Utang Diumbar karena Berharap Jadi Bacawapres Anies

ORANG yang terjun ke dunia politik di Indonesia kalau tidak melakukan intrik-intrik busuk dan menjijikkan bukan dinamakan politisi Indonesia. Apalagi dia sudah bergabung satu kolam dengan para cebong, maka intrik-intrik positif mereka sudah lupa. Tidak lagi berlaku sahabat atau saudara. Selama bisa menjegal demi keuntungan dan kesenangan pribadi maka akan tetap dilibas habis. Ini yang terjadi pada Sandiaga Uno kepada Anies Baswedan.

Elektabilitas Anies makin meroket dan belum punya Cawapres maka Sandi berharap dia bisa seperti di DKI Jakarta dulu bisa menjadi jadi wakil Anies dalam kontestasi Pilkada. Namun Sandi tak punya alasan yang kuat bisa bersanding lagi dengan Anies dalam kontestasi Pilpres di 2024.

Melihat peluang itu maka dia coba mau keluar dari partainya yakni Gerindra untuk pindah ke PPP. Tapi ternyata penawaran dia bakal dipilih sebagai Bacawapres tidak pernah ada dan dia gak jadi keluar dari partainya karena masih takut sama Prabowo.

Karena alasan itu maka keluarlah bahasa bahwa Anies ada utang 50M ke Sandi melalui suara orang lain.

Sandi berlagak 'alim bahwa setelah shalat istikharah dan ngomong dengan keluarga maka utang itu dianggap lunas. Kemunafikan kok bawa-bawa shalat. Itu berarti ada dong utangnya. Kenapa setelah 5 tahun Anies menjabat jadi Gubernur di DKI dan setelah Anies sudah lolos presidential treshold 20% tiba-tiba muncul soal utang piutang itu. Kenapa gak dari tahun-tahun kemarin ditagih?

Itu tandanya Sandi sudah jadi bagian dari kelompok oligarki yang berkelaborasi dengan istana kodok pemalsu ijazah untuk mau menjegal Anies agar gagal ikut kontestasi Pilpres di 2024.

Niat busuk kalian sudah bisa terbaca dengan jelas. Perilaku kalian yang sok Islamis tidak akan membutakan rakyat Indonesia yang makin pintar cuma penakut. Harusnya rezim ndableg seperti ini sudah dihentikan dan diakhiri sejak kemarin-kemarin. Jangan tunggu sampai habis masa jabatannya.

Negeri Barat yang bagi agama Islam disebut tidak beriman alias kafir kepada Al-Quran tapi justru lebih beriman dari rakyat Indonesia yang mayoritas muslim kalau urusan ini. Jika mereka di Barat menemukan rezim seperti di Indonesia yang korup ini, maka tidak lama rakyatnya langsung bertindak memecat pemerintahnya dan ganti dengan pemerintah yang baru yang lebih adil tidak korup.

Boleh jadi bangsa Indonesia sudah berkarat hatinya sehingga mereka enjoy dengan pemerintahnya yang korup ini. Mereka merasa baik-baik saja melihat korupsi di mana-mana dan pelanggaran konstitusi nyata-nyata di depan matanya serta membiarkan negaranya mau dicaplok oleh bangsa asing tanpa mereka harus protes karena takut dipenjarakan.

Rakyat Indonesia seperti mendengar lagu pengantar tidur bila mendengarkan kepala negara berbohong. Yah yang penting sebagai rakyat yang cinta NKRI  kita udah berteriak melalui medsos ini dari pada tidak sama sekali atau jadi pengkhianat negeri, na'udzubillahi mindzalik.

Wallahu a'lam ...

Oleh MOH. NAUFAL DUNGGIO - Aktivis dan Ustadz Kampung, Bekasi, 110223

468

Related Post