Model Power System 2: Adat dan Zona Ekonomi

(Photo gadis Moro)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan 

PARADIGMA ilmu sejarah zonder variabel ekonomi menghasilkan narasi sejarah yang kacau-balau. 

Sejarah tanpa time line, momen tanpa time frame. 

Narasi sejarah di Indonesia persis pedalangan. Ekonomi dicampak. Pendawa vs Astina perang zonder ongkos. Istana diatur tak pakai duit? Cuma dengan jampi-jampi?

Tatkala disebar dongeng yang konon Majapahit menguasai Asia tanpa berpikir tentang kekuatan militer Majapahit dan ongkos untuk operasi  itu. Padahal Majapahit, dan Haibat  bubar karena kehabisan ongkos. 

Yang tak memerlukan ongkos dari 3 manajemen sosial-politik: kerajaan, zona ekonomi, persekutuan adat, hanya adat yang tidak ongkos-ongkosan. 

Pas perang tentu perlu. Perang Diponegoro, Pattimura, Sisingamangaraja adalah perang adat dan melibatkan rakyat semesta.

Perang Diponegoro juga perang adat yang dipicu kasus tanah. Formil kerajaan Mataram tak terlibat. Durasi perang 5 tahun tentu costly 1825-1830. Zona ekonomi Semarang membantu dan sangat mungkin Turki. (RSaidi)

491

Related Post