Ganjar Mengatasi Rob Saja Gak Mampu, Apalagi Ketegangan Indo-Pacific
Jakarta, FNN – Pengamat politik Rocky Gerung mengingatkan pentingnya kapasitas dan kapabilitas presiden mendatang di tengah dunia yang sedang berubah.
“Ke depan sangat penting pada tahun 2024 - kalau jadi pilpresnya - kita musti mencari figur yang mempunyai etikabilitas, intelektualitas, kapabilitas, dan sebagainya. Kita betul-betul butuh seorang figur yang kompatibel dengan situasi dunia yang berubah, sehingga Indonesia itu bisa menjadi negara besar di kawasan Asia Tenggara, bisa memainkan perannya,” katanya kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu, 25 Mei 2022.
Apalagi kalau dalam keadaan krisis, kata Rocky tentu selain etikabilitas dan intelektualitas, orang mulai berpikir tentang militerbility, kecerdasan militer.
“Karena itu, saya kira orang semacam Bapak Gatot Nurmantyo, Andhika itu, mulai juga merasa atau menganggap bahwa ada kesempatan sebetulnya untuk mengajukan diri sebagai calon presiden karena keperluan keseimbangan global itu. Supaya prinsip "si vis pacem para bellum" ‘bila Anda ingin damai bersiaplah untuk perang’ bisa diantisipasi dari sekarang,” paparnya.
“Jadi, sangat mungkin ada gamechanger atau gamechanging atau perubahan permainan di dalam dunia global yang kemudian berimpact pada persyaratan pencalonan Presiden Republik Indonesia,” lanjutnya.
Menurut Rocky, jika Ganjar dipromosikan oleh Jokowi untuk ikut dalam percakapan politik internasional di Indopasific, maka tidak akan bisa. Sebab upaya untuk masuk dalam politik internasional butuh kecerdasan dan kecerdikan baru.
“Pak Ganjar bahkan tidak mampu secara cerdas dan cerdik mengatasi naiknya rob di Jawa Tengah, bagaimana dia mau atasi sesuatu yang betul-betul tidak pernah ia bayangkan, yaitu keterlibatan Indonesia di dalam ketegangan Indo-Pasifik yang polarnya adalah Cina dan Amerika Serikat,” tegasnya.
Rocky membayangkan jika ketegangan terjadi pada semester depan, lalu orang mulai berkampanye jadi Presiden Indonesia, maka kelak forum-forum diskusi akan disibukkan oleh tema itu.
“Sekarang kita lihat, siapa yang paham tentang politik militer di Indo-Pasifik. Jadi, dalam debat nanti tentu Pak Ganjar akan gugup, karena dia nggak ngerti. Demikian juga Muhaimin atau maungkin Erick Thohir,” paparnya.
Maka berbeda ketika yang muncul orang semacam Andhika, Gatot Nurmantyo, atau bahkan AHY yang memang paham tentang strategi perang, karena berasal atau dididik terutama dalam ilmu semacam itu.
Ketika itu, kata Rocky orang mulai merindukan kehadiran militer. “Sebetulnya bukan kehadiran militer tapi mereka yang paham ilmu kemiliteran. Jadi variabel ini yang akhirnya muncul lagi,” tegasnya.
Rocky menyayangkan survei-survei nasional belum memasukkan unsur itu, sehingga kalau ketegangan berlanjut pada semester depan, tentu survei nasional musti hitung. Elektabilitas seseorang akan dikaitkan dengan kemampuan dia dalam menghitung strategi militer menjelang atau ketika ketegangan di Taiwan itu mulai menjadi sifat riil. Hal itu akan mempengaruhi kebutuhan ekonomi Indonesia.
“Kalau Cina masuk perang itu artinya produksi Cina tidak mungkin lagi diakses oleh Indonesia. Demikian juga sebaliknya, ekspor Indonesia akan terhenti karena Amerika pasti akan konsentrasi untuk perang sehingga Amerika tidak membutuhkan lagi barang-barang dari Indonesia. Persediaan ekonomi perang itu dimaksudkan untuk efisiensi itu,” tegasnya.
Hal-hal di atas ini yang sering membuat Sri Mulyani mulai menghitung bahwa krisis ekonomi sudah ada di depan mata. Dan Ibu Sri Mulyani paham keadaan semacam ini, karena itu beliau beberapa waktu lalu mengatakan ekonomi 2022 atau 2023 awal, itu akan suram dan rumit.
Ramalan dari BNPB menyebutkan bahwa rob di sepanjang Pantura, Jawa Tengah, akan berlangsung puncaknya sampai Rabu 25 Mei. Hal ini terjadi karena memang ada fenomena di mana bulan semakin dekat dengan bumi. Oleh karena itu masyarakat yang berada di kawasan Pantura sampai Semarang musti mengantisipasi dan bersiap-siap akan kejadian itu. (sof, sws)