Dunia Melayu Abdul Khalik Gang Kelingkit
Oleh Ridwan Saidi Budayawan
PENCIPTA lagu Cinta Hampa seniman Medan bekend A. Rahman dan penyanyi Munif Bahaswan sama pendapatnya. Musik Melayu tiga jenis: Melayu Deli, Melayu Semenanjung, dan Melayu Jakarta.
Ada tiga grup musik Melayu bekend yang muncul sejak 1950-an di Jakarta. Orkes Melayu, atau OM, Kenangan pimpinan Husein Aidid, Pekojan.
OM Melayu Bukit Siguntang pimpinan Abdul Khalik, Gang Kelingkit, photo atas.
OM Sinar Medan pimpinan Umar Fauzi Asseran, Kebon Jeruk Sawah Besar.
Medan rupanya merujuk aliran musik Melayu.
Akses ke Gg Kelingkit bisa dari Pecenongan dan bisa juga dari Jl Juanda. Ini kampung yang namanya berkibar sejak medio XIX. Di kampung ini bertinggal seorang guru tarekat Guru Cit. Ia mendirikan langgar (surau) yang dikenal sebagai langgar Gg Kelingkit. Sampai sekarang masih ada. Guru Cit mengajar disini. Keturunannya banyak yang sohor
Antara lain Muhamad Bakir yang menulis sekitar 50 karya termasuk novel. Karya-karyanya tersebar di British Library, Amsterdamsch Rijk Archiev, dan perpustakaan Stalingrad yang a.l menyimpan karya Bakir Hikayat Anak Pengajian. Saya ingin betul baca buku ini.
Masuk mengaji yang saya alami ada upacara serah terima antara Guru, Kong Musa, keturunan Guru Cit, dan nenek saya yang suaminya Tajeri mengaji pada Guru Cit.
Nenek: Muse, ini si Riduan gue masupin ngaji. Kalu die nakal, pukul aje, tapi jangan colok biji matenye.
Musa: Iye Riduan keterime, keliatannye die baek, palingan pok, aye rotanin (pukul dengan rotan).
Pujangga lain yang masih keturunan Guru Cit yaitu Ahmad Beramka.
Khalik tumbuh dan besar di limgkungan ini. Ia dirikan orkesnya dengan awak kebanyakan orang Gg Kelingkit termasuk Muhamad Talhata pencipta lagu Arab "Indonesia Biladi", tanah airku.
Khalik banyak mencipta lagu yang awalnya Burung Nuri. Lagunya yang hit Halimun Malam yang bahkan dinyanyikan biduan bekend Malaysia Syarifah Aini. Lyric reffrein:
Tak seorang jua
Yang tau gelisah hatiku
Biarlah kubertahan
Di dalam Halimun Malam
Kalau malam Khalik suka kumpul-kumpul dengan anak-anak Sawah Besar. Suatu malam Bang Khalik kutanya:
Bang, ape yang dorong abang mencipta Halimun Malam?
Khalik menatapku dengan ramah, lalu pandangan ia lempar ke Jl Asem Reges yang sudah sepi.
Abang pulang ye, kata Khalik sambil berlalu menyusup halimun malam. (RSaidi)