Kroncong Rindu Malam

(Photo Sayekti, bintang keroncong 1960-an)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan 

SEBELUMNYA kita dudukkan dulu istilah kroncong atau keroncong secara linguistik. Awalnya keroncong nama bunga, kembang keroncong. Roncong artinya lengkung. Gelang kerioncong bentuknya melengkung-lengkung.

Bodi gitar, biola, cello, bass dikasi sepasang lubang untuk pengaturan udara,  berbentuk lengkung seperti tekstur kembang keroncong.

Nama keroncog merujuk pada instrumen, bukan pada musiknya.

Ada sangkaan musik keroncong asalnya dari Portugis. Musisi keroncong Achmad pimpinan Orkes Keroncong Asli kesal. Ia undang staf Kedubes Portugal datang ke Kayu Manis tahun 1969 ke tempat grup keroncong dia latihan. Bukan, kata Franco diplomat Portugal. Anda ada lain dalam cara mainkan cello. Ini musik Anda, bukan Porto.

Keroncong ada dua aliran: Jawa dan Jakarta. Dalam konteks tulisan ini saya batasi pada keroncong Jakarta.

Cello  dipetik seperi ngegending. Gitar ditokol dari awal hingga akhir lagu, suara gitar mengalir terus. Kadang-kadang gitar memainkan intro lagu. Pemain gitar  terbaik tahun 1950-an Momo Kelana orang Karang Anyar, Sawah Besar. 

Keroncong umumnya mulai populer akhir abad XIX.

Sayekti salah satu penyanyi keroncong pujaan masyarakat.

Ia pandai sekali bernyanyi keroncong Rindu Malam yang hitungan maat-nya tak sama dengan lagu lain. Bernyanyi slow dengan iringan musik menrora. Itulah kecerdasan Sayekti dalam bernyanyi. (RSaidi)

218

Related Post