Masigit Lama Banten
Oleh Ridwan Said | Budayawan
Mencari keterangan by eye witness tentang power system pertama di Banten tidak mudah. Pembenaran satu2nya dari laporan Ferdinand Mendez Pinto 1539-1540 dalam Adventures. Butir-butirnya:
1. Pinto meliput serbuan suku Achem Afrika ke Pasuruan.
2. Nomenclatur pemangku kuasa di Banten Girang Pucuk Umun. Suami Pucuk Umun bukan orang Banten. Ia melibatkan diri dalam perang Pasuruan dan tewas 1540. Agresor dikalahkan Pasuruan.
3 . Pinto dan sisa temannya dua orang bermaksud lanjut ke China via Sunda Kalapa. Keadaan Kalapa menyeramkan. sisa-sisa pasukan Achem bukin onar di Jakarta. Walau akhirnya ditumpas.
4. Pinto lanjut ke Banten. Oleh Pucuk Umun diizinkan bermalam di Banten.
Pucuk Umun lanjut berkuasa hingga 1552. Banten dikuasai pasukan Hasanudin. Banten Girang sebagai native power system berakhir.
Dengan adanya masigit atap terbuka, Banten Girang sudah Islam. Messigiet di Majakatera Sunda Kalapa juga sama dengan yang di Banten: ada mihrab, minaret, dan plaza.
Dari warisan budaya Banten berupa gelar elit sosial: Tubagus, Entol, dan Raden Mas (sumber: Tb Pilar) jelas Banten Girang telah mampu merumuskan skala prioritas pengabdiannya:
1. Tubagus: memangku kuasa dengan lurus
2. Raden Mas: raden/radin pemuka agama. Gelar raden/radin di Lampung dan Sunda biasanya dipakai lingkungan muslim
3. Entol, dari kata Tole: perduli. Di Jawa Barat ada gelar Tole, Tole Iskandar.
Perlu kajian lebih jauh tentang native power system Banten Girang. Banten Girang 1 dari 4 power system genre awal di Indonesia.
Luwu 1220, Samudra Pasai 1250, Majapait
1295. Meski persis tahun belum dapat dipastikan, tapi dari indikator ekonomi.
Banten Girang kaya, itu dapat dilihat dari situs-situs peninggalan Banten Girang. Banten Girang power system XIII M. (RSaidi)