Kepala BNPT Minta Maaf, Senator DPD Puji Jusuf Kalla

Tamsil Linrung.

Jakarta, FNN - Sikap tegas Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) yang menyayangkan pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait pesantren terafiliasi terorisme mendapat apresiasi. Terlebih setelah hal itu disampaikan Jusuf Kalla secara terbuka, dan kemudian mendapatkan respons konstruktif dari Kepala BNPT, Boy Rafli Amar. Saat bersilaturrahmi ke Kantor Pusat MUI, Kepala BNPT, Boy menyatakan permintaan maaf.

“Intuisi Pak JK sebagai tokoh kemanusiaan dan tokoh perdamaian yang mengajak berbagai pihak tidak berspekulasi patut kita puji. Pasalnya, pernyataan bahwa ada 198 pondok pesantren terafiliasi dengan terorisme sangat keliru, tidak sensitif dan rentan menimbulkan kecurigaan di antara sesama anak bangsa,” ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung, dalam siaran persnya yang diterima FNN.co.id,  di Jakarta, Senin, 7 Februari 2022.

Menurut Tamsil, keberanian Jusuf Kalla meluruskan BNPT merupakan mitigasi guna mencegah terjadinya benih-benih konflik horizontal. Pernyataan dari pejabat atau lembaga negara yang otoritatif harus disampaikan secara hati-hati, terukur dan punya bukti-bukti terverifikasi. 

“Situasi di masyarakat sudah cukup tegang. Rakyat sudah lama dibekap pandemi Covid-19, ekonomi sulit, dan berbagai dampak turunannya. Situasi yang masih jauh dari kata usai ini sudah cukup menyulut emosi. Jangan dipantik dengan membuka ruang kecurigaan,” ucap Ketua Kelompok DPD di MPR RI tersebut.

Jika ada terindikasi terlibat terorisme, semestinya dilakukan pemanggilan secara personal. Dibina dan dilakukan strategi soft approach. Mengumumkan ke publik, justru rentan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk melakukan provokasi dan stigmanisasi terhadap pesantren. Padahal, menurut Tamsil, pesantren sejak era pra kemerdekaan sudah dikenal sebagai institusi pendidikan kultural yang inklusif. 

“Pesantren sangat terbuka bagi siapa pun. Bahkan, komunis pun diakomodir jika memang ingin belajar dan mendalami Islam di pesantren. Lembaga pendidikan tersebut sangat nyata kontribusinya bagi republik. Jangan tiba-tiba muncul isu yang diopinikan over generalisasi,” ujar senator asal Sulawesi Selatan itu.

Tamsil juga mengapresiasi sikap Kepala BNPT, Boy yang telah menyatakan permintaan maaf, dan berharap pernyataan seperti itu tidak terulang lagi. (MD).

140

Related Post