BUMN Ogah Sponsori Formula E, Rocky Gerung: Bangsa Ini Diberantakkan oleh Persaingan yang Irasional

Gubernur DKI Jakatrta Anies Baswedan dan Presiden Jokowi di Sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta

Jakarta, FNN – Enam hari menjelang perhelatan balapan mobil listrik Formula E Jakarta, belum ada satu pun sponsor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  

Direktur Fasilitas PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sekaligus Vice Managing Director Formula E Gunung Kartiko mengatakan, saat ini pagelaran balap mobil listrik Formula E baru memiliki tujuh sponsorship. Ketujuh sponsor tersebut terdiri dari perusahaan swasta dan belum ada yang berasal dari perusahaan BUMN.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni mengatakan belum bisa menjawab soal apakah ada BUMN yang menjadi sponsor atau tidak. “Tanya Erick-lah jangan tanya gua, tanya Pak Erick,” ujar politikus NasDEm itu di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur pada Kamis, 26 Mei 2022.

Menyikapi hal itu, pengamat politik Rocky Gerung menduga presiden memberi kode kepada Erick Thohir supaya menahan diri.

“Udah coba dilihat dulu, jangan sampai elektabilitas Anies tiba-tiba melejit setelah formula E. Kan ini intinya yang orang bisa baca di situ,” kata Rocky kepada wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 31 Mei 2022.

Rocky melihat perlakuan BUMN terahadap Mandalika berbeda dengan Jakarta. Meskipun nyatanya pasca perhelatan, Mandalika kembali seperti semupa, sepi.

“Sebulan lalu saya ada di Mandalika. Semua orang merasa begitu bule-bule itu pulang - ini istilah mereka - itu kita langsung miskin lagi, karena tidak ada jadwal rutin publik internasional dan domestik datang ke Mandalika,” katanya.

Menurut Rocky, event di Jakarta sebetulnya lebih penting daripada Mandalika. Karena itu langsung build in dengan infrastruktur yang tersedia di Jakarta. Investor bisnis, promosi, dan segala macam.

“Kalau di Jakarta dengan mudah seluruh orang akan melihat itu. Mau turis yang lagi datang ke Jakarta, pejabat yang lagi lobi anggaran di pemerintah, juga datang ke situ,” tegasnya.

Oleh karena itu, Rocky menyayangkan BUMN tidak pasang sponsor.

“Jadi sebetulnya tinggal digerakkan sedikit oleh BUMN, maka datanglah berlomba-lomba orang pasang iklan di formula E. Tapi memang itu iklan yang bisa membuat Anies unstopable. Jadi ini yang ditakutkan. Padahal ini iklan bisnis, ngapain dihubungkan iklan bisnis bisa membuat Anies beriklan secara politik juga,” tegasnya.

Menurut Rocky, tanpa iklan bisnis pun Anies sudah beriklan secara politik, karena dia sudah bicara ke mana-mana tentang konsep ini, konsep formula E dari awal.

Ha itu itu tergantung pada niat pemerintah mau memisahkan politik dengan reputasi ibukota atau sekadar ingin memanfaatkan momentum untuk menurunkan elektabilitas Anies Baswedan.

“Jadi, sebetulnya bangsa ini diberantakkan oleh persaingan yang irasional. Bantu saja DKI, kan itu juga prestasi pemerintah pada akhirnya. Sekali lagi kita melihat di belakang formula E, ada formula U yaitu Formula Uang yang ditahan-tahan sebagai BUMN. Ada lagi  fomula I, Formula Iri,” paparnya.

Rocky menyarankan seharusnya Presiden memberi sinyal bahwa dia sudah datang ke situ, mengecek sama-sama dengan Anies Baswedan untuk melihat cara membatalkan formula E.

“Itu namanya ya agak pengecut juga. Bilang saja oke, Anies Baswedan akan dapat cocktail effect dari formula E. Tapi itu hal biasa,” paparnya.

Dengan begitu, kata Rocky, Pak Jokowi paham bahwa di belakang itu ada aspek politik, tapi Pak Jokowi anggap itu biasa. Karena secara natural Anies pasti akan mendapat poin di situ. Tapi kan sudah bisa dipastikan bahwa Anies nggak bisa lagi jadi  Gubernur DKI.

Publik heran atas sikap BUMN yang tidak mau menjadi sponsor Forumla E, padahal dilihat foto-foto ikonik ketika Jokowi berkunjung ke sirkuit Formula E bersama Anies dianggap sudah clear. Tapi rupanya ada panggung depan dan ada panggung belakang. Panggung depan mensupport Anies, tapi panggung belakangnya ternyata dicekek.

Sikap mendua ini tersirat dari pernyataan Menko Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang memerintahkan jajarannya untuk membantu memfasilitasi, tetapi ketika soal sponsorship dia katakan itu bisnis dan itu ada perintah atasan.  

“Sandi sebagai Menteri Pariwisata ingin event itu berlangsung karena itu promosi juga buat Kementerian. Tapi sudah kita lihat di situ bahwa pada akhirnya Sandi merasa, ya bagaimana ngebantu kalau presiden enggak kasih sinyal supaya turunkan kebijakan. Bagaimana mau kerjasama dengan Erick Thohir kalau dari awal Erick merasa Anies itu pesaingnya,” tegasnya.

Secara berkelakar Rocky menduga, mereka WA WA-an  antara Presiden dan Erick Thohir. “Hati-hati, jangan sampai elektabilitas Anies melampaui Anda sebagai Menteri BUMN. Karena sudah jelas bahwa presiden sedang mengumpulkan sumber daya politiknya itu, termasuk Erick Thohir itu, walaupun di ujung mungkin akan ditinggalkan juga. Tapi presiden memerlukan itu dalam upaya untuk menahan jangan sampai calon presiden itu disalib oleh Anies Baswedan, di dalam racing formula E ini,” pungkasnya. (ida, sws)

663

Related Post