China Sepenuhnya Buka Perjalanan ke Hong Kong, Makau, Mulai 6 Februari
Hong Kong, FNN - China pada Jumat mengatakan akan sepenuhnya membuka perjalanan lintas batas antara China daratan, Hong Kong dan Makau mulai 6 Februari, menghapus kuota pelaku perjalanan, dan mencabut tes wajib COVID-19 sebelum bepergian.
Menurut keterangan Kantor Urusan Hong Kong dan Makau, tur rombongan antara China dan dua wilayah administratif khusus yaitu Hong Kong dan Makau akan dibuka kembali. Jumlah pos pemeriksaan kepabeanan yang akan dibuka juga akan sama seperti saat situasi sebelum pandemi.
Sebelumnya, China yang membuka kembali perbatasan ke dunia pada 8 Januari, masih menerapkan sistem kuota dan mewajibkan tes COVID untuk pelaku perjalanan antara China daratan dan Hong Kong.
Tiga pos pemeriksaan lintas batas yang sebelumnya masih ditutup juga akan mulai beroperasi lagi pada 6 Februari, kata Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong John Lee pada konferensi pers, Jumat.
Hong Kong juga akan membatalkan kewajiban vaksinasi COVID bagi seluruh pelaku perjalanan yang akan memasuki kota itu, termasuk penduduk non-Hong Kong, tambah Lee.
Data dari media pemerintah Transportation News, menurut pencarian di Qunar, website agen perjalanan daring China, harga tiket pesawat pulang pergi antara Hong Kong dan China daratan meningkat tujuh kali lipat pada Jumat setelah China mengumumkan pembukaan tersebut.
Pengumuman China datang sehari setelah Hong Kong meluncurkan kampanye untuk memulihkan kembali sektor pariwisata, bisnis dan investasi dengan menawarkan 500 ribu tiket pesawat gratis, setelah lebih dari tiga tahun kota pusat finansial tersebut melewati pembatasan COVID yang sulit.
Bekas koloni Inggris itu ikut menerapkan kebijakan nol-COVID China hingga pertengahan 2022, lalu mulai secara bertahap melonggarkan aturan pembatasan.
Pada Desember 2022, Hong Kong telah mencabut hampir semua pembatasan COVID-nya, tetapi warga tetap harus memakai masker kecuali saat berolahraga. Kota itu juga masih mewajibkan tes cepat antigen setiap hari di sekolah.(ida/ANTARA/Reuters)