Lonjakan Sebaran Bahasa Betawi
Oleh Ridwan Saidi Budayawan
Seorang pegiat budaya Betawi di Bekasi me-WA:
"Faktor pertumbuhan pemukiman dan perluasan kawasan industri menjadikan persebaran orang Betawi dan bahasa Betawi hingga memasuki daerah sekitar Karawang barat, Purwakarta, Cikeas, Cileungsi, Kab. Bogor bahkan hingga wilayah Cibinong. Kesimpulan ini didapat dari hasil komunikasi dengan penduduk setempat yang menggunakan bahasa Betawi lebih intens daripada bahasa lain".
Bahasa Betawi terbentuk dari bahasa native cave live lanjut river basin community, sejak lebih dari 9000 tahun lalu (Bernard Grunn, 1984). Tatah, jalan, ngegojot mati, bahasa era ini. Persinggungan pertama dengan peradaban luar: 3000 tahun lalu dengan Maya, lanjut garis Melanesia, Carribea, dan Inca. Lalu peradaban Egypt abad IV SM, kemudian Afro yang berbahasa Swahili mulai II M. Bahasa Arab masuk bersamaan dengan Islam abad VII M. Mereka datang dari Oman dan Iraq. Sejak VIII/IX M zona econ Sunda Kalapa mulai ramai. Pebisnis itu datang dari Asia Minor terutama orang Samarkand yang bahasanya mengandung banyak resapan kosa kata Armenia.
Medio XIII M masuk migran Indochina yang berbahasa Melayu dan menyebut diri orang Melayu. Abad XIV M masuk Melayu Malaya dan Sumatera. Di kedua tempat itu sudah terbentuk power system dan zona-zona ekonomi.
Begitu proses pembentukan bahasa Melayu Betawi, atau bahasa Betawi.
Pengaruh China? Mereka baru masuk sebagai migran abad XVII M (data kependudukan Belanda). Pada saat China datang identitas kultural dan bahasa Betawi sudah terbentuk. Bahkan tahun 1610 Ki Alang selesai menulis karya tebal Hikayat Tumenggung al Wazir. Orang-orang China tak keburu menyumbang bahasa dan peradaban di négeri Betawi.
Petutur bahasa Betawi makin meluas di provinsi-provinsi sekitarnya. Pemukiman baru orang Jakarta pindahan dan daerah sudah berdiri sejak Orde Baru di provinsi sekitar Jakarta. Itu berlangsung terus hingga sekarang. Para pemukim-pemukim baru itu menggunakan Betawi sebagai bahasa gaul. (RSaidi)