Bus Buatan Indonesia akan Beroperasi di Bangladesh

Peluncuran bus buatan karoseri Indonesia, CV Laksana, yang diekspor dan akan beroperasi di Bangladesh. (Sumber: ANTARA)

Jakarta, FNN - Bus buatan karoseri Indonesia akan beroperasi di Bangladesh dan diluncurkan secara resmi oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani di Dhaka pada Kamis.

Dalam sambutannya seperti disampaikan secara tertulis oleh KBRI Dhaka, Kadir menyatakan bahwa keberadaan bus buatan Indonesia diharapkan dapat ikut menyukseskan program peremajaan angkutan umum di Bangladesh.

Upaya ini sebagai salah satu realisasi penguatan kerja sama bilateral Indonesia-Bangladesh, khususnya dalam pembangunan sektor transportasi publik. Selanjutnya, keberadaan bus itu akan menambah erat hubungan bisnis antar pelaku usaha kedua negara.

Menggunakan mesin Scania dan seluruh badan bus diproduksi di Indonesia oleh CV Laksana, bus-bus tersebut diekspor ke Bangladesh melalui kerja sama dengan Innovative Motors—sebuah perusahaan angkutan darat ternama di Bangladesh.

“Bus ini direncanakan untuk melayani trayek antar kota antar provinsi,” kata Duta Besar RI untuk Bangladesh Heru Hartanto Subolo.

Selama empat tahun terakhir, Innovative Motors mendatangkan 18 unit bus buatan CV Laksana yang saat ini telah beroperasi melayani angkutan umum di berbagai kota di Bangladesh.

Pada 2022, Innovative Motors mengimpor empat bus Legacy Sr2 XHD Prime.

Kehadiran empat unit bus baru tersebut disambut gembira oleh masyarakat pengguna transportasi umum.

Berdasarkan pantauan KBRI Dhaka, penumpang bus merasa lebih nyaman menumpang bus buatan Indonesia dibandingkan dengan bus-bus buatan negara lain.

Didukung pertumbuhan ekonomi yang stabil dan iklim investasi yang kondusif, Bangladesh giat mengembangkan sektor transportasi, termasuk peremajaan angkutan umum bus.

Kondisi ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mengekspor bus dan kereta api ke Bangladesh, mengingat pengalaman dan keunggulan Indonesia dalam membuat badan bus dan gerbong kereta.

Produk Indonesia dinilai unggul dari segi mutu yang bagus dan harga bersaing.

Acara peluncuran bus Indonesia merupakan rangkaian dari peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Bangladesh. Momentum golden jubilee ini membuka kesempatan kedua negara untuk mempererat kemitraan di segala bidang, termasuk bidang ekonomi dan bisnis.

Hubungan ekonomi Indonesia dan Bangladesh semakin meningkat setiap tahun, dengan naiknya neraca perdagangan bilateral kedua negara.

Pemerintah Bangladesh menempatkan Indonesia sebagai mitra dagang ke-6 terbesar setelah China, India, Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.

Sebaliknya, dari catatan Kementerian Perdagangan RI, Bangladesh selalu menjadi salah satu dari 20 negara terbesar tujuan ekspor produk-produk buatan Indonesia dan pada 2022, menempati posisi ke-16 negara tujuan ekspor produk Indonesia.(Sof/ANTARA)

362

Related Post