Pemkab Pasaman Barat dan Koperasi Sawit Cari Kesepakatan Bangun Pabrik

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengadakan pertemuan dengan sejumlah pengurus koperasi kelapa sawit dalam rangka mendirikan pabrik kelapa sawit.

Pasaman Barat, FNN - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengadakan pertemuan dengan sejumlah koperasi kelapa sawit di wilayahnya guna memperoleh kesepakatan untuk membangun pabrik kelapa sawit.

"Pertemuan dengan sejumlah koperasi telah kita lakukan dengan tujuan membangun pabrik dalam rangka peningkatan ekonomi petani," kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Sumbar, Sabtu.

Ia mengatakan niat mendirikan pabrik kelapa sawit itu berawal aduan masyarakat, yang terkendala jual beli tandan buah segar (TBS) oleh koperasi kepada pabrik.

Setelah itu, ia menyampaikan kendala dan aspirasi masyarakat kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar Nazwir beserta rombongan ketika mereka melakukan kunjungan kerja ke Pasaman Barat sekitar empat bulan yang lalu.

Dari informasi pihak provinsi itu, katanya, ada badan pengelola dana bergulir di Jakarta yang bersedia memberikan dana untuk Pasaman Barat.

"Pada Rabu (26/1/2022) lalu kami langsung audiensi ke Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan disarankan membuat pabrik kelapa sawit gabungan koperasi," katanya.

Menurutnya, pihaknya telah memulai pertemuan dengan sejumlah koperasi sawit dan membahas persoalan pabrik kelapa sawit itu.

"Mudah-mudahan secepatnya kesepakatan dapat tercapai sehingga tahapan menuju pendirian pabrik kelapa sawit dapat berjalan dengan cepat dan lancar," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pasaman Barat Fahrein Lubis menjelaskan pertemuan yang diadakan beberapa waktu lalu diikuti sebanyak 11 koperasi kelapa sawit.

Ia berharap, rencana pembangunan pabrik kelapa sawit yang dilakukan tidak dikaitkan dengan berbagai isu yang mematahkan semangat.

Koperasi itu adalah Koperasi Perkebunan Sawit Perintis, Koperasi Perkebunan Sawit Makmur, Koperasi Perkebunan Sawit Maju, Koperasi Perkebunan Sawit Bina Tani Sejahtera, KUD Lingkuang Aua, KSGS, KSU Niat Bersama, KUD Rantau Pasaman, KPS Indah, Kopbun AWM dan KUD Kapa.

Ia menyebutkan jika nanti kesepakatan sudah diperoleh, katanya, maka tim dari Kemenkop akan turun dan memberikan pembekalan manajemen, sistem, dan yang lainnya.

"Program Kemenkop ada untuk pendirian pabrik kelapa sawit. Termasuk, pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) pusat dari Rp100 miliar sampai Rp200 miliar dengan catatan syaratnya dipenuhi," sebutnya.

Untuk luas kebun yang disyaratkan mendirikan pabrik kelapa sawit itu, katanya, berkisar dari 8.000 sampai 15 ribu hektare.

"Kita berencana kalau bisa pabrik itu berdiri di bagian Selatan Pasaman Barat satu dan bagian utara satu dengan kapasitas pabrik 30 ton per jam," ujarnya.

Ia berharap semua pihak dapat mendukung rencana pendirian pabrik kelapa sawit ini dalam rangka meningkatkan ekonomi petani sawit yang ada. (mth)

161

Related Post