Muslim AS Menyerukan Reformasi Hukum Setelah Kematian Tyre Nichols

Arsip - Rodney Wells, ayah tiri, dan RowVaughn Wells, ibu dari Tyre Nichols, seorang pemuda kulit hitam yang terbunuh saat dihentikan oleh petugas polisi Memphis, naik panggung bersama pengacara mereka Ben Crump, dalam konferensi pers di Mt. Olive Cathedral CME Gereja di Memphis, Tennessee, AS, 27 Januari 2023. (Sumber: ANTARA)

Ankara, FNN - Kelompok warga Muslim di Amerika Serikat menyerukan reformasi penegakan hukum yang sistemik pada tingkat lokal, negara bagian dan federal, setelah sejumlah polisi menewaskan seorang pria kulit hitam AS, Tyre Nichols, pada 7 Januari lalu.

Dewan Organisasi Muslim AS (USCMO) merilis pernyataan pada Selasa yang menyatakan bahwa mereka menyambut baik aksi cepat Departemen Kepolisian dan Jaksa Wilayah Memphis yang memecat dan mendakwa para pelaku.

“Sekali lagi, korban tak berdaya tewas dengan dikelilingi pria bersenjata lengkap, memohon belas kasihan dan memanggil ibunya, yang rumahnya berjarak kurang dari 100 yard (91 meter),” kata pernyataan itu.

Dikatakan pula bahwa lagi-lagi, sekelompok polisi brutal menyeret seorang pria dari mobilnya dan melakukan penyerangan dengan memukul dan menendang tubuh pria itu.

Menurut pernyataan itu, para pelaku telah memukuli sampai mati seorang pria yang kondisinya tidak sehat.

Nichols menderita penyakit Crohn yang membuat tubuhnya dengan tinggi 192 cm menjadi kurus hingga beratnya tinggal sekitar 65 kg.

"Dan dalam keadaan genting setelah itu, (mereka) tidak memberikan perawatan kepadanya selama lebih dari dua puluh menit," kata pernyataan itu.

USCMO menekankan bahwa semua lapisan masyarakat menginginkan reformasi legislatif yang tepat dan membatasi penegakan hukum di tingkat lokal dan federal.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa negara harus menciptakan sarana untuk mengakhiri budaya agresi dan dehumanisasi warga kulit hitam.

Nichols tewas pada 10 Januari, tiga hari setelah dipukuli oleh lima anggota polisi setelah kendaraannya dihentikan di Memphis, Negara Bagian Tennessee.

Sebuah video yang dirilis pada Jumat menunjukkan kelima polisi melempar Nichols ke tanah, berusaha memborgolnya dan menggunakan taser sebelum dia mencoba kabur. Nichols kemudian ditangkap dan dipukuli.

Dia terdengar memanggil ibunya saat para petugas memukul, menendang wajahnya, menyemprotkan merica, dan memukulinya dengan tongkat sebelum tubuhnya diam tak bergerak.(sof/ANTARA)

394

Related Post