan akan memimpin tim ke sejumlah daerah yang terdampak dalam beberapa hari mendatang untuk mendukung koordinasi upaya tanggap bencana.Dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan pada Kamis (23/6), Alakbarov mengatakan hampir 800 orang dipastikan tewas dan lebih dari 1.400 terluka, banyak di antaranya yang menderita luka serius.Selain itu ribuan rumah juga rusak hingga hancur, demikian informasi terbaru yang diterima PBB.Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan, dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah dalam beberapa hari mendatang, seiring dengan jumlah komunitas yang terdampak, kata dia. (Ida/ANTARA)

Wakil RI untuk AICHR Menyoroti Krisis Myanmar yang Terus Berlanjut

Jakarta, FNN - Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) Yuyun Wahyuningrum menyoroti berbagai krisis yang terus berlanjut di Myanmar, akibat kurangnya pelaksanaan Konsensus Lima Poin.“Beberapa orang telah menghubungi saya untuk menyampaikan keprihatinan mereka tentang situasi mengerikan di Myanmar setelah kudeta,” ujar Yuyun, Jumat.Ia berbicara dalam Sidang AICHR ke-35 yang diselenggarakan 21-22 Juni 2022 melalui konferensi video.Yuyun menyebut bahwa orang-orang di Myanmar menderita kemiskinan, pengungsian, pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia, tidak ada akses ke perawatan kesehatan, dan kurangnya dukungan kemanusiaan.Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat bahwa selama 16 bulan terakhir, sebanyak 142 anak dibunuh oleh militer Myanmar, lebih dari 250.000 orang mengungsi, dan lebih dari 1.400 orang ditahan.Sementara itu, 142 anak telah disiksa dan sedikitnya 61 anak, termasuk beberapa di bawah tiga tahun, dilaporkan disandera.Yuyun juga menerima laporan bahwa sejak kudeta yang dilancarkan militer tahun lalu, telah terjadi peningkatan pertempuran dan serangan udara dan darat oleh pasukan Dewan Administratif Negara (SAC) serta aktivitas militer, termasuk pos pemeriksaan keamanan, patroli, dan pergerakan pasukan yang memaksa banyak orang meninggalkan rumah mereka.“Mereka juga mengatakan kepada saya bahwa mereka menyaksikan bagaimana petugas kesehatan dan pekerja kemanusiaan telah menjadi target signifikan serangan SAC dan menjadi kurang aktif di daerah pedesaan di mana perawatan kesehatan sudah terbatas,” tutur dia.Perempuan telah menghadapi tantangan dalam mendapatkan akses ke perawatan kesehatan ibu yang memadai.Perempuan hamil yang mengalami pengungsian memiliki risiko yang signifikan mengalami komplikasi saat melahirkan, tetapi ada kekurangan petugas kesehatan untuk membantu masalah kehamilan dan persalinan di lokasi pengungsian.“Mereka khawatir tentang pendidikan anak-anak mereka, kurangnya akses ke makanan, dan bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari di bawah ketakutan,” ujar Yuyun.Dalam beberapa kasus, kata Yuyun, tentara SAC dan Pasukan Penjaga Perbatasan (BGF) mengancam guru, orang tua, dan siswa untuk memaksa mereka kembali ke sekolah yang dikelola SAC. Kondisi itu membuat penduduk desa lebih khawatir untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah tersebut.Penduduk desa yang mengalami pengungsian juga berisiko tinggi rumah dan desa mereka dijarah dan dihancurkan oleh tentara SAC saat mereka mengungsi. Sedangkan para lansia dan penyandang disabilitas sering kali tidak mampu mengungsi meskipun merasa tidak aman untuk tinggal di desa.Dalam sidang AICHR, Yuyun juga menyampaikan dukungannya terhadap pernyataan Ketua ASEAN yang menyerukan penghentian niat untuk mengeksekusi empat orang yang telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer Myanmar.“Saya berpendapat bahwa menjatuhkan hukuman mati, atau bahkan masa penahanan, berdasarkan proses yang tidak memenuhi persyaratan dasar pengadilan yang adil dapat merupakan satu atau lebih kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata dia, menegaskan.Sebagai langkah untuk mengakhiri krisis, Yuyun kembali menyerukan agar otoritas Myanmar menghentikan kekerasan dengan segera, menghormati dan melaksanakan Konsensus Lima Poin.Ia juga mendesak otoritas negara itu bekerja sama dengan Utusan Khusus untuk Ketua ASEAN, melindungi HAM, mengizinkan akses kemanusiaan, membangun koridor kemanusiaan yang aman, serta menyelamatkan umat manusia. (Sof/ANTARA)

PBB Bergegas Kirim Bantuan ke Afghanistan karena Korban Gempa Bertambah

London, FNN - Badan-badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bergegas mengirim berton-ton bantuan ke Afghanistan, di mana gempa bumi melanda daerah pegunungan terpencil di negara itu minggu ini dan menewaskan 1.036 orang, dengan jumlah korban diperkirakan akan bertambah.UNHCR, badan pengungsi PBB, mengirim tempat penampungan dan perlengkapan rumah tangga termasuk 600 tenda dan 1.200 lampu surya untuk mendukung sekitar 4.200 orang yang selamat, kata juru bicara Shabia Mantoo dalam sebuah pengarahan di Jenewa, Jumat.UNHCR telah mengerahkan staf yang akan mengatur tempat penampungan bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal dan mendirikan pusat pasokan untuk mengangkut bantuan dari Ibu Kota Kabul.Mantoo juga mengungkapkan adanya risiko serius penyakit yang ditularkan melalui air.Beberapa ribu rumah hancur atau rusak akibat gempa, kata Perwakilan UNICEF untuk Afghanistan pada pengarahan yang sama.\"Anak-anak dan remaja sangat rentan dan berisiko tinggi terhadap perpisahan keluarga, tekanan emosional dan psikologis, pelecehan dan eksploitasi, dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya,\" kata dia.Pada Rabu (22/6) pagi, gempa bermagnitudo 6,1 melanda sekitar 160 kilometer tenggara Kabul, di pegunungan gersang dengan permukiman kecil di dekat perbatasan dengan Pakistan.Komunikasi yang buruk dan kurangnya jalan yang layak menghambat upaya bantuan di negara yang sudah mengalami krisis kemanusiaan yang semakin memburuk sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, Agustus tahun lalu. Pihak berwenang setempat telah mengakhiri pencarian korban selamat. (Sof/ANTARA/Reuters)

EU Akan Berikan Ukraina Status Kandidat dalam "Pesan Solidaritas"

Brussel, FNN - Para pemimpin Eropa akan menerima Ukraina secara formal sebagai kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa pada Kamis. Hal tersebut merupakan langkah geopolitik yang berani dan dipicu oleh invasi Rusia atas Ukraina.Namun hal tersebut juga menjadi pengingat bahwa blok 27 negara itu akan membutuhkan perombakan besar-besaran seiring dengan arahnya untuk melebar.Meski waktu yang dibutuhkan Ukraina dan negara tetangganya Moldova untuk dapat memenuhi syarat sebagai anggota dapat mencapai satu dekade, keputusan yang diraih dalam konferensi tingkat tinggi EU selama dua hari itu akan menjadi langkah simbolis yang mengindikasikan niat blok tersebut untuk terlibat dalam ke bekas Uni Soviet itu.“Hari ini Uni Eropa mengirimkan pesan solidaritas kepada masyarakat Ukraina bahwa anda berada dalam keluarga Eropa, bahwa anda berada di EU,” kata Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin saat tiba di KTT itu.Langkah tersebut akan memulai perluasan paling ambisius bagi EU sejak masuknya negara-negara Eropa Timur usai Perang Dingin.Presiden Vladimir Putin mengatakan \"operasi militer khusus\" yang diluncurkannya di Ukraina pada akhir Februari sebagian terpaksa dilakukan akibat perambahan Barat ke dalam kawasan yang dicirikan Rusia sebagai wilayah pengaruh geografis yang sah.\"Semua orang di Ukraina sedang menonton dan menunggu keputusan ini,\" kata Ivan Zichenko, seorang warga Ukraina berusia 34 tahun dari kota Kharkiv yang dilanda perang, yang sekarang tinggal di Brussel.\"Sangat, sangat penting untuk meningkatkan semangat mereka,\" katanya ketika puluhan orang meneriakkan \"Ukraina adalah Eropa\" pada rapat umum di luar gedung Brussel tempat para pemimpin Uni Eropa bertemu.Sementara itu, Ukraina dan Moldova diperkirakan akan disambut di ruang tunggu EU pada Kamis, Georgia akan diberi \"perspektif Eropa\" tetapi harus memenuhi persyaratan sebelum dapat meraih status kandidat.Meski demikian, di balik retorika kemenangan ada kekhawatiran di dalam EU terkait bagaimana blok itu dapat tetap jelas dan bersatu karena terus membesar.Setelah dimulai pada tahun 1951 sebagai organisasi enam negara untuk bersama-sama mengatur produksi industri mereka, EU kini memiliki 27 anggota yang menghadapi tantangan kompleks mulai dari perubahan iklim dan kebangkitan China hingga perang di depan pintu mereka sendiri. (mth/Antara)

KBRI Canberra Menyelenggarakan Betawi Day untuk Meriahkan HUT Jakarta

Jakarta, FNN - KBRI Canberra menyelenggarakan Betawi Day pada Rabu (22/6) untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta yang kini memasuki usia ke-495 tahun.Acara Betawi Day dihadiri oleh siswa-siswa, guru-guru, kepala sekolah serta para dosen di sekolah dan universitas yang ada di Canberra, Australia, demikian keterangan pers dari KBRI Canberra yang diterima di Jakarta, Kamis.Selain itu, acara juga dihadiri oleh Departemen Pendidikan Pemerintah Kota Canberra dan beberapa diplomat dari negara sahabat.Dalam sambutannya, Dubes RI untuk Australia Siswo Pramono menyampaikan pentingnya hubungan Indonesia dan Australia untuk selalu didekatkan, salah satunya dengan mengenalkan budaya Indonesia ke masyarakat Australia.Siswo juga mengucapkan terimakasih kepada para guru dan dosen yang terus berkomitmen dalam mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Australia.“Dengan perayaan hari ulang tahun Jakarta, kami berharap para guru mengenal lebih jauh mengenai budaya Betawi”, tutur Siswo.Sementara Atdikbud RI di Canberra, Mukhamad Najib menyampaikan bahwa tujuan acaranya ini adalah mengenalkan budaya Betawi sebagai bagian dari keragaman Indonesia kepada guru dan dosen di Australia.Menurutnya, selama ini orang Australia sudah sangat mengenal Bali, namun belum banyak mengenal budaya Indonesia lainnya yang sangat kaya.“Saya percaya jika guru dan dosen di Australia mengenal Indonesia lebih baik maka mereka akan dapat membantu menjelaskan dengan lebih baik kepada siswa dan mahasiswa Australia yang notabene adalah generasi masa depan Australia. Sehingga hubungan Indonesia dan Australia akan semakin kuat di masa depan. Karena hari ini adalah ulang tahun Jakarta, maka kita coba kenalkan mereka dengan Betawi, sehingga mereka memiliki pengetahuan yang luas mengenai Indonesia”, jelas Najib.Rangkaian acara Betawi Day di Canberra dimeriahkan dengan tarian Nandak Ganjen dan tari Ngarojeng yang dibawakan oleh tim Borobudur Dance.Kedua tarian ini termasuk tarian yang popular di kalangan masyarakat Betawi. Tari Nandak Ganjen adalah tari kreasi baru dengan referensi budaya Betawi.Tari ini adalah bentuk ungkapan sukacita dan kebebasan oleh kaum muda. Sementara tari Ngarojeng merupakan tarian yang terinspirasi dari musik Ajeng yang muncul dan berkembang di Betawi pinggir. Musik Ajeng merupakan pengiring dalam acara pengantin tradisional Betawi, tetabuhan iringan tersebutlah yang menjadi gerakan irama dasar tari Ngarojeng.Selain disuguhkan dengan tarian Betawi, para peserta juga dikenalkan dengan sejarah dan asal usul nama Jakarta dan Betawi serta tempat-tempat bersejarah di Jakarta.Guru-guru juga dikenalkan dengan kuliner Betawi. Mereka disuguhkan nasi ulam, soto betawi, kue putu mayang khas Betawi, dan sekoteng.Dalam kesempatan tersebut juga Najib mengenalkan pantun yang merupakan salah satu bagian dari budaya Betawi.Director of Strategic Operations dari Canberra Grammar School Kerri Rock mengatakan kuliner Betawi sangat enak.“Soto Betawi ini enak sekali ya, cocok untuk dimakan di musim dingin seperti sekarang ini. Saya juga suka dengan kue Putu Mayang yang manis”, ujar Kerri.Sementara Karen Kennedy dari departemen pendidikan Kota Canberra mengaku senang bisa mengenal budaya Indonesia yang unik seperti budaya Betawi.“Selama ini banyak budaya daerah di Indonesia yang saya belum tahu, termasuk budaya Betawi ini. Ternyata sangat menarik ya”, jelas Karen.Para guru juga menyampaikan kegembiraannya mengikuti acara ini. Damian Bolton yang sebelumnya menjabat sebagai ketua Indonesian Teacher Networks Canberra mengatakan kalau informasi sejarah Jakarta yang disampaikan sangat menambah wawasan.“Saya senang datang dan mengikuti acara ini. Ada wawasan baru mengenai sejarah dan budaya Betawi yang bisa saya ceritakan kepada murid-murid. Tapi yang terpenting juga makanannya lezat sekali”, ungkao Damian. (Sof/ANTARA)

KBRI Gelar Kegiatan Rayakan Hubungan Bilateral Indonesia-Timor Leste

Kupang, FNN - Kedutaan Besar RI di Dili, Timor Leste mengelar dua kegiatan di Oecusse, daerah enclave yang berbatasan dengan Indonesia dalam rangka merayakan 20 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dengan Timor Leste.Duta Besar RI Dili, Okto Dorinus Manik ketika dihubungi dari Kupang, Kamis mengatakan bahwa dua kegiatan itu adalah, forum bisnis dan investasi unggulan perbatasan serta kegiatan gebyar seni budaya dan pendidikan yang digelar pada Minggu (25/6) pekan ini\"Untuk gebyar seni budaya serta pendidikan itu isinya adalah pertunjukan seni dan budaya dan juga pameran pendidikan serta pameran produk-produk unggulan dua negara,\" katanya.Oecusse adalah satu wilayah di Timor Leste yang berbatasan langsung dengan dua kabupaten di NTT yakni kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan kabupaten Kupang.Ia mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut akan digelar selama satu hari penuh yakni mulai pukul 09.00 WITA sampai dengan 21.00 WITA.Okto menambahkan inisiatif untuk mengelar dua kegiatan besar itu dilakukan untuk menormalisasi kembali kerja sama-kerja sama yang sudah terjalin di antara wilayah perbatasan kedua negara yakni Indonesia dan Timor Leste yang belum dimaksimalkan oleh kedua negara negara termasuk pemerintah daerah yang berada di sekitar perbatasan.\"Hal ini kita ketahui akibat dari pandemi COVID-19 selama dua tahun wilayah enclave Oecusse ini ditutup atau lockdwon sehingga apa bila kegiatan itu dilakukan diharapkan entitas-entitas bisnis, masyarakat dan warga perbatasan dapat kembali bergerak,\" kata Okto.Ia menyebutkan para peserta yang hadir dalam forum bisnis investasi unggulan perbatasan itu adalah para pelaku bisnis di Timor Leste dan juga dari Indonesia, baik dari Kabupaten Belu, TTU dan kabupaten Kupang.Di samping itu juga akan hadir pemerintah daerah setempat karena para pelaku bisnis akan sangat bergantung kepada regulasi-regulasi yang dibuat oleh pemerintah kedua negara.\"Yang menyampaikan presentasi adalah pimpinan lembaga yang menangani isu kepabeanan, kekarantinaan, perdagangan luar negeri, serta investasi,\" katanya.Secara umum ujar dia, potensi perekonomian di kedua wilayah perbatasan, khususnya di Oecusse  banyak sekali, salah satunya sarang semut,  porang, sapi dan asam jawa. Namun sayangnya sulit untuk diperdagangkan karena proses administrasi yang sangat sulit.Padahal produk tersebut memiliki nilai jual yang tinggi di Indonesia, namun belum pernah melintas dengan lancar di wilayah perbatasan.Dari sisi budaya dan adat istiadat, ujar dia, Indonesia khususnya masyarakat NTT di wilayah perbatasan dan Timor Leste memiliki budaya yang sama.Karena itu akan ada penampilan budaya dari masyarakat dari Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu dan juga dari Timor Tengah Utara serta budaya dari Oecusse.Okto berharap dengan kegiatan yang akan digelar tersebut, hubungan bilateral kedua negara bisa terus terjalin dengan baik, dan berbagai kendala yang dihadapi untuk normalisasi perekonomian bisa berjalan lancar. (Sof/ANTARA)