Imam Shamsi Ali Puji Wanita Berhijab Jadi Insinyur “Space-X” Elon Musk

Imam Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation

New York, FNN – Imam Shamsi Ali, imam di Islamic Center of New York yang juga direktur Jamaica Muslim Center dan Presiden Nusantara Foundation menyindir Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Prof Budi Santosa Purwokartiko yang diduga rasis ketika mewawancarai mahasiswi calon penerima beasiswa LPDP.

Sebelumnya, Rektor ITK Prof. Budi Santosa Purwokartiko tersebut dilaporkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Dirut LPDP Andin Hadiyanto. Budi Santosa dinilai telah melakukan ujaran yang bersifat SARA dan pelecehan secara verbal.

Budi Santosa menulis dalam status di Facebook-nya dan menyebut seseorang yang memakai hijab atau penutup kepala adalah manusia gurun.

Imam Shamsi Ali dalam postingan video di akun Twitter @ShamsiAli2 menyindir Rektor ITK dengan menyebut bahwa wanita berhijab justru lebih berpikiran terbuka dan sukses dalam karier, seperti sosok Ars-Vita Alamsyah, wanita muslim berhijab yang kini menjadi insinyur di Space-X, perusahaan antariksa milik Elon Musk, Bos Tesla.

“Profesor itu bisa melamar kerja di perusahaan Elon Musk, bisakah? Ini wanita berkerudung yang otaknya lebih terbuka dari seorang rektor ITK,” tulis Shamsi dalam postingan tersebut, Sabtu 7 Mei 2022.

Dalam video berdurasi 2.15 menit tersebut, membahas sosok seorang wanita muslim berhijab asal Indonesia yang bernama Ars-Vita Alamsyah.

Dalam video yang merupakan petikan percakapan Vita dengan VOA Indonesia itu, Vita menceritakan pengalamannya menjadi seorang wanita muslim berhijab yang ternyata bisa berbarier cemerlang di perusahaan masa depan, yang didominasi oleh kaum Adam.

“Meskipun tak banyak perempuan atau muslim yang bisa dijadikan contoh, bukan berarti mustahil bagi kita untuk bisa berkontribusi dan menyelesaikan pekerjaan,” tutur Vita dalam video tersebut.

Vita sendiri sudah hampir setahun bekerja di Space-X, perusahaan transportasi ruang angkasa milik Elon Musk.

Vita adalah lulusan S1 dari University of Maryland. Ia sempat berkarier di Industri Aerospace dan Global Supply Chain sebelum ia melanjutkan S2 di MIT dan mengambil jurusan Supply Chain Management. (mth/Fajar)

350

Related Post