Bunga Tanjung dan Baku-Imbang Global

(Foto di depan Kedubes AS 27/7)

Oleh Ridwan Saidi | Budayawan 

SAMPAI tahun 1949 recording dengan plat hanya dapat menampung lagu yang panjangnya tiga menit, sedangkan Bunga Tanjung gubahan bersama Lili Suhairi, Medan, dan Ahmad Dja'far, Malaya, panjangnya lima menit. Menurut Ahmad Dja'far, lagu 'tu kena dibuat dua bagian. 

Lagu ini pertama direkam oleh biduan Rubiah, kemudian Che Edah. Tapi hingga pun kini ramai biduan-biduan genre demi genre membuat recording lagu ini.

Di mana kekuatan Bunga Tanjung? Lagunya kuat, lyric-nya pun kuat. Lyric lagu bercerita tentang bunga tanjung yang harumnya tak menolong dia untuk jadi pujaan ramai macam melati. Melati dalam jangkauan tangan untuk dipetik. Bunga tanjung tumbuh di pokok kayu. Siapa yang panjat pohon yang tak pula kokoh sekadar 'tuk memetik bunga? Tunggulah ia jatuh gugur ke bumi. 

Ini mengingatkan saya tatkala Sekolah Rakyat. Pulang bersama teman-teman memungut bunga tanjung yang berguguran di bumi yang pohonnya tumbuh di sepaniang jalan dari dan ke sekolah di Taman Sari.

Tak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia, baik flora maupun fauna dan semesta alam dengan segenap isinya. Masing-masing mempunyai fungsi baku-imbang, tafawwuti wal futuri. 

Dalam konteks politik Internasional itulah makna munculnya Resolusi PBB 15/3/2022 memerangi Islamophobia menjelang One Power One Road. Islam -AUKUS baku-imbang, bukan dalam pengertian sama kuat seperti jaman blok barat dan blok timur.

Turki yang jadi penengah Ukraine (yang disokong AUKUS) versus Rusia.

Barat tidak memiliki segalannya, yang tidak dimiliki barat ada pada Turki. Ini makna baku-imbang.

Potensi politik Islam a.l pada sejarah kejayaan Ottoman.

Kejayaan sejarah itu bagai bunga tanjung,  walau jau harumnya ada. 

Turki penengah dalam perundingan Ukraine-Rusia.

Tempat Islam dalam tatanan dunia baru dengan AUKUS-nya adalah sebagai baku-imbang. Peran ini diperlukan power holder. Dalam konteks ini resolusi PBB 15/3 tentang Perangi Islamophobie harus ditempatkan. Di Kongres AS pun telah dibicarakan kemungkinan menempatkan pos-pos pengawasan Islamophobia 

Sebait lyric Bunga Tabjung:

Harum baunya hai bungalah tanjung

Harumnya sampai

Melintasi gunung. (RSaidi)

267

Related Post