Memompa Wibawa

(Foto Bung Karno blusukan di sebuah pasar sekitar tahun 1953/1954)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan 

Dino Pati Jalal, ex Wamenlu RI, menyayangkan Presiden Putin yang  lagi-lagi bombardemen Ukraine. Ini, kata Dino, pertanda Presiden Rusia itu mengbaikan misi perdamaian Presiden Jokowi.

Bukan hanya Dino, beberapa pakar juga bicara  idem Dino sebelumnya, dan digemakan sejumlah media dan media sosial. Misi Jokowi kesimpulan mereka membawa misi damai. 

Kunjungan Jokowi minggu lalu katanya misi perdamaian yang bahkan kasus tentara Rusia tinggalkan Snake Island ada di antara mereka yang mengatakan akibat   kedatangan Jokowi ke Ukraine. Padahal, sejatinya itu usaha diplomasi Turki untuk melancarkan arus barang, dalam hal ini pangan dan pupuk dari Ukraine.

Dalam perjalanan minggu lalu Jokowi cuma berseru hentikan perang. Berseru hentikan perang tidak menjadi agenda bahasan pertemuan Jokowi dan Zelensky, juga Jokowi dan Putin.

Dengan Zalenski, Jokowi janji bantu obat-obatan ke Ukrain. Zelensky bicara soal Rusia yang menyusahkan dunia.

Putin sejak  Jokowi menginjak Moskwa, saat itu juga ia berkata tak bersedia bicara tentang Ukraina. Dan dalam konferensi pers bersama, Putin memberi usul pada Jokowi agar sudi apalah kiranya membawa soal konflik Rusia dan Ukraine ke forum-forum Asean, G20, dan PBB..

Giliran Jokowi bicara yang diutarakan lebih banyak soal pangan, pupuk, dan kerjasama tourisne. 

Jokowi membawa misi perdamaian dalam kunjungan LN minggu lalu cuma  tafsir sementara pakar dan media tertentu. Media luar bahkan  sangat sedikit beri tempat pada kunjungan LN Jokowi. Malah ironisnya beberapa pakar asing berkata seruan stop perang beraroma gandum. 

Machbub Djunardi, ex Ketua PWI, bercerita saat Bung Karno powerless di awal tahun 1966. BK undang Machbub dan BM Diah minum kopi pagi di serambi belakang istana. Diah terus menerus desak BK bertindak karena koran Merdeka dibreidel Orba.

Dengan kesal BK merespon, Hey Diah kau pulang, naik ke gentemg rumahmu dan teriak Merdeka dibreidel.....

Bung Karno realistik dan tidak merasa perlu pompa wibawa. Kalau kantong udara kapasitasnya makin terbatas tak ada guna pompa-pompa wibawa orang.

"Everybody knows from where the power came, but nobody knows where the power gone to". RSaiidi

245

Related Post