Di Tengah Investor Pertimbangkan Data Ekonomi, Rupiah Menguat
Jakarta, FNN - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat di tengah investor yang mempertimbangkan data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis beberapa waktu terakhir.
Rupiah pagi ini menguat 24 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp15.613 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.637 per dolar AS.
"Dolar AS melemah dibalik sentimen turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Terkoreksinya tingkat imbal hasil obligasi AS dipicu oleh sikap investor yang terlihat mempertimbangkan lebih banyak data ekonomi yang dapat berdampak pada rencana kebijakan moneter The Federal Reserve di masa depan.
Data-data ekonomi akhir-akhir ini yang telah berikan gambaran yang beragam untuk ekonomi AS, mendorong beberapa investor untuk yakin bahwa suku bunga akan perlu untuk naik untuk waktu yang lebih lama di tengah The Fed yang berjuang untuk menurunkan inflasi yang masih tinggi.
Setelah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) untuk empat kali beruntun, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan mereka pada Desember.
Banyak investor yang cemas terhadap laju kenaikan suku bunga yang dapat menyebabkan ekonomi AS memasuki resesi.
The Fed bertemu minggu depan untuk pertemuan terakhir tahun ini. Data layanan yang lebih kuat dari perkiraan dan laporan pekerjaan yang solid minggu lalu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa bank sentral harus mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi ini lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Pada Rabu (7/12) lalu, Rupiah ditutup melemah 19 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp15.637 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.618 per dolar AS.(ida/ANTARA)