Ekonomi AS Mulai Krisis, Ini Kesaksian 2 WNI di AS
Jakarta, FNN – Situasi ekonomi saat ini dan ke depan digambarkan sangat mengerikan. Salah satunya Amerika Serikat (AS) yang menghadapi tantangan ekonomi pasca pandemi covid-19 dan perang di Ukraina.
Dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Senin (25/7/22) di Jakarta, wartawan senior FNN Hersubeno Arief mewawancarai dua narasumber asal Indonesia yang bertempat tinggal di Los Angeles dan New York.
Salah satu warga Indonesia yang tinggal di Los Angeles sejak 1984, Nuvi Zulkfli menceritakan krisis yang terjadi di LA saat ini merupakan situasi yang terburuk dari sebelumnya. Ia menyebut telah terjadi kenaikan harga bahan-bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM).
Ia mencontohkan kenaikan harga pada BBM. Saat ini harga di wilayahnya berkisar US$ 6 – US$7 atau sekitar Rp. 105.000 per galon. Sebelumnya harga bensin paling mahal masih di angka US$ 4.
Kenaikan harga juga dialami bahan pokok sekitar 50%. “Minyak goreng yang sebelumnya berkisar US$ 2 satu setengah liter, sekarang mencapai angka US$ 4, termasuk juga telur, susu, buah-buahan dan sayuran,” ungkapnya
Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu warga negara Indonesia yang tinggal di New York, Ida Irmayani. Ia mengatakan kenaikan harga bahan pokok juga terjadi di NY, bahkan beras, telur hingga bawang bombay harganya naik sampai dua kali lipat.
Ida menjelaskan jika dampak bahan pokok ini naik dikarenakan harga BBM yang naik, jadi transportasi barang tersebut dari produsen ke distributor kemudian ke super market menjadi naik juga.
Situasi seperti ini juga membuat biaya sewa apartemen di Los Angeles naik, sehingga banyak orang yang tidak mampu untuk membayar sewa.
“Akibat biaya sewa apartemen naik, banyak orang yang tidak mampu membayar biaya sewa sehingga harus pindah dengan membuat tenda-tenda di pinggir jalan,” ungkap Novi
Lebih lanjut Hersubeno menanyakan perbandingan situasi yang terberat saat ini dialami di Indonesia atau di Amerika.
“Semacam ingin membuat perbandingan, rasanya lebih berat saudara di Indonesia atau di Amerika?” tanya Hersubeno
Mereka menjawab di Indonesia, namun Ida menjelaskan kalau di Indonesia itu orang kaya semakin kaya walaupun ada krisis ekonomi, yang dikasihankan adalah orang-orang yang dilevel bawah tidak memiliki perkerjaan sementara harga bahan pokok semakin tinggi bahkan sampai ada yang kelaparan dan bunuh diri.
“Disini belum ada peristiwa seperti itu, orang melakukan hal seperti itu karena kelaparan, miris sekali,” ungkap Ida. (Lia)