Mengapa Era Presiden Soekarno dan Soeharto Etnis China Dibatasi Ruang Geraknya?

Oleh Ida N Kusdianti | Sekjen Forum Tanah Air (FTA)

DICAPLOKNYA laut dan pesisir pantai oleh para oligarki yang sebagian besar etnis China saat ini telah mengingatkan rakyat pada kebijakan negara di masa Orde Lama dan Orde Baru dalam mengatur dan menjaga NKRI dari para penumpang gelap yang ingin mengusir pemilik aslinya, maka pada saat itu ada istilah pribumi dan non-pribumi.

Hanya Provinsi Jogjakarta yang sampai saat ini masih mempertahankan dan menerapkan larangan memiliki hak atas tanah bagi warga keturunan, termasuk Tionghoa dan India. Regulasi itu menyebut mereka sebagai nonpribumi.

Inilah Sri Sultan Hamengkubuwono yang dari turun temurun selalu melindungi rakyatnya dari kerakusan para parasit Bumi Pertiwi.

Pada masa pemerintahan Soekarno (Orde Lama) dan Soeharto (Orde Baru), pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengatur masyarakat Tionghoa. Selepas Reformasi pada masa Presiden Abdurrahman Wahid sebagian besar peraturan ini telah dihapuskan.

Seiring dipulihkannya hak-hak orang Tionghoa oleh hukum Indonesia, mereka semakin leluasa menjebol dan menguasai sebagian besar daratan di Republik ini  seperti PT Sinarmas yang menguasai lahan jutaan hektar berlipat-lipat, dari luas wilayah Provinsi DKI. Kini kita tahu akhir-akhir ini lebih sadis lagi para Greedy Man alias manusia rakus Aguan dkk, tidak hanya dengan daratan yang ingin mereka caplok tapi lautan pun akan mereka kavling untuk para koleganya lewat para pejabat pengkhianat di era Presiden Jokowi, Presiden terburuk sepanjang sejarah berdirinya NKRI.

Mengapa pemerintah saat ini tidak merujuk pada kebijakan pemerintah sebelumnya, minimal siapapun mereka yang ingin eksis di Indonesia hanya diberi Hak Pakai bukan Hak Milik, sehingga negeri ini tidak harus berpindah tangan kepada Aseng/Asing.

PSN PIK 2 bisa sebagai entry points untuk membongkar PSN-PSN lainnya yang terindikasi sebagai proyek pencucian uang para oligarki kotor dan keluarga Jokowi yang semasa menjabat telah terbukti berkhianat terhadap NKRI, atas beberapa kasus yang baru mencuat menjelang 100  hari kinerja kabinet merah putih dibawah Presiden Prabowo Subianto.

Rakyat pada akhirnya sadar dan tahu betapa cintanya founding father kita terhadap masa depan anak cucunya dengan segala kebijakan pembatasan nonpribumi meskipun dianggap kontroversial tapi sejatinya kebijakan tersebut sebagai bentuk menjaga kedaulatan dari para parasit perusak republik ini.

Jokowi dan Aguan mungkin tidak bisa tidur setelah ditelanjangi oleh rakyat Pantura Tangerang Banten yang terus menekan pemerintahan Prabowo untuk tidak mentolerir atas pelanggaran yang terjadi di PSN PIK 2.

Laut Bekasi yang sudah mulai diurug dan juga Surabaya yang kesemuanya berkedok proyek strategis tapi berdampak pada pemiskinan rakyat setempat dan dipastikan ke depannya akan mengancam NKRI dari sabotase Greedy Man seperti Aguan yang saat ini menjadi orang yang paling dicari oleh warga Banten.

Statemen  Presiden Prabowo baik dalam forum resmi kenegaraan ataupun tidak sedang diuji saat inim Rakyat berharap Presiden Prabowo lebih confidence dalam mewujudkan impian terbesarnya untuk mengembalikan hak-hak rakyat yang dicuri selama ini.

Kerakusan Aguan dkk ada sebuah fakta bukan opini untuk memecahbelah ataupun sentimen terhadap etnis tertentu tapi sejarah telah mencatat dari kasus BLBI, Century, Asabri, Jiwasraya dan bobolnya BUMN BUMN lainya didominasi oleh warga etnis tionghoa And its can be proven right or wrong bisa dicek baik lewat media cetak ataupun dokumen dokumen fakta peradilan.

Berulang kali saya katakan rakyat Indonesia di ambang konflik sosial yang disebabkan oleh oknum tertentu yang akan berakibat pada mosi anti ras karena monopoli di segala bidang telah mematikan ekonomi rakyat kecil yang sebagian besar pribumi aseli Indonesia.

Tulisan saya mungkin dianggap rasis dan terasa pahit bagi sebagian orang, tapi  menyampaikan fakta demi sebuah keadilan dan harmonisasi antar kehidupan rakyat jauh lebih bermakna daripada menyembunyikan sesuatu yang busuk.

HANYA KEMBALI PADA UUD 45 YANG ASLI  satu-satunya cara menyelamatkan NKRI dari hegemoni oligarki yang kian rakus.

Hari ini Indonesia tercabik-cabik oleh keangkuhan oligarki Aguan dkk  akibat euforia reformasi yang overlap/kebablasan, sehingga negara tidak mampu mengendalikan kekuatan kekuatan oligarki yang sudah berani mendikte kebijakan kebijakan lewat pejabat negara pengkhianat seperti Jokowi dan jajarannya.

Untuk seluruh rakyat Indonesia, pertahankan hak kita, tanah kita,  laut kita, udara kita, hutan kita...jangan pernah jual atau nasib kita sebagai rakyat akan ada di telapak kaki pengusaha kotor dan rakus.

#TangkapJokowi
#TangkapdanAdiliAguan
#TangkapHadiCahyanto
#TangkapRajajuliPSI
#TangkapPejabatAntekAguan
#KembaliKeUUD45Asli
#ForumTanahAirBersamaRakyat
#ForumTanahAir
#FTAForBrighterIndonesia (*)

167

Related Post