Jayakarta Siapa, Pak?
Oleh Ridwan Saidi Budayawan
JAYAKARTA di Jakarta menurut van der Zee dalam Stad van Coen baru tahun 1610.
Namanya tak ada kaitan dengan nama Jakarta.
Jakarta dari Majakatera, land of power, tempat di seberang menara Syahbandar. Dalam peta navigasi Juan Barros Portugis menjadi Jacatera dan pada 1512 Tom Pires: Jacatra. Di lidah penduduk jadi Jakatra terkemudian Jakarta.
Pelabuhan tak berubah tetap Cumda Kalapa. Cumda artinya cemerlang. Yang bertahan kemudian ucapan Sunda.
Jayakarta berkemah dengan rombongannya a.l Wijayakrama.
Pada saat itu Syahbandar Sunda Jalapa Arya Ranamanggala. Dia orang Asia minor yang berbatasan India. Arya ras Asia minor, kecuali Mongolia.
Jayakarta menawarkan tanah di Jakarta yang katanya miliknya kepada orang Inggris. Inggris cek ke Betawi. Betawi membantah karena tak dibebarkan adat menjual tanah.
Orang2 Betawi dan Inggris menggeruduk kemah Jayakarta. Tak jelas pemicunya akhirnya pasukan Betawi yang kala itu telah bersenapan api menyersng kemah Jayakarta. Banyak yang tewas a.l Wijayakrama. Jayakarta dan 10 pengikutnya lari ke arah barat. Pasukan Betawi menburu. Di suatu tempat bernama Kasemen ke-11 orang itu ditemukan dan dibunuh. Mereka dimakam di tempat. Prof Uka, guru arkaeologi saya di SMA, membenarkan Kasemen itu makam Jayakarta. Saya sudah ke Kasemen.
Jakarta dikendalikan oleh Tandem (sekutu) Syshbandar dan Kuasa adat yang nomenclatur-nya patih. Syahbandar Wa Item yang menjabat sejak 1518 tandemnya Patih Mundari. Kalau Arya Ranamanggala tandemnya Ki Aria.
Jakarta tak pernah ada power system kerajaan. Power system oada Tandem. Dalam naskah perjanjian dengan Portugis 21 Agustus 1521 pihak Jakarta disebut Tandem.
Seharusnya HUT Jakarta 21 Agustus 1521. Ini perjanjian Internasional pertana yang melibatkan Indonesia. Kalau HUT 22 Juni 1527 tak ada apa-apa. Jskarta sedang membangun Labuhan Sunda Kalapa II sebagai follow up perjanjian dengan Portugis. Pelabuhan I di Kali Adem dihajar rob.
Dalam hal keamanan atau istilah lokal penyaringan (bukan penjaringan) ditangani pasukan Betawi. Pada 1550-1623 kerajaan Mataram membantu keamanan Sunda Kalapa (de Haan, Oud Batavia).
Dongeng asyik apalagi pas siskamling sembari makan kacang rebus dan nyeruput kupi. Tapi sejarah bukan dongeng. (RSaidi)