Pasukan Rusia Kuasai Kota Kherson di Ukraina
Jakarta, FNN - Pasukan Rusia kini menguasai kota Kherson di Ukraina, pusat kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia sejak menginvasi Ukraina satu minggu lalu. "Penjajah (Rusia) ada di semua bagian kota dan sangat berbahaya," Gennady Lakhuta, kepala pemerintahan regional, menulis di layanan pesan Telegram pada Rabu (2/3) malam waktu setempat seperti dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (3/3/2022).
Kota pelabuhan strategis berpenduduk 290.000 orang di dekat Laut Hitam itu dikepung seiring pasukan Rusia terus maju dengan serangan mereka di pusat-pusat kota lainnya.
Pelabuhan utama Ukraina lainnya, Berdiansk, telah direbut oleh pasukan Rusia. Sementara Mariupol telah menangkis serangan pasukan Rusia, menurut wali kota kota itu, Vadim Boichenko.
Pasukan Rusia juga telah membombardir kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, yang memicu perbandingan dengan pembantaian warga sipil di Sarajevo pada 1990-an.
Setelah berhari-hari pertempuran sengit, ratusan warga sipil dilaporkan telah tewas di Ukraina. Sementara itu, sekitar satu juta orang telah melarikan diri dari Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, yang memicu sanksi-sanksi dari sejumlah negara.
Dilansir dari DW, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire baru-baru ini mengatakan Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan "perang ekonomi" melawan Rusia. Ia merujuk pada sanksi Barat terhadap Moskow yang secara efektif memutus negara itu dari pasar keuangan internasional.
Perang ekonomi ini memang telah membuat Rusia menghadapi krisis keuangan. Nilai mata uang rubel pun jatuh ke rekor terendah terhadap dolar AS. Imbasnya, warga Rusia panik dan mengantre di ATM untuk menarik uang mereka.
Namun, bukan hanya Rusia yang merasakan akibat sanksi yang dijatuhkan oleh sekutu Barat sebagai tanggapan atas perang Presiden Rusia Vladimir Putin melawan Ukraina. Sanksi tersebut juga merugikan negara-negara dari Mesir hingga Jerman, yang sangat bergantung pada gandum dan gas alam dari Ukraina dan Rusia. (Sumber: detikcom)