lingkungan

Partai Gelora: Stop Impor Sampah dari Negara Maju

Jakarta, FNN - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyesalkan negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat yang masih menjadikan Indonesia sebagai tempat pembuangan sampah mereka, terutama sampah plastik. Baru-baru ini terungkap kalau negara kita tercinta ini, ternyata juga dijadikan tempat sampah oleh negara-negara maju seperti negara-negara di Eropa maupun di Amerika Serikat. Padahal produksi sampah kita sudah banyak," kata Ratih Sanggarwati, Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Senin (21/6/2021). Hal itu disampaikan Ratih saat menjadi Keynote Speaker dalam acara 'Rumpi Gelora #9' (Ruang untuk Maju Perempuan Indonesia Partai Gelora) dengan tema 'Tips Minim Hidup Sampah'. Menurut Ratih, sampah plastik sangat berbahaya bagi kehidupan kelangsungan hidup ekosistem di bumi. Sehingga kondisi bumi saat ini semakin memprihatinkan. Permasalahan sampah plastik sangat kompleks, harus kita pikirkan solusinya karena menjadi ancaman serius bagi kehidupan masa depan makhluk hidup di bumi ini," katanya. Salah satu solusi yang bisa dilakukan oleh para perempuan Indonesia, lanjutnya, adalah mengubah gaya hidup dalam berbelanja maupun dalam kehidupan sehari-sehari untuk tidak menggunakan produk berbahan plastik, dan beralih ke produk ramah lingkungan. "Kita miris dengar ada ikan paus mati di suatu pantai dan terdampar, ketika dibedah perutnya ditemukan banyak sekali sampah plastik. Ada pula yang hidungnya tertancap sedotan, tentunya ini sangat memprihatinkan," ungkapnya. Ratih berharap 'Rumpi Gelora' ini bisa membuka mata semua pihak bahwa permasalahan sampah di Indonesia sudah pada taraf mengkhawatirkan. "Untuk itu, kita semua perlu berjuang bersama-sama untuk menjadi solusi bagi masalah tersebut setidaknya dengan mengurangi sampah dalam lingkup keseharian kita," ujarnya. Sementara Efi Femiliyah, penerima Kartini Gelora Award 2020 asal DKI Jakarta ini mengatakan, ia telah menerapkan gaya hidup minim sampah dalam kehidupan sehari-hari, mengelola sampah organik dan tidak menggunakan produk plastik. "Ini yang membuat saya akhirnya memiliki toko tanpa kemasan. Kita tidak lagi pakai air kemasan, dan kalau kita beli apa misalnya beli pecel ayam kita bawa tempat sendiri, termasuk buat sambelnya. Sementara kalau anak-anak tiba-tiba jajan minuman kekinian, saya bawakan gelas sendiri," kata Efi. Efi menegaskan, gaya hidup serba instan membuat peningkatan sampah plastik secara signifikan. Ia menilai, Indonesia saat ini darurat sampah plastik yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Efi pun mengungkapkan sebuah penelitian di luar negeri yang diliris pada 2019 lalu, bahwa ditemukannya mikroplastik dalam feses manusia yang tidak bisa terurai, ditemukan dalam bentuk kecil-kecil. "Plastik sudah tertelan kita, dan ditemukan di feses kita ada mikroplastik. Feses kita sudah diteliti, sebuah fakta yang sangat mengagetkan di akhir 2019 lalu," katanya. Penerima Kartini Gelora Award 2020 menambahkan, Jakarta tengah kesulitan dalam mencari lokasi baru tempat membuang sampah, selain TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat karena peningkatan jumlah sampah setiap harinya. "TPA Bantar Gebang akhir tahun ini diprediksi tidak bisa menerima sampah dari DKI Jakarta. Bantar Gebang saat ini sudah terlihat seperti Candi Borobudur. Jadi persoalan sampah adalah persoalan serius, yang harus cepat dicarikan solusinya," pungkasnya. (*)

Pemkab Badung Ajak Masyarakat Aktif dalam Pelestarian Alam

Badung, FNN - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mengajak seluruh masyarakatnya untuk aktif dalam pelestarian alam dan lingkungan. "Pelestarian alam dapat dilakukan dengan menanam dan memelihara pohon maupun merawat lingkungan, sehingga tersedia oksigen yang berlimpah dan tercipta lingkungan yang bersih demi keberlangsungan hidup masyarakat," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat Gerakan Serentak Penanaman Pohon dan Aksi Kebersihan Lingkungan di Mangupura, Senin. Ia mengatakan gerakan dalam rangkaian peringatan Bulan Bung Karno 2021 itu merupakan bentuk implementasi ajaran Tri Sakti Bung Karno, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, bertujuan mewujudkan keharmonisan alam dan manusia. Melalui gerakan itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk kembali pada ajaran Bung Karno, salah satunya melalui Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana sehingga ide, gagasan, dan cita cita dalam perjuangan Bung Karno bisa diteruskan dan implementasikan dalam kehidupan sehari hari. Pemkab Badung melibatkan aparatur sipil negara (ASN) dalam gerakan serentak penanaman pohon dan aksi kebersihan lingkungan di seluruh wilayah setempat. Bupati Giri Prasta menjelaskan cara itu untuk memberikan motivasi dan contoh kepada masyarakat luas bahwa ASN di Badung juga peduli dengan pelestarian lingkungan. "ASN dari organisasi perangkat daerah Badung saja peduli dengan kebersihan lingkungan mengapa kita yang ada di lingkungan sendiri tidak peduli, untuk itulah kami bangun sikap gotong royong melalui konsep merawat Bumi," ungkapnya. Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Badung Nyoman Suendi melaporkan gerakan tersebut bertujuan mengimplementasikan Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan keharmonisan alam dan manusia. Selain itu, untuk mengajak semua masyarakat Badung berpartisipasi aktif dalam pelestarian alam dengan menanam, memelihara pohon, dan merawat lingkungan. "Dengan begitu dapat tersedia oksigen yang cukup dan tercipta lingkungan yang bersih demi keberlangsungan hidup masyarakat Badung," ujarnya. (mth)

Produk Premium Alam dengan Memberdayakan Masyarakat Lokal

Jakarta, FNN - Talasi berupaya menghadirkan produk premium dari alam dengan mengeksplorasi daerah yang punya potensi pertanian baik dengan memberdayakan masyarakat melalui inovasi pertanian berkelanjutan. Tidak hanya membeli bahan pertanian dan bahan baku lain dari petani kecil, Talasi bertujuan menyediakan kehidupan lebih baik bagi masyarakat. Pendiri Talasi Alisjahbana Haliman mengatakan Talasi memiliki filosofi Discover The Origin dalam menerapkan bisnis. "The Origin tidak hanya memiliki pengertian sumber atau asal, tetapi juga awal dari sebuah kehidupan. Talasi adalah tentang eksplorasi dan menemukan potensi. Tidak hanya mengeksplorasi alam untuk menciptakan produk premium, kami juga menggali potensi masyarakat untuk semakin maju," kata dia dalam siaran resmi, Minggu. Alam dan manusia merupakan dua unsur penting untuk menciptakan ekosistem yang kuat dan berkualitas. Oleh karena itu, Talasi konsisten melakukan program pemberdayaan masyarakat mengenai rantai produksi, sistem kerja, hingga pelatihan pertanian yang dapat membantu mereka berkembang dan berkontribusi dalam upaya kami mengurangi jejak karbon dalam setiap produk. Talasi memperkenalkan laman resmi berisi tiga konten utama, yakni Products from The Origin untuk mendapat produk alam yang mereka buat, Activities at The Origin mengajak konsumen menikmati alam, dan Experience by The Origin mengajak konsumen melihat proses pembuatan produk dari masyarakat setempat. Produk alam yang disuguhkan terdiri dari dua merek produk, yakni Watu dan To-yé. Watu terdiri dari berbagai produk pangan seperti teh, kopi, madu, kacang- kacangan, hingga konsentrat dan ekstrak tumbuhan seperti vanila, jahe, dan kunyit. Sementara To-yé terdiri dari produk hand sanitizer, natural mist untuk ruangan, hingga minyak alami seperti minyak kayu putih, minyak telon untuk bayi, juga minyak untuk pijat. Petani kopi dan mitra Talasi, I Wayan Winarsa, mengapresiasi upaya memberdayakan petani lokal di daerahnya dengan penerapan pertanian berkelanjutan. "Tidak hanya memberikan banyak pengetahuan baru di bidang pertanian, kami juga memiliki pemahaman baru tentang pentingnya melestarikan lingkungan. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi banyak petani lain untuk mulai menerapkan pertanian berkelanjutan yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus kesejahteraan hidup." Saat ini Talasi memiliki dua lokasi pemberdayaan yaitu Talasi Batukaru, Bali, dan Talasi Weetabula, Sumba. Di Talasi Bali, konsumen dapat mencoba tiga jenis aktivitas yaitu Talasi Product Journey yang menawarkan pengunjung untuk tahu lebih banyak cerita di balik layar pembuatan produk Talasi. Dalam perjalanan ini pengunjung juga dapat berbincang dengan petani dan berbagi pengalaman bersama mereka. Aktivitas selanjutnya yang dapat dipilih adalah Rainforest Walking Experience. Pengunjung dapat mengeksplorasi hutan hujan Batukaru sebagai salah satu hutan paling indah di Bali. Di hutan ini pengunjung dapat menjumpai berbagai macam tumbuhan obat, pohon buah-buahan, hingga keindahan warna burung liar. Pengunjung juga dapat merasakan kesejukan mata air alami yang terdapat di dalam hutan Barukaru. Aktivitas terakhir yang dapat dinikmati adalah Biking Experience. Pengunjung akan diajak bersepeda mengelilingi tempat indah di sekitaran Batukaru yang memiliki lanskap pegunungan dan juga laut. (mth)

KKP Sosialisasi Aturan Pemanfaatan Ruang Laut Raja Ampat

Jakarta, FNN - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan telah melakukan sosialisasi berbagai aturan dalam pemanfaatan ruang laut khususnya yang terkait dengan penanaman modal di wilayah Raja Ampat, Papua Barat. "Undang-Undang No. 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja dan peraturan turunannya memberikan perhatian lebih dalam pemanfaatan ruang laut, ini perlu kami sosialisasikan kepada masyarakat, termasuk para stakeholder yang terkait dalam pemanfaatan ruang laut di wilayah Raja Ampat ini," kata Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Antam Novambar dalam siaran pers di Jakarta, Minggu. Ia mengemukakan KKP di era Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menunjukkan perhatiannya dalam mendorong keseimbangan pemanfaatan ruang laut, termasuk di Raja Ampat. Antam juga menjelaskan bahwa salah satu amanat yang krusial adalah terkait dengan penanaman modal asing dalam pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan sekitarnya. UU Cipta Kerja, lanjutnya, juga telah mengatur bagaimana mekanisme penanaman modal asing agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan tidak merugikan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan. "Sesuai amanat pasal 26A, penanaman modal asing harus memenuhi perizinan berusaha dari Pemerintah Pusat serta harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang penanaman modal," ucap Antam. Sementara itu, Plt. Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Matheus Eko Rudianto memastikan bahwa aparat PSDKP yang ada di lapangan akan melaksanakan pengawasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh sebab itu, dia mengimbau agar pelaku usaha segera mengurus rekomendasi atau izin yang diperlukan. “Tentu pengawasan akan kami laksanakan sesuai peraturan yang berlaku”, tegas Eko. Dalam sosialisasi yang dilaksanakan di Raja Ampat pada 10 Juni 2021, Direktorat Jenderal PSDKP menggandeng sejumlah pihak seperti Pemerintah Daerah Raja Ampat, Kepolisian Perairan, Kelompok Masyarakat Pengawas, serta para pelaku usaha pemanfaatan ruang laut di wilayah Raja Ampat. (mth)

Populasi Badak Jawa dan Elang Jawa Bertambah

Jakarta, FNN - Populasi badak jawa (Rhinoceros sondaicus) dan elang jawa (Nisaetus bartelsi) bertambah setelah kelahiran dua anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon dan menetasnya telur elang jawa di Taman Nasional Indonesia Indah (TMII). Menurut siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, Sabtu, dua anak badak jawa terekam kamera jebak di wilayah Semenanjung Ujung Kulon, Taman Nasional Ujung Kulon, bagian paling barat Pulau Jawa, sejak Maret 2021. Menurut KLHK, anak badak jawa betina yang mulai terekam kamera jebak pada 18 Maret 2021 lahir dari induk bernama Ambu, yang sebelumnya tercatat melahirkan anak badak jawa pada 2017. Sedangkan anak badak jawa jantan yang usianya diperkirakan sudah satu tahun mulai terekam kamera jebak pada Maret 2021 bersama induknya yang bernama bernama Palasari. Menurut KLHK, kedua anak badak jawa itu merupakan anak badak jawa pertama yang lahir pada tahun 2021. KLHK menyatakan, kelahiran anak badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon menunjukkan keberhasilan kebijakan pelindungan habitat badak jawa di kawasan taman nasional tersebut. Menurut KLHK, jumlah badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon hingga Mei 2021 tercatat 73 individu, terdiri atas 40 badak jawa jantan dan 33 badak jawa betina. TMII Sambut Kelahiran Elang Jawa Lembaga Konservasi Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 29 Mei 2021 berhasil menetaskan satu telur burung elang jawa. Induk elang jawa koleksi TMII bertelur mulai tahun 2014. Upaya penetasan dilakukan dari tahun 2014 sampai 2020 melalui proses pengeraman secara alami oleh induk. Namun tidak membuahkan hasil. Berdasarkan hasil evaluasi, pada 2021 proses pengeraman dilakukan dengan bantuan mesin tetas. Selama 23 hari proses pengeraman dari 6 sampai 29 Mei 2021 satu telur menetas menjadi anak elang jawa dengan berat 53 gram. Pada 11 Juni 2021, anak elang jawa itu sudah berusia 14 hari dan dalam kondisi sehat. Elang jawa dan badak jawa merupakan jenis satwa langka yang masuk dalam daftar 25 spesies dengan prioritas utama konservasi di KLHK. Kedua jenis satwa tersebut termasuk satwa yang dilindungi menurut Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018. International Union for Conservation of Nature (IUCN) menggolongkan badak jawa sebagai satwa dengan status critically endangered atau sangat terancam punah dan elang jawa sebagai satwa dengan status terancam punah. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno menyatakan kelahiran badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon dan elang jawa di TMII menunjukkan upaya serius pemerintah dalam melestarikan satwa endemik Indonesia. "Kita harus bersama mendukung konservasi satwa Indonesia ," kata Wiratno. (mth)

Gempa Bumi Magnitudo 5,7 Guncang Sulut

Jakarta, FNN - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang Sulawesi Utara pada Selasa sekitar pukul 09.23 WIB, menurut informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima di Jakarta. Episentrum gempa berada di 0,06 Lintang Selatan dan 124,40 Bujur Timur sejauh 66 kilometer tenggara daya Bolaanguki-Bolsel dengan kedalaman 14 kilometer. (sws)

Toko Bahan Bangunan di Tangerang Terbakar

Tangerang, FNN- Kebakaran terjadi di sebuah toko bahan bangunan yang berada di Jalan Raya Serang-Balaraja, Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten Selasa malam menghanguskan beberapa barang-barang yang ada di dalamnya termasuk enam unit mobil. Willy (26), salah satu karyawan toko bahan bangunan, di Tangerang menjelaskan, bahwa awal mula kebakaran tersebut dari korsleting listrik di sebuah gardu yang ada di dalam tokonya. Bahkan, dirinya sempat mendengar beberapa kali ledakan sebelum kobaran api itu membesar dan menghanguskan semua isi di dalamnya. "Sekitar jam 21.30 WIB. Saya mau tidur waktu itu, cuman sebelumnya dengar suara ledakan kaya petasan di arah gardu listrik toko," katanya. Ia mengungkapkan, sekitar satu jam kemudian api terus membesar dan merembet ke arah gudang penyimpanan bahan bangunan yang berisi bahan tiner dan cat. Kemudian, api juga telah menghanguskan 6 unit mobil milik toko tersebut. "Di dalam memang ada gudang penyimpanan cat, dan ada 6 unit mobil termasuk mobil pribadi," tuturnya. Selang beberapa jam kemudian, satu unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Tangerang datang dan langsung berusaha memadamkan api di sekitarnya. Akibat dari peristiwa kebakaran itu, menyebabkan kemacetan di sekitar jalur arah Balaraja-Serang dan begitu juga sebaliknya. (sws)

KKP Ajak Tangani Kerusakan Perairan Akibat Pertambangan di Sorong

Jakarta, FNN - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak berbagai instansi untuk berkolaborasi dalam menangani potensi pencemaran dan kerusakan perairan akibat aktivitas pertambangan di sekitar daerah Tanjung Saoka, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat. "Kolaborasi ini merupakan bentuk sinergi antar lembaga dalam menyikapi permasalahan pencemaran di Tanjung Saoka," kata Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Antam Novambar dalam siaran pers di Jakarta, Rabu. Ia mengemukakan KKP menggandeng Kemenkopolhukam, Kementerian LHK, Kementerian ESDM, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemerintah Kota Sorong dan Komisi Pemberantasan Korupsi, dalam menangani potensi pencemaran dan perusakan perairan akibat aktivitas tambang galian C di daerah tersebut. Lebih lanjut Antam menjelaskan bahwa dengan kolaborasi antar instansi ini diharapkan akan ada pendekatan yang lebih komprehensif dalam penanganan permasalahan pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan tersebut. "Kami harap pendekatan penyelesaiannya lebih komprehensif. Ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti oleh masing-masing instansi," ujar Antam. Sementara itu, Plt. Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Matheus Eko Rudianto, yang memimpin langsung rapat koordinasi dan inspeksi lapangan, menyampaikan bahwa KKP melalui Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Sorong menerima laporan dugaan pencemaran perairan akibat tambang Galian C yang dilakukan salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan. "Setelah dilakukan analisis lebih dalam, dan mendengarkan laporan dari berbagai instansi diduga ada beberapa hal yang perlu didalami potensi pelanggarannya antara lain terkait dengan dampak penambangan terhadap kawasan wisata dan nelayan," terang Eko. Sementara itu, Ketua Satgas Korsuv Wilayah V Komisi Pemberantasan Korupsi Dian Patria mengharapkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat menciptakan sinergi dalam penanganan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tambang tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh Pemerintah Kota Sorong yang berharap agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara win-win solution, mengingat kegiatan usaha tambang yang ada saat ini memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat lokal, khususnya di Kota Sorong. Selain berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, KKP juga melakukan peninjauan lapangan ke Tanjung Saoka, lokasi dugaan terjadinya pencemaran perairan dan perusakan pesisir oleh aktivitas tambang Galian C. Ada 5 perusahaan yang ditinjau dalam kegiatan inspeksi lapangan tersebut pada Senin (7/6). (sws)

Kepala Bappenas: Limbah Makanan Capai 48 Juta Ton Per Tahun

Jakarta, FNN - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa timbulan dari limbah makanan yang terbuang atau food loss and waste di Indonesia pada 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kilogram/kapita/tahun. Menteri Suharso menyampaikan data tersebut merupakan hasil analisis dari kolaborasi antara pemerintah Indonesia dengan Foreign Commonwealth Office dari Inggris mengenai food loss and waste di Indonesia selama 20 tahun terakhir. “Tentu ini menimbulkan dampak dari aspek lingkungan, timbulan tersebut menghasilkan emisi total gas rumah kaca yang mencapai 1.702,9 Mega ton CO2-ek,” kata Menteri Suharso dalam webinar daring di Jakarta, Rabu. Selain itu, lanjut Suharso, food loss and waste tersebut juga berdampak pada ekonomi yang mencapai Rp213-551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia. Sedangkan dampak dari sisi sosial adalah kehilangan kandungan energi yang setara dengan porsi makan 61 hingga 125 juta orang atau 29-47 persen populasi Indonesia. Laporan dari The Global Hunger Index menyatakan indeks kelaparan Indonesia menduduki peringkat moderat (sedang) setelah lima tahun berturut-turut masuk dalam kategori serius. Suharso mengatakan permintaan terhadap kebutuhan pangan tinggi namun ketersediaan pangan terbatas akibat pembatasan mobilitas selama pandemi COVID-19. Karenanya identifikasi food loss and waste diperlukan untuk merencanakan dan mengembangkan upaya untuk memperkecil jarak tersebut. “Pemerintah Indonesia telah memperkuat komitmennya melalui kebijakan pembangunan rendah karbon yang tercantum dalam berbagai peraturan termasuk dalam rencana pembangunan menengah nasional 2020-2024,” ujar Suharso. Ia menuturkan bahwa Indonesia juga berkomitmen mengurangi dan melakukan penanganan sampah termasuk sampah makanan dengan target 30 persen untuk pengurangan dan 70 persen untuk penanganan pada 2025 melalui kebijakan dan strategi pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga. Oleh karena itu, kata dia, kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, mendorong Indonesia untuk memanfaatkan pemulihan nasional pasca pandemi untuk membangun negara secara lebih baik dan berkelanjutan. “Salah satunya dimulai dengan transisi bertahap dari ekonomi konvensional menjadi ekonomi sirkular termasuk di dalamnya isu food loss and waste. Ini tentu penting mengingat permasalahan sampah yang dihadapi Indonesia merupakan isu kompleks yang memerlukan penanganan secara terintegrasi,” tutur dia. (sws)

Pemkot Samarinda Agendakan Penyemprotan Eco Enzyme pada HLH Sedunia

Samarinda, FNN - Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur akan melakukan penyemprotan larutan pembersih alami (eco enzyme) ke udara pada peringatan Hari Lingkungan Hidup ( HLH) Sedunia, Sabtu, 5 Juni 2021. Kasubbag Rumah Tangga Pemerintah Kota Samarinda, Dhanny Rakhmadi mengatakan bahwa kegiatan tersebut dimulai Pukul 08.00 Wita dari Balai Kota menuju jalan-jalan protokol di Kota Samarinda. "Kegiatan ini merupakan kerja sama Pemerintah Kota Samarinda dengan Komunitas Eco Enzyme Samarinda, dan akan dihadiri oleh Walikota dan Wakil Walikota Samarinda, Andi Harun-Rusmadi Wongso," kata Dhani di Samarinda, Jumat malam.. Dhani menuturkan kegiatan ini pertama kali dilaksanakan di Kota Samarinda, ke depan akan terus dilakukan karena dinilai punya manfaat positif untuk penyegaran udara secara alami sekaligus cara efektif untuk mengurangi limbah sisa organik dari masyarakat. Ia mengatakan para komunitas akan terus mengedukasi kepada masyarakat terkait manfaat dan sekaligus pelatihan pembuatan Eco Enzyme sendiri di rumah masing-masing. "Selain mengurangi limbah sisa organik, para ahli menyebut pemanfaatan limbah ini bisa menurunkan emisi Gas Co2 dan pemanasan global," kata Dhani. Diketahui Eco Enzyme ini terbuat dari fermentasi sisa organik dari gula merah, buah dab sisa sayuran yang menghasilkan larutan zat yang bisa menyegarkan udara dan menyuburkan tanah dan tanaman. Selain itu juga, akan bisa meningkatkan kualitas rasa buah dan sayuran yang ditanam. Penyemprotan Eco Enzyme ke udara Samarinda didukung oleh satuan unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Samarinda. Pelaksana tugas Kepala Dinas Damkar Samarinda, Makmur Santoso menyebut akan membantu dalam hal menyediakan mobil tangki untuk penyemprotan. Pihaknya telah menyiapkan sebanyak lima unit tangki yang akan dikerahkan dengan masing-masing kapasitas 2 tangki muatan 10 ribu liter dan 3 tangki muatan 4 ribu liter. "Konsep penyemprotan akan dilakukan seperti menyiram tanaman kota, Jadi kita siram dari atas sambil jalan. Dan rencananya untuk permulaan hanya di jalan-jalan protokol," kata Makmur. (sws)