Pemerintah Bangun Perdagangan-Investasi yang Kuat Lewat Ekonomi Hijau
Jakarta, FNN - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah terus berupaya membangun perdagangan dan investasi yang lebih kuat dengan prinsip berkelanjutan melalui model ekonomi hijau dan biru.
“Dengan melibatkan dan kemitraan sektor swasta. Model kemitraan ini juga diterapkan dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menko Airlangga menyampaikan dunia terus berubah dan terus menghadirkan berbagai tantangan. Saat ini dunia dihadapkan pada ketegangan geopolitik di Ukraina yang juga berdampak signifikan pada agenda pemulihan ekonomi.
Dalam upaya pemulihan ekonomi, mitra bisnis Eropa secara tradisional merupakan mitra bisnis utama serta juga merupakan mitra dalam pembangunan untuk mencapai pertumbuhan dan kemakmuran.
Untuk itu, kata dia, Indonesia selalu berupaya memperkuat hubungan ekonomi sambil meningkatkan jaringan dan kolaborasi yang lebih besar melalui forum bilateral, regional, dan bahkan multilateral.
“Kenaikan harga dan kelangkaan energi dan pangan mengharuskan setiap negara untuk mempersiapkan dan menerapkan kebijakan yang lebih baik agar dapat mengatasi tantangan yang ada secara efektif,” ujar Menko Airlangga.
Seperti kebanyakan negara di Eropa, lanjutnya, Indonesia juga menerapkan kebijakan yang efektif untuk menghindari tekanan ekonomi yang lebih dalam dan mendukung pemulihan ekonomi sekaligus menahan penyebaran pandemi.
Dari sisi penanganan pandemi COVID-19 Indonesia saat ini memiliki tingkat rawat inap yang rendah serta lebih dari 140 juta penduduk telah divaksinasi lengkap. Sementara itu, Pemerintah juga terus mendorong pemberian vaksinasi booster bagi masyarakat.
Sementara itu dari sisi pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi berhasil tumbuh positif menjadi 5,02 persen (yoy) pada kuartal IV 2021 dengan pertumbuhan keseluruhan tahun 2021 sebesar 3,69 persen (yoy) dan tahun ini diperkirakan akan meningkat dalam kisaran 5,0-5,5 persen.
Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan positif pada konsumsi, aktivitas manufaktur, investasi, dan ekspor. Demikian pula dari sisi penawaran, hampir semua sektor tumbuh positif sebagai respon dari peningkatan permintaan.
Di bidang perdagangan, tahun 2021 Indonesia berhasil memperoleh surplus perdagangan 35,3 miliar dolar AS, terutama dari siklus super komoditas unggulan. Foreign Direct Investment (FDI) juga mencapai 31,6 miliar dolar AS, dimana sekitar 2,4 miliar dolar AS berasal dari negara-negara Uni Eropa.
“Saya juga ingin menekankan jaminan dan komitmen berkelanjutan kami untuk memperkuat lingkungan bisnis dan iklim investasi agar bisnis berkembang dan berkembang,” tutur Menko Airlangga. (mth/Antara)