FIFA Ajak Suporter Perbaiki Sepakbola Indonesia
Jakarta, FNN -- Jika Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) 'menyalahkan' suporter, dalam hal ini suporter Arema (Aremania), sebaliknya, Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) mengajak suporter terlibat aktif dalam memberikan masukan demi kemajuan sepakbola Indonesia.
Dalam surat tertanggal 5 Oktober 2022 yang dikirim dari Doha, Qatar, menanggapi permohonan mendesak dari pemerintah Indonesia dan PSSI mengenai tragedi Kanjuruhan 1 Oktober kemarin, FIFA menyatakan akan berkolaborasi dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), pemerintah Indonesia dan PSSI untuk membantu memperbaiki sepak bola Indonesia.
Meskipun kejadian sebesar ini wajar jika dijatuhkan sanksi, dalam surat yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo ini FIFA justru menekankan akan berfokus pada pemberian dukungan dan meminta agar perbaikan dilakukan sesegera mungkin.
Adapun area-area yang harus diperbaiki, FIFA menekankan pada lima poin yang meliputi standar keamanan stadion, prosedur dan protokol pengamanan, keterlibatan sosial oleh clubs dan supporter, penjadwalan pertandingan, serta mentoring dan pembandingan agar tercapai sistem terbaik.
1. Standar Keamanan Stadion
Peninjauan dan peningkatan ulang pada seluruh stadion, baik stadion nasional maupun internasional, dan area di sekitar fasilitas tersebut. Fokus dititikberatkan pada aliran dan pemisahan polisi dan personil keamanan, supporter atau penoton dan pemain pada sebelum, sepanjang dan setelah pertandingan.
2. Protokol Polisi dan Penjagaan beserta Prosedurnya
Standarisasi kebijakan mengenai pengaturan kerumunan bagi polisi, penjaga, dan personil keamanan pada sebelum, sepanjang dan setelah pertandingan. Kebijakan dirancang agar sesuai dengan standar internasional terbaik. Hal ini juga termasuk pengintegrasian program pelatihan khusus untuk acara-acara olahraga dengan berbagai skala dan format.
3. Social Engagements
FIFA menganjurkan diadakannya dialog antar klub dengan tujuan bertukar informasi dan masukan demi peningkatan kedua poin di atas. Kemudian dilakukan juga pembentukan supporter database oleh klub dan PSSI agar supporter dapat memberikan pandangan dan ikut terlibat dalam reformasi ini, melakukan kesepakatan demi mencegah situasi dengan resiko kekerasan yang tinggi.
4. Penjadwalan Pertandingan
Peninjauan jadwal pertandingan dengan tujuan menghindari waktu pertandingan yang mungkin menaikan profil resiko suatu pertandingan, hal ini dapat meliputi pertimbangan untuk tidak diadakan pertandingan di atas jam 5 sore, dan hanya ditayangkan di televisi pada hari Sabtu dan Minggu. Hal ini dilakukan dengan harapan fasilitas transportasi umum lebih mudah diakses dan penonton dapat datang ke stadion dan pulang dengan aman.
5. Mentoring dan Benchmarking
Berkonsultasi dengan institusi-institusi global dan para ahli di bidang keamanan dan penjagaan dalam stadion dan membandingkan dengan cara-cara yang sudah terbukti berhasil. Untuk mendukung hal ini dibentuk tim mentoring berisi kolaborasi para ahli tersebut agar dapat memberikan saran langsung dalam tindakan-tindakan yang akan diambil untuk reformasi ini.
Presiden FIFA, Gianni Infantino yang menjabat kursi tersebut sejak 2016 menutup surat dengan ucapan akan segera bertemu dengan Presiden Jokowi. (Rahmi Aries Nova)