Rezim Jokowi Seharusnya Bersyukur atas Pernyataan Rocky Gerung

Oleh M. Nouval Dunggio - Aktivis Islam

MEMANG orang Manado yang satu ini benar-benar hebat. Dia kuasai benar ilmu filsafat sehingga orang-orang sekelas Jenderal mantan Panglimapun gak bisa mencerna jalan pemikirannya. Maklum di tentara tidak biasa ada pertarungan otak. Yang ada pertarungan fisik atau senjata. Perintahnya hanya serang atau bertahan, pasang badan atau rebut dan bunuh. Ini yang terjadi saat ini.

Rezim terbantu betul dengan pernyataan Rocky Gerung (RG). Kalau gak maka, isu apalagi yang akan diangkat untuk meninabobokan rakyat akan persoalan yang dihadapi rakyat lenyap. Isu JIS mulai hilang, begitu juga isyu Az-zaitun. Sejak Panji Tengkorak dinyatakan jadi tersangka, maka kasusnya mulai redup. Nah untung ada kasus RG dengan pernyataan bajingan tolol itu. Walaupun itu bukan bentuk penghinaan tapi para buzzerRp lakanatullah yang dungu menggoreng ini sampai gosong.

Kata bajingan ini bukan baru RG yang mengucapkan di depan umum. Ibu Risma sewaktu jadi Walikota Surabaya dulu pernah berucap bajingan. Dan kyai sepuh pemberanipun dengan lantang jika rakyat terbiasa memilih pemimpin yang biasa main duit maka kita akan mendapatkan pemimpin berupa Walikota atau Gubernur bahkan presiden pun, kalau ini gak ramai dia dan buzzerRp gak tertarik melaporkannya. Terlebih KSP Moeldoko gak bertindak mengancam dengan memasang badan? Apa cara Moeldoko ini sekadar membayar hutang kepada Jokowi karena kemarin gak berhasil mencopet Partai Demokrat.

Maka dari itu jangan sok suci pakai pasang badan segala, seolah-olah menjaga marwah dan jabatan Pak Presiden. Padahal ada udang di balik rempenyek. Kalau buzzerRp lakukan itu wajar aja karena memang mereka cari duit dan dungu bin tolol. Kalau gak gitu gak makan. Apalagi udah mau dekat-dekat masa jabatan hampir game over. Apalagi angin perubahan makin kencang berhembus menuju kemenangan. Jadi kesempatan apa aja di manfaatkan untuk menyerang kubu oposisi dan mencari peluang supaya bisa berkuasa lagi kalau bisa seumur hidup kayak raja-raja jawa. Agar keluarganya bisa aman terkendali.

RG surut dan mundur? Oh tidak RG bukan tipikal pengamat politik yang kaleng-kaleng. RG sudah tegaskan bawa kasus dia ke jalur hukum. Supaya kita beradu argumentasi di pengadilan. Bukan beradu emosi yang berlatar belakang sentimen. Itu juga kalau pintar. Polisi di BARESKRIM MABES POLRI ada maju selangkah dalam pemikiran sehingga laporan buzzerRp untuk RG ditolak BARESKRIM. Akhirnya mereka lari ke POLDA dan katanya POLDA menerimanya. Ini juga membingungkan. Apa benar POLDA METRO JAYA menerimanya? Kalau menerima laporan buzzerRp berarti POLDA METRO lebih tinggi dari MABES POLRI. Dan kalau POLDA juga nanti menolak juga maka mereka akan turun ke POLRES dan terus turun ke bawah samps ke tingkat POS POLISI. Ini laporan kalau gak di back up orang kuat di luar polisi mana mungkin mau diterima POLDA METRO JAYA. Boleh jadi yang memback up laporan ini orang kuat dalam istana yang urat malunya udah putus atau waktu lahir dulu gak pernah di AZANIN dan di QOMATIN oleh orang tuanya di kuping kanan dan kiri sehingga saat jadi gede jadi pejabat tinggi udah gak punya malu.

 

Berbuatlah semau kalian karena tsunami perubahan makin kencang yang akan menerbangkan segala macam penguasa dzalim yang korup, oligarki dan pengusaha hitam serta makhluk-makhluk penjilat penguasa. Rakyat biasa hanya bisa jadi pononton aja yang baik. Tapi kalau ada kesempatan gelombang Tsunami people power maka tamatlah kalian semua. Sampai kelobang semutpun akan di kejar oleh rakyat. Dan perusahan dan kekayaan kalian semua akan di nasionalisasikan oleh negara untuk membayar hutang akibat perampokan kalian. Gelombang dan hawa ini makin berhembus kencang. Kalian susah membendungnya. Karena tangan-tangan Tuhanpun ikut bermain di dalamnya.

QUN FAYAKUN. Itu akan terjadi dengan mudah.

 

Nuun walqolami wamaa yasturuun.

Wallahul muwaffiq ...

Wallahu A'lam ...

 

By: *MOH. NAUFAL DUNGGIO*

(Aktivis dan Ustadz Kampung)

Bekasi, 050823.

369

Related Post