Satgas Polri Memastikan Stok Pangan Aman Menjelang Ramadhan

Jakarta, FNN. Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri Irjen Pol. Helmy Santika memastikan stok dan harga pangan di Tanah Air aman menjelang Ramadhan

Menurut Helmy, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan seluruh kapolda dan jajarannya untuk turun langsung ke lapangan mengecek ketersediaan dan distribusi bahan pokok di wilayah masing-masing.

"Untuk membantu pemerintah mengendalikan harga dan menjamin pasokan pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Kapolri sudah menginstruksikan kapolda dan jajarannya agar segera melakukan langkah-langkah antisipatif bersama-sama dengan instansi terkait apabila ditemukan ada komoditas yang terganggu pasokan maupun stoknya," ujarnya.

Di samping itu, Helmy menyampaikan bahwa pihaknya melakukan sejumlah langkah guna mencegah penyimpangan distribusi dan alokasi minyak goreng akibat perbedaan atau disparitas harga antara produk curah dan kemasan.

Ia mengatakan saat ini harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram. Nominal itu, menurutnya, cukup jauh di bawah harga acuan keekonomian (HAK).

“Disparitas harga yang cukup besar ini tentunya menyebabkan rawan terjadi penyimpangan distribusi dan alokasi. Untuk itu, Satgas Pangan Polri melakukan langkah-langkah pencegahan,” ujarnya.

Beberapa langkah yang dilakukan Satgas Pangan Polri adalah melaksanakan pemantauan produksi dan distribusi minyak goreng curah, katanya.

Selain itu, lanjut Helmy, pihaknya melakukan pelacakan alur pendistribusian minyak goreng curah mulai dari tahapan produksi hingga pendistribusian kepada pemakai terakhir atau konsumen.

“Kami memberikan imbauan dan informasi terkait HET minyak goreng curah untuk kebutuhan masyarakat,” kata dia.

Secara umum, Helmy menegaskan ketersediaan minyak goreng saat ini masih terjamin dan mencukupi kebutuhan nasional.

Dia mengakui kenaikan harga minyak goreng yang menjadi pembicaraan hangat belakangan ini disebabkan naiknya harga minyak sawit mentah sebagai bahan utama minyak goreng.

Ia mengatakan kenaikan harga dialami beberapa komoditas pangan lainnya yang pemenuhannya masih bergantung impor, seperti kedelai, gula, dan daging sapi. (Ida/ANTARA)
270

Related Post