Joe: USA As A Big Game
Oleh Ridwan Saidi Budayawan
SEPERTI pertandingan besar, USA-USA. Begitu komentar Presiden Joe Biden menyambut kemenangan tim bola AS di Qatar pada 29/11/2022.
Kemenangan AS atas Iran disambut penduduk Iran secara besar-besaran bahkan sempat terjadi riot.
Ini pernyataan ketidak-sukaan rakyat pada pemerintahnya, bahkan kekalahan tim-nya sendiri dijadikan media untuk pelampiasan kejengkelannya. Jengkel yang massive.
Di China orang marah pada Jin Ping dan PKC karena sikap mereka berlebihan dalam basmi kopat kopit. Rakyat sudah lebih sebulan membanjiri jalan-jalan di China yang ramainya melebihi populasi kopat kopit. Kopat kopit hilang ruang.
Tapi ini bukan alasan sejati kemarahan mereka sebagaimana gol tunggal Christian ke gawang Iran bukan pula alasan yang sebenarnya bagi orang-orang Iran turun ke jalan. Alasan sebenarnya abuse of power yang dilakukan pihak-pihak berkuasa.
Kendati kedua rezim misalnye luput dari kejatuhan tapi kedudukannya di pentas global tak dapat pulih.
Abuse of power dilaksanakan dengan pelbagai cara. Jin Ping ingin dipilih 3x sebagai Presiden China cara pemilihan lewat jarak jauh. Pemilih dari sekarang dirumahkan dengan alasan kopat kopit.
Tapi ada juga abuse of power dilaksanakan dengan bertingkah laku konyol-konyolan dan bego-begoan.
Apa pun itu merusak keseimbangan sebagai kaidah penciptaan semesta alam. Maka sistem enerji alam akan bekerja untuk re-equilibrium karena gangguan abuse of power menimbulkan enerji negatif yang mengakibatkan dis-equilibrium. Proses re-equilibrium melumatkan sumber-sumber energi negatif.
Ada yang dilalaikan manusia bahwa power/kuasa sesungguhnya makhluk bukan benda yang dalam kendali Tuhan. Dari mana datang kuasa, semua tahu karena ini proses administrasi. Kemana dan kenapa kuasa pergi, semua tak tahu, karena proses ini hak Allah. Empirik ini terjadi pada Sukarno dan Suharto. (RSaidi)