Pondok Benteng

Oleh Ridwan Saidi Budayawan 

Ini toponim di Ciampea Bogor. Lokasinya agak terpencil. Itulah benteng. Toponim dengan benteng artinya terpencil.

Ciampea itu dari Champeas Brazil, artinya seru.

Mungkin pakar perlu mendalami linguistik. Terutama bahasa migran. Itu akan memudahkan kerja mereka. Juga toponim sekitar lokasi situs.

Misal situs Jl Tongkol di Sunda Kalapa. Arkaelog bilang benteng  kasteel. Andai saja dia paham arti tongkol pasti membantunya. Tapi mereka kira itu ikan. Padahal ada kata yang fonetic nyaris serupa: dongkol.

Tongkol itu ratapan. Lho? Iya, tak jauh dari situ ada toponim Sionka, dibaca siongka, hunian zion. 

Jejak sejarah tak 'kan sirna begitu saja. Karena itu toponim native jangan diganti.

Ada nama jalan Lautze di Jakarta Pusat. Ini nama jalan made in pemda. Penduduk sebelumnya sebut lose, bukan dari loge. Tapi lidah penduduk benar karena lose itu kawasan sekitar bukit/gunung. Tak jauh dari Lose di Jl Kartini ada gua bukit yang disebut Liang Bo. Tentu saja sekarang sudah rata dengan bumi.

Native yang berdiam di sekitar situs turun temurun perhatikan kata-kata atau istilah yang digunakan untuk objek terkait . Harus diindahkan karena itu data revelata. Misalnya situs Batu Jaya native sebut unur, arkaeolog sebut candi. Benar native, karena unur bahasa Melani yang artinya subject with intens affection. Omongan arkaeolog bahwa itu candi salah. Candi artinya susunan (batu). Kalau kue candil? Bentuknya bersusun-susun. (RSaidi)

242

Related Post